Berdasarkan deskripsi Tabel 18 dan diagram Gambar 8 di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks diskusi setelah dikenai tindakan
tersebut tampak adanya peningkatan skor pada setiap aspek meliputi 1 isi sebesar 7,56; 2 organisasi sebesar 6,21; 3 penggunaan bahasa sebesar 6,37,
4 kosakata sebesar 6,35; dan 5 mekanik sebesar 5,03.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian difokuskan pada 1 informasi awal kemampuan siswa dalam menulis teks diskusi, 2 proses pelaksanaan
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media diorama, dan 3 peningkatan keterampilan menulis teks diskusi siswa dengan menggunakan
media diorama.
1. Informasi Awal Kemampuan Menulis Teks Diskusi Siswa
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh, kemampuan siswa dalam menulis teks diskusi belum dilakukan secara optimal. Berdasarkan wawancara
dengan guru pada tanggal 1 April 2015, guru belum menemukan media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menulis teks diskusi. Guru
langsung menyuruh siswa untuk menulis teks diskusi dengan tema yang telah ditentukan. Hal ini mengakibatkan hasil yang dicapai kurang memuaskan.
Siswa juga menyatakan bahwa belum pernah ada penggunaan media pembelajaran dalam proses menulis terutama menulis teks diskusi.
Berdasarkan Tabel 5 hasil pengisian angket pengetahuan awal menulis teks diskusi siswa, dapat diketahui bahwa tingkat kegemaran siswa terhadap
mata pembelajaran menulis teks diskusi masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari persentase sebesar 18,75 dari jumlah keseluruhan siswa. Sedangkan, hanya
15,63 siswa menyatakan menyukai pembelajaran menulis teks diskusi. Berdasarkan data tersebut juga dapat disimpulkan bahwa siswa kurang melatih
keterampilan menulis teks diskusi. Ada beberapa faktor yang mendasari mengapa siswa kurang begitu
tertarik dan mengalami kesulitan dalam menulis teks diskusi. Berdasarkan hasil pengisian angket tersebut menunjukkan adanya beberapa faktor penghambat.
Faktor tersebut berupa sulitnya mengungkapkan ide atau gagasan, kurangnya dalam latihan menulis, serta kurangnya minat siswa mendapatkan tugas
menulis teks diskusi. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase sebesar 84,25dari jumlah keseluruhan siswa. Berdasarkan Tabel 5 hasil angket
informasi awal, sebanyak 78,13 siswa menyatakan merasa kesulitan dalam menyampaikan ide atau gagasan ketika menulis teks diskusi. Siswa juga
menyatakan bahwa pembelajaran menulis teks diskusi memerlukan banyak latihan dan berharap dapat menulis teks diskusi dengan baik. Hal tersebut dapat
dilihat dengan persentase 100 yang berarti semua siswa mendukung untuk keberhasilan menulis teks diskusi.
Berdasarkan pernyataan di atas, perlu diadakannya langkah-langkah perbaikan dalam kegiatan praktik menulis teks diskusi di kelas. Salah satu
langkah yang dapat diambil guru adalah melakukan inovasi yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat agar
keterampilan menulis teks diskusi siswa meningkat. Setelah dilakukan diskusi antara peneliti bersama kolaborator, media diorama perlu diterapkan dalam
pembelajaran menulis teks diskusi.
2. Proses Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Menulis Teks Diskusi
dengan Menggunakan Media Diorama
Pelaksanaan pembelajaran difokuskan pada kegiatan menulis teks diskusi dengan menggunakan media diorama yang dilakukan dalam dua siklus.
Guru dituntut agar selalu memperhatikan proses pembelajaran dengan menggunakan media diorama pada seluruh siswa agar mencapai hasil yang
maksimal. Peningkatan kualitas proses dalam kegiatan pembelajaran berdampak positif pada tercapainya peningkatan kualitas hasil tulisan siswa.
Peningkatan kualitas proses dapat dilihat dari suasana pembelajaran yang lebih kondusif. Siswa juga menjadi lebih antusias serta aktif dalam pembelajaran.
Peningkatan kualitas produk dapat dilihat dari peningkatan skor menulis teks diskusi dari pratindakan hingga siklus II.