Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah peran guru sebagai
motivator dalam peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan penelitian peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas IX MTsN Bantargebang Kota Bekasi yaitu sebanyak 409 orang. Sedangkan, populasi guru IPS kelas IX adalah 3 orang guru.
Dalam hubungan populasi dan sampel Sutrisno Hadi menjelaskan bahwa sampel atau contoh adalah sebagian individu yang
diselidiki dari keseluruhan individu penelitian. Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi atau yang representative artinya yang
menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walaupun mewakili sampel bukan merupakan duplikat
dari populasi.
5
Sampel adalah bagian dari populasi. Dalam pengambilan sampel, digunakan teknik Cluster Random Sampling. Cluster Random Sampling yaitu
apabila anggota dari populasi telah terkumpul ke dalam kelompok-kelompok sehingga bisa dipastikan salah satu kelompok diambil sebagai sampel.
selanjutnya dipiilih salah satu atau beberapa kelompok secara Simple Random Sampling sebagai sampel.
Dalam penelitian ini, diambil sampel sebanyak 50 orang siswa, yang terdiri dari:
Tabel 3.1 Persebaran Angket
Kelas Jumlah
IX.6 10 Siswa
IX.7 10 Siswa
5
Ibid, h. 107
IX.8 10 Siswa
IX.9 10 Siswa
IX.10 10 Siswa
Selain itu untuk sampel guru IPS, diambil semua guru dari jumlah populasi yaitu 3 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk pendekatan kualitatif dan sumber data yang akan digunakan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
observasi, wawancara dan penyebaran angket. Untuk mengumpulkan data dalam kegiatan penelitian diperlukan cara-cara atau teknik pengumpulan data
tertentu sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. 1.
Observasi Observasi ini dilakukan untuk mencari informasi mengenai MTsN
Bantargebang Kota Bekasi yang meliputi: sejarah berdirinya, keadaan gedung, sarana dan prasarana, keadaan guru dan siswa, dan kegiatan
lainnya yang berhubungan dengan madrasah tersebut seperti kegiatan ekstrakurikuler.
Menurut Sudarwan Denim dalam Iskandar penelitian kualitatif berada dilapangan, peneliti kebanyakan berurusan dengan
fenomena dan gejala sosial. Fenomena itu perlu didekati oleh peneliti dengan terlibat langsung pada situasi riil, tidak cukup
meminta bantuan orang atau sebatas mendengar penuturan secara jarak jauh atau menggunakan pendekatan remote control.
6
Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk memperkuat data, terutama aktivitas pembelajaran dan unjuk kerja guru.
Dengan demikian hasil observasi ini sekaligus untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui wawancara dengan kenyataan yang
sebenarnya. Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung
6
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta: Referensi:2013, h. 216
dan tidak langsung tentang perilaku warga sekolah terutama tentang pengambilan keputusan kepala sekolah.
2. Wawancara
Salah satu metode pengumpul data dilakukan melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara
langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada responden. Wawancara bermakna berhadapan langsung antara interviewer dengan
responden, dan kegiatannya dilakukan secara lisan.
7
Wawancara dilakukan dalam dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur peneliti telah menentukan format masalah yang akan
diwawancarai, yang berdasarkan masalah yang akan diteliti. Pertanyaan- pertanyaan yang diberikan pada responden telah ditentukan jawaban-
jawabannya. Selain itu juga dengan wawancara tidak terstruktur peneliti bebas menentukan fokus masalah wawancara, kegiatan wawancara
mengalir seperti dalam percakapan biasa, yaitu mengikuti dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden. Dalam penelitian ini
wawancara dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan pihak- pihak terkait atau subjek penelitian, antara lain kepala sekolah dalam
rangka memperoleh penjelasan atau informasi tentang hal-hal yang belum tercantum dalam observasi dan dokumentasi.
Wawancara ini dilakukan kepada 3 orang guru IPS yang mengajar di MTsN Bantargebang Kota Bekasi.
3. Angket
Kuesioner ataupun angket juga merupakan alat pengumpul data, sebagaimana alat pengumpul data wawancara. Kuesioner diajukan pada
responden dalam bentuk tertulis disampaikan secara langsung ke alamat responden, kantor atau tempat lain.
8
Adapun angket yang diberikan kepada responden adalah jenis angket tidak langsung, karena angket tersebut diberikan kepada responden
7
Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2004, h.39
8
Ibid, h. 55