pembelajaran. Siswa dapat memperhatikan, menganalisis, dan mendiskusikan tema, lalu membuat tulisan sesuai dengan tema yang ada dalam diorama.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan diorama dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran. Diorama dapat membangkitkan motivasi dalam pembelajaran menulis teks diskusi siswa agar dapat menuangkan ide-ide dan
gagasannya dalam sebuah tulisan.
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah, pertama penelitian Laki Ginanjar dalam skripsinya tahun 2012 yang berjudul “Penerapan Media
Diorama Papercraft dalam Pelaksanaan Menulis Karangan Deskripsi terhadap Siswa Kelas XI SMK Negeri 13 Bandung”, yang menyimpulkan bahwa media
diorama menampilkan aspek latar mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan menulis karangan deskripsi siswa. Kedua, penelitian Yuli Yuanita Anwar
dalam skripsinya tahun 2011 yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Diorama Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Sugestif pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 1 Bandung”, yang menyimpulkan bahwa media diorama mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi.
Penelitian Laki Ginanjar dan penelitian Yuli Yuanita Anwar dengan penelitian ini memiliki relevansi, karena kedua penelitian tersebut sama-sama
membahas tentang penggunaan media diorama untuk meningkatkan keterampilan menulis. Peneliti menyatakan bahwa perilaku terhadap
sekelompok siswa dapat meningkatkan keterampilan siswa tersebut, dalam hal ini keterampilan menulis, khususnya menulis teks diskusi. Pada penelitian ini
diperoleh hasil bahwa keterampilan menulis teks diskusi siswa kelas VIII-5 SMP Negeri 8 Yogyakarta diharapkan dapat ditingkatkan dengan
memanfaatkan media diorama. Hal yang membedakan adalah tujuan untuk teks atau karangan yang
digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis. Penelitian Laki Ginanjar membahas peningkatan menulis karangan deskripsi, sedangkan Yuli Yuanita
Anwar menggunakan media diorama untuk meningkatkan menulis karangan narasi.
F. Kerangka Pikir
Keterampilan menulis khususnya teks diskusi merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia yang tersusun dalam Kurikulum 2013
kelas VIII SMP Negeri 8 Yogyakarta. Keterampilan menulis teks diskusi siswa yang rendah menjadi suatu masalah yang harus segera dipecahkan.
Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh proses dan kualitas yang dilakukan dalam
pembelajaran. Selain itu, belum adanya pemanfaatan media dalam pembelajaran teks diskusi juga dapat dijadikan sebagai alasan. Proses
pembelajaran yang berlangsung ini menjadikan siswa merasa bosan dan kesulitan dalam mengungkapkan ide dan gagasannya dalam menulis teks
diskusi. Proses pembelajaran yang kurang optimal tersebut berdampak pada tujuan pembelajaran yang belum berhasil.
Melihat kondisi tersebut peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia yang bersangkutan berusaha membenahi proses
pembelajaran menulis teks diskusi. Peneliti memberikan inovasi pembelajaran menulis teks diskusi dengan menggunakan media diorama pada siswa kelas
VIII-5 SMP Negeri 8 Yogyakarta. Peneliti berpendapat pemberian suasana baru menggunakan media diorama dapat meningkatkan minat, antusiasme, dan
keterampilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran agar tercapai tujuan dari kompetensi keterampilan menulis teks diskusi
Media diorama dipilih sebagai media pembelajaran karena siswa dapat melihat suatu tiruan dari keadaan secara nyata. Hal ini dapat mendorong siswa
untuk mengungkapkan ide atau gagasannya terhadap tema yang digambarkan. Media diorama digunakan sebagai rangsangan siswa lebih mengemukakan
pendapatnya dalam menulis, khususnya menulis teks diskusi. Penggunaan media diorama diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis teks
diskusi siswa. Adanya rancangan penelitian tindakan kelas ini diharapkan terjadi peningkatan pada proses dan kualitas hasil pembelajaran. Berikut skema
kerangka pikir.