Pendahuluan. Diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

setiap sengketa adalah konflik, tetapi tidak semua konflik dapat dikategorikan sebagai sengketa dispute. Permasalahan yang disengketakan dalam suatu sengketa internasional dapat menyangkut banyak hal. Sengketa di European Union menyangkut kebutuhan integrasi politik yang lebih kuat adalah sengketa menyangkut kebijakan. Sengketa perbatasan wilayah adalah sengketa tentang legal right. Disisi lain sengketa juga dapat menyangkut fakta, misalnya posisi kapal negara A ketika diintersepsi oleh negara B. Menyangkut substansi sengketa itu, beberapa pakar mencoba untuk memisahkan antara sengketa hukum legal dispute dengan sengketa politik political dispute. Friedmann misalnya mengemukakan bahwa karakterisitik sengketa hukum adalah sebagai berikut: 11 1. Capable of being settled by the application of certain principles and rules of international law 2. Influence vital interest of State such as territorial integrity 3. Implementation of the existing international law enough to raise a justice decision and support to progressive international relation 4. The dispute related with legal rights and claims to change the existing rule Disisi lain Waldock mengemukakan bahwa: The legal or political character of dispute is ultimately determined by the objective aimed at or the position adopted by each party in the dispute. If both parties are demanding what they conceive to be their existing legal rights as, for 11 Sefriani, Hukum Internasional Suatu Pengantar Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011, Cet.Kedua, h. 323. example, in the Corfu Channel case, the dispute is evidently legal. If both are demanding the application of standards or factors not rooted in the existing rules of international law as, for example in a dispute regarding disarmament, the dispute is evidently political. 12 Joshua S. Goldstein dan Jon C. Pevehouse mengemukakan bahwa bersengketa adalah hal yang lazim dalam hubungan internasional. Definisi persengketaan menurut Joshua S. Goldstein dan Jon C. Pevehouse adalah suatu perbedaan atas hasil yang dikehendaki dalam suatu situasi tawar-menawar ....a difference in preferred outcomes in a bargaining situation. 13 Selanjutnya menurut Oppenheim-Kelsen All dispute have their political aspects by the very fact that they concern relation between sovereign States. Dispute which according to the distinction, are said to be legal nature might involve highly important political intersets of the State concerned, conversely, dispute reputed according to that distinction to be a political character more often than not concern the application of a principal or a norm of international law. 14 Mahkamah Internasional Permanen dalam sengketa Mavrommatis Palestine Concessions Preliminary Objections, 1924 mendefinisikan pengertian 12 Sefriani, Hukum Internasional Suatu Pengantar Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011, Cet.Kedua, h. 323. 13 Rusli Pandika, Sanksi Dagang Unilateral di Bawah Sistem Hukum WTO Bandung: PT Alumni, 2010, h.189. 14 Sefriani, Hukum Internasional Suatu Pengantar Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011, Cet.Kedua, h. 324. sengketa sebagai: disagreement on a point of law or fact, a conflict of legal views or interest between two persons. 15

B. Prinsip-Prinsip Penyelesaian Sengketa Secara Damai

1. Prinsip Iktikad Baik Good Faith 16 Prinsip iktikad baik dapat dikatakan sebagai prinsip fundamental dan paling sentral dalam penyelesaian sengketa antarnegara. Prinsip ini mensyaratkan dan mewajibkan adanya iktikad baik dari para pihak dalam menyelesaikannya sengketanya. Tidak heran apabila prinsip ini dicantumkan sebagai prinsip pertama awal yang termuat dalam Manila Declaration Section 1 paragraph 1. 17 Dalam Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia Bali Concord 1976, persyaratan iktikad baik juga ditempatkan sebagai syarat utama. Pasal 13 Bali Concord menyatakan: The high contracting parties shall have the determination and good faith to prevent disputes from arising. Dalam penyelesaian sengketa, prinsip ini tercemin dalam dua tahap. Pertama, prinsip iktikad baik disyaratkan untuk mencegah timbulnya sengketa 15 Huala Adolf, Hukum Penyelesaian Sengketa Internasional Jakarta: Sinar Grafika, 2006, Cet.Kedua, h. 2. 16 Iktikad baik dalam bahasa Arab disebut hasanu an niyah 17 All States shall act in good faith and in conformity with the purposes and principles enshrined in the Carter of the United Nations with a view to avoiding disputes among themselves likely to affect friendly relations among States, thus contributing to the maintenance of international peace and security. They shall live together in peace with one another as good neighbours and strive for the adoption of meaningful measures for strengthening international peace and security.

Dokumen yang terkait

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

10 128 151

PENERAPAN PRINSIP KONSENSUS DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI WTO.

0 0 9

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 9

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 2

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 1 28

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 38

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 2 4

UPAYA PENERAPAN RETALIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) Lona Puspita, Fakultas Hukum Universitas Tamansiswa Padang lovelylona0408gmail.com Abstract - View of UPAYA PENERAPAN RETALIASI DALAM PE

0 1 11

Kedudukan World Trade Organization (WTO) Dalam Penyelesaian Sengketa Perdagangan Intenasional (Studi Kasus Terhadap Tuntutan Jepang Atas Indonesia Mengenai Penjualan Mobil Nasional)

0 0 112

PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI DISPUTE SETTLEMENT BODY (STUDI KASUS EKSPOR-IMPOR ROKOK KRETEK ANTARA INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT) - Repository UNRAM

1 1 15