Penilaian Teks Diskusi KAJIAN TEORI

Tabel 3: Pedoman Penilaian Menulis Teks Diskusi Aspek Skor Skor Maksimal Kriteria Is i 27-30 30 Sangat Baik- Sempurna: : informasi lengkap. Terdapat argumen pendukung dan penentang. Kesimpulan dan saran lengkap. 22-26 Cukup-Baik: informasi cukup. Hanya terdapat salah satu argumen. Kesimpulan dan saran cukup. 17-21 Sedang-Cukup: informasi terbatas. Hanya terdapat salah satu argumen. Kesimpulan dan saran terbatas. 13-16 Sangat-Kurang: informasi tidak lengkap. Argumen penentang dan pendukung cukup. Kesimpulan dan saran terbatas. Organ isas i 22-25 25 Sangat Baik-Sempurna: : gagasan diungkapkan dengan singkat, padat, runtut, jelas, dan sesuai dengan struktur. 17-21 Cukup-Baik: gagasan diungkapkan dengan kurang singkat, padat, runtut, jelas, dan sesuai dengan struktur. 13-16 Sedang-Cukup: gagasan diungkapkan dengan kurang singkat, padat, runtut, jelas, dan sesuai dengan struktur. 9-12 Sangat-Kurang: : gagasan diungkapkan dengan sangat tidak singkat, padat, runtut, jelas, dan sesuai struktur. Pen ggu n aan Bah a sa 18-20 20 Sangat Baik-Sempurna: konstruksi kompleks dan efektif, terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa. 14-17 Cukup-Baik: konstruksi sederhana namun efektif, terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa namun makna cukup jelas 10-13 Sedang-Cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat tunggalkompleks, makna membingungkan atau kabur 7-9 Sangat-Kurang: kurang menguasai tata kalimat, banyak sekali kesalahan, makna membingungkan atau kabur Kos a k a ta 12-15 15 Sangat Baik-Sempurna: pilihan kata tepat dan menguasai pembentukan kata. 9-11 Cukup-Baik: pilihan kata tepat, namun kurang menguasai pembentukan kata. 5-8 Sedang-Cukup: pilihan kata cukup tepat namun kurang menguasai pembentukan kata 2-4 Sangat-Kurang: pilihan kata tidak tepat dan tidak menguasai pembentukan kata. Meka nik 7-10 10 Sangat Baik-Sempurna: : menguasai aturan penulisan, hanya sedikit terjadi beberapa kesalahan. 5-6 Cukup-Baik: terjadi beberapa kesalahan penggunaan ejaan, namun tidak mengurangi makna. 3-4 Sedang-Cukup: sering terjadi kesalahan penggunaan ejaan sehingga membingungkan dan mengaburkan makna. 1-2 Sangat-Kurang: tidak menguasai aturan penulisan sehingga terjadi banyak kesalahan ejaan.

D. Media Pembelajaran Diorama

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Arsyad 2011: 4 media adalah alat yang menyampaikan pesan-pesan pengajaran. Senada dengan pendapat tersebut Sadiman 2006: 6 menyebutkan bahwa media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Penggunaan media dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media pembelajaran menurut Sanaky 2011: 14 merupakan sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini diharapkan agar guru dapat memanfaatkan berbagai media secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas yang dapat dikembangkan. Menurut Gagne dalam Arsyad 2011: 4 media pembelajaran adalah segala hal meliputi alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran. Media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar guru teaching aids dalam menyampaikan pesan sehingga merangsang siswa untuk belajar. Alat bantu yang biasa dipakai berupa alat bantu visual, berupa gambar, kaset, VCD, kamera, film slide, komputer, dan alat-alat yang memberikan kontribusi nyata untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pengirim guru kepada penerima pesan siswa. Penggunaan media pembelajaran dapat memotivasi dan menstimulasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Hal ini dapat mengoptimalkan proses dan orientasi pada prestasi belajar siswa. Komunikasi dan interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dapat mengefektifkan, merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian siswa yang dapat menunjang terjadinya proses belajar-mengajar.

2. Jenis Media Pembelajaran

Pada dasarnya media dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu media audio , media visual dan media audio visual. Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dalam perkembangannya, media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow melalui Arsyad 2011: 33 dibagi dalam 2 kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. 1 Pilihan media tradisonal a. Visual diam yang di proyeksikan, meliputi: proyeksi apaque tak tembus pandang, proyeksi overhead, slides, dan filmstrip. b. Visual yang tak di proyeksikan, meliputi: gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, dan papan bulu. c. Audio, meliputi: rekaman piringan, pita kaset, reel, dan cartridge. d. Penyajian multimedia, meliputi: slide plus suara tape dan multi image e. Visual dinamis yang di proyeksikan, meliputi: film, televisi, dan video. f. Cetak, meliputi: buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah berkala, dan lembaran lepas hand-out. g. Permainan, meliputi: teka teki, simulasi, dan permainan papan h. Realia, meliputi: model, spacimen contoh, dan manipulative peta, boneka, diorama. 2 Pilihan media teknologi mutakhir a. Media berbasis telekomunikasi, meliputi: telekonferen, kuliah jarak jauh. b. Media berbasis mikroprosesor, meliputi: computer-assisted instruction, permainan computer, sistem tutor inteligen, interaktif, hypermedia, compact video disk. Berdasarkan uraian di atas tentang jenis-jenis media pembelajaran, peneliti menggunakan media diorama yang termasuk kategori 3 dimensi realia pada pembelajaran keterampilan menulis teks diskusi siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 8 Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII SMP N 3 Blora.

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Strategi Paikem Pada Kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupate

0 2 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN FOTO JURNALISTIK PADA SISWA KELAS VIII Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Foto Jurnalistik Pada Siswa Kelas VIII MTS Negeri Mantingan Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN FOTO JURNALISTIK PADA SISWA KELAS VIII Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Foto Jurnalistik Pada Siswa Kelas VIII MTS Negeri Mantingan Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 0 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi Sinektik dengan Media Gambar Komik pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Nalumsari Jepara.

0 0 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KEMBALI CERITA WAYANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS VIII A SMP 3 KEBUMEN.

0 0 109

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA SISWA KELAS IV SD NEGERI REJOWINANGUN 1.

3 5 162

PENINGKATAN MENULIS TEKS DISKUSI MENGGUNAKAN PENINGKATAN MENULIS TEKS DISKUSI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NEGERI 2 PONTIANAK

1 2 12