motivasi yang diberikan oleh guru, peserta didik akan merasa terdorong dan memiliki kekuatan tersendiri untuk dapat menyelesaikan tugas
ataupun menikmati setiap proses pembelajaran di kelas dengan cukup senang dan bisa menghasilkan hal yang baik.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir; contohnya, setelah seorang siswa membaca suatu bab
buku bacaan, dibandingkan dengan teman sekelasnya yang juga membaca bab tersebut; ia kurang berhasil menangkap isi,
maka ia terdorong membaca lagi.
b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika
terbukti usaha belajar seorang siswa belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.
c. Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti
banyak bersenda gurau misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.
d. Membesarkan semangat belajar, sebagai ilustrasi, jika ia telah menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai
orang tua, maka ia berusaha agar cepat lulus. e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian
bekerja.
22
6. Macam-MacamJenis Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai sebuah dorongan keinginan untuk mencapai sebuah tujuan, baik dari dalam sendiri ataupun dari pihak luar.
Peran guru di sini pun sangat penting untuk menjadi motivator bagi para peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan
kompetensi ajar yang ada. Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat
dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif- motif yang aktif itu sangat bervariasi.
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1 Motif-motif bawaan
22
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 85
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir,jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari.
2 Motif-motif yang dipelajari Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari.
Motif ini sering disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam
lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk.
Di samping itu Fradsen, masih menambahkan jenis-jenis motif berikut ini:
1 Cognitive Motives
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik, yakni menyangkut kepuasan individual. Kepuasan individual yang
berada di dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat
primer dalam kegiatan belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.
2 Self-expression
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting kebutuhan individu itu tidak sekadar tahu
mengapa dan bagaimana sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Untuk ini memang
diperlukan kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri
3 Self-enhancement
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian
dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana
kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.
b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis 1 Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan
untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat.
2 Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain:dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan
untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
3 Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk
menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif.
c. Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi
rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya: reflex, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk
motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalui empat momen.
1 Momen timbulnya alasan. 2 Momen pilih.
3 Momen putusan. 4 Momen terbentuknya kemauan.
d. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik 1 Motivasi intrinsik
Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif- motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Perlu
diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang
berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu
kebutuhan, kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi
memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensisal, bukan sekadar symbol dan
seremonial.
2 Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini
tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar- mengajar tetap penting. Sebab kemungkinan besar keadaan
siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar-mengajar
ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
23
Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan
atau tindakan. Motivasi dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pembelajaran, karena motivasi menentukan tingkat berhasil atau
gagalnya kegiatan pembelajaran siswa.
23
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, h. 86-91