Peran guru dalam memotivasi siswapeserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran ini sapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
misalnya memberi hadiah, pujian, mengadakan kompetisi, tak jarang juga dengan mengadakan hukuman kepada siswa yang kurang berminat dalam
belajar. Guru berperan aktif dalam memotivator siswapeserta didiknya, karena dalam hal ini guru mampu menghantarkan peserta didik terhadap
tujuan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada. Selain itu, pemotivatoran oleh seorang guru mampu berdampak baik atau
positif bagi hasil belajar dan juga prestasi yang diraih oleh seorang siswapeserta didiknya.
Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang
diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan murid bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan
teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya. Ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan, mengelola, mengorganisasikan serta
mengevaluasi kelasnya, murid-murid akan merasa aman dan nyaman bersamanya.
2. Fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan
bertanggung jawab. 3. Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif.
4. Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative.
5. Membantu murid-murid untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan
keunggulan.
40
G. Hasil Penelitian Relevan
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dikaji penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut:
40
www.bimakab.go.idfilestuti-1.doc diakses 13 Desember 2014
1. Penelitian yang dilakukan oleh Badru Tamam, NIM: 809018300524 dengan judul skripsi “Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi
Belajar IPS Siswa di MI Daru Ulum Pamijahan Bogor”. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode korelasional
dimana dalam penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti hubungan antara motivasi dan prestasi belajar siswa. Dan hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan atau korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS di MI Darul Ulum Pamijahan.
41
2. Penelitian yang dilakukan oleh Almutasim Bilah, NIM: 809018300607 dengan judul skripsi “ Hubungan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS Pada Siswa Kelas VI MIN 19 Meruya Selatan Kecamatan Kembangan Jakarta Selatan”. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah metode korelasional dimana dalam penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti hubungan antara motivasi dan hasil belajar
siswa. Dan hasil dari penelitian ini diperoleh adanya hubungan positif yang sangat tinggi dan kuat antara motivasi dan hasil belajar siswa.
42
3. Motivasi berprestasi memiliki pengaruh positif dalam menunjang kesiapan belajar siswa, dengan demikian motif berprestasi akan memberikan
dampak positif terhadap kemajuan belajar siswa, yang diwujudkan melalui kesungguh-sungguhan dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran.
Motivasi berprestasi juga mempunyai kaitan positif dalam menunjang keberhasilan prakerin siswa. Dengan demikian motif berprestasi akan
41
Badru Tamam, Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Siswa di MI Daru Ulum Pamijahan Bogor, Skripsi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013
42
Almutasim Bilah, Hubungan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Pada Siswa Kelas VI MIN 19 Meruya Selatan Kecamatan Kembangan Jakarta
Selatan, Skripsi PGMI UIN Syarif Hidayatullah, 2013
mendorong siswa bersungguh-sungguh dalam melaksanakan prakerin. Semakin tinggi motif berprestasi siswa dalam melaksanakan prakerin,
maka hasil pelaksanaan prakerin juga makin baik.
43
4. Berdasarkan hasil penelitian Sukmandari ditemukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap kompetensi
profesional guru matematika SMP di Kabupaten Jepara. Hal ini berarti telah terjadi peningkatan kompetensi profesional guru matematika SMP di
Kabupaten Jepara sebesar 53,1 akibat variabel motivasi berprestasi. Hasil ini sesuai dengan hasil temuan dari penelitian Ahmad Nurofik tahun
2010 dengan judul “Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kultur Sekolah Terhadap Pengembangan Profesi Guru SMP Negeri di Kabupaten Jepara”.
Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi berprestasi terhadap pengembangan profesi guru SMP Negeri di
Kabupaten Jepara dengan kontribusi motivasi berprestasi terhadap pengembangan profesi guru sebesar 43,00 .
44
Persamaan terhadap keempat hasil penelitian di atas adalah kajian penelitiannya terfokus pada peranan guru sebagai motivator siswa dalam
meningkatkan prestasi belajar, sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang penulis lakukan terletak pada kajian peranan guru sebagai motivator dan
mata pelajaran IPS sebagai indikator keberhasilan belajar siswa.
H. Kerangka Berfikir
Guru sebagai pendidik tugasnya adalah mengajar, melatih, dan memberikan bimbingan. Guru berperan memberikan bimbingan penguasaan
nilai, disiplin diri, perencanaan masa depan, membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi karena sedemikian besarnya tuntutan kehidupan dan masalah
yang dihadapi, guru merupakan pendidik formal di sekolah.
43
Rudy Fatchurrohman, Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan Prakerin dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan
Ringan Kelas XI, Edisi Khusus No 2, Agustus 2011, ISSN 1412-565X
44
Sukmandari, Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Partisipasi Guru Dalam MGMP Terhadap Kompetensi Profesional Guru Matematika SMPDi Kabupaten Jepara, JMP, Volume 1
Nomor 3, Desember 2012