PENUTUP A. Peran Negara Dalam Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional (Studi Kasus Gugatan Perdagangan Rokok Indonesia Terhadap Australia Melalui World Trade Organization)
dalam lingkup bilateral, multilateral, unilateral, dan maupun regional. Dari proses pejanjian ini muncul yang namanya kesepakatan-kesepakatan, misalnya traktat,
konvensi, aturan organisasi perserikatan bangsa-bangsa dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan kepastian hukum itu sendiri, munculah hukum
internasional. Hukum internasional merupakan hukum yang berlaku secara universal sebagai regulasi internasional. Hubungan internasional sudah
berkembang pesat sedemikian rupa sehingga subjek-subjek negara tidaklah terbatas pada negara saja sebagaimana di awal perkembangan hukum
internasional. Berbagai organisasi internasional, individu, vatikan, belligerency, merupakan contoh-contoh subjek non negara.
Hukum internasional dan hubungan internasional dilakukan dan dilaksankan oleh subjek hukum internasional yaitu negara. Negara adalah
persekutuan bangsa dalam satu daerah tertentu batas-batasnya yang diperintah dan diurus oleh badan pemerintahan yang teratur.
2
Negara sebagai suatu subjek memiliki peranan atau fungsi secara garis besar yaitu membuat Undang-Undang
legislatif, menjalankan
Undang-Undang eksekutif,
dan mengawasi
pemerintah yudikatif. Penulis dalam proposal skripsi ini menekankan pada pembahasan peranan
negara dalam penyelesaian sengketa perdagangan internasional. Penulis
2
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen Jakarta: Pustaka Amani, 2006, h. 267.
mengambil contoh peranan negara terhadap penyelesaian sengketa perdagangan internasional rokok yang diajukan Indonesia terhadap Australia melalui WTO
World Trade Organization Organisasi Perdagangan Internasional. Dalam penyelesaian kasus perdagangan internasional ada sebuah lembaga
yang menangani soal sengketa ini, yaitu lembaga yang terdapat di badan World Trade Organization WTO Organisasi Perdagangan Internasional, yang
bernama Dispute Settlement Body DSB. Salah satu peranan WTO yaitu sebagai forum dalam menyelesaikan sengketa dan menyediakan mekanisme konsiliasi
guna mengatasi sengketa perdagangan yang timbul.
3
Dalam menjalankan perekonomian nasional dan internasional seyogianya semua hal yang berkepentingan menyatu secara bersama-sama demi
meningkatkan kesejahteraan rakyat di dalam negeri maupun di luar negeri universal. Semua subyek hukum yaitu dalam hal ini negara wajib tunduk
kepada aturan yang ada, aturan yang telah ada tidak boleh dilanggar. Semua negara yang ikut serta dalam hukum internasional wajib mematuhi regulasi yang
ada. Suatu negara tidak dapat melakukan proteksi ekonominya apabila ia dalam aturan hukum nasionalnya bertentangan dengan ketentuan hukum internasional
yang sudah ada dan yang sudah disepakati agreement secara bersama-sama.
3
Syahmin AK, Hukum Dagang Internasiona l Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006, h. 246.