No Unfair Trade Tidak Ada Perdagangan yang Tidak Adil

7 Konservasi sumber daya alam yang sedikit 8 Diambil dalam rangka kewajiban yang timbul dari perjanjian komoditi antar pemerintah 9 Melibatkan pembatasan ekspor bahan-bahan domestik yang penting untuk memastikan kualtias utama bahan tersebut pada proses industri domestik selama jangka waktu ketika harga domestim dari bahan tersebut berada diharga bawah dunia, sebagai bagian dari rencana stabilitas pemerintah yang termasuk dalam subject to the principle of non discrimination. 10 Berguna untuk mengakuisisi atau mendistribusikan produk sebagai supply jangka pendek secara umum maupun lokal. Security Exceptions Pengecualian dalam Keamanan Adalah hak sebuah negara untuk mempertahankan diri dari serangan pihak luar yang dijamin dalam prinsip dasar hukum inetrenasional. Karena anggota-anggota WTO adalah negara-negara yang berdaulat dan bertanggungjawab atas keamanan dalam negerinya, sulit membayangkan bagaimana WTO dispute settlement body akan dapat bertindak sebagai hakim pada persoalan ini jika pengecualian kemanan ini tidak dibuat sejelas mungkin dan ukuran-ukuran keamanan tersebut ditempatkan dalam artian senyatanya dari diskriminasi perdagangan dalam rangka produsen domestik. Persoalan ini lebih sesuai dibahas oleh hukum internasional, hukum perang, dan Dewan Keamanan PBB.

4. Ruang Lingkup Pengaturan WTO

Ruang lingkup pengaturan WTO adalah: 66 1. Pembentukan World Trade Organization the establishment of WTO 2. Pengurangan Tarif Tariff Reduction 3. Pertanian Agriculture 4. Tarif dan Hambatan Non-Tarif Tariff and Non-Tariff Barriers 5. Sanitary and Phytosanitary Measures 6. Tekstil dan Pakaian Textile and Apparel 7. Safeguards 8. Antidumping 9. Subsidies and Countervailing Measures 10. TRIMs Trade Related Investment Measures 11. Jasa Services 12. Hak Milik Intelektual Intellectual Property Rights 13. Penyelesaian Perselisihan Dispute Settlement 14. Pengadaan Pemerintah Government Procurement 66 Rusli Pandika, Sanksi Dagang Unilateral di Bawah Sistem Hukum WTO Bandung: PT Alumni, 2010, h.132.

Dokumen yang terkait

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

10 128 151

PENERAPAN PRINSIP KONSENSUS DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI WTO.

0 0 9

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 9

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 2

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 1 28

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 0 38

Sistem Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional : Perbandingan Sistem Penyelesaian Sengketa Antara General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO)

0 2 4

UPAYA PENERAPAN RETALIASI DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI WORLD TRADE ORGANIZATION (WTO) Lona Puspita, Fakultas Hukum Universitas Tamansiswa Padang lovelylona0408gmail.com Abstract - View of UPAYA PENERAPAN RETALIASI DALAM PE

0 1 11

Kedudukan World Trade Organization (WTO) Dalam Penyelesaian Sengketa Perdagangan Intenasional (Studi Kasus Terhadap Tuntutan Jepang Atas Indonesia Mengenai Penjualan Mobil Nasional)

0 0 112

PENYELESAIAN SENGKETA PERDAGANGAN INTERNASIONAL MELALUI DISPUTE SETTLEMENT BODY (STUDI KASUS EKSPOR-IMPOR ROKOK KRETEK ANTARA INDONESIA DENGAN AMERIKA SERIKAT) - Repository UNRAM

1 1 15