mereka akan cenderung tidak menyukai guru tersebut dan juga mereka akan berpandangan buruk terhadap seorang guru praktikan. Oleh
karenanya guru harus selalu melakukan yang terbaik di hadapan siswa atau peserta didik agar mereka pun mempunyai persepsi yang baik pula
terhadap guru praktikan.
B. Guru
1. Pengertian Guru
Guru dapat diartikan sebagai seorang profesional yang mengemban pekerjaan dalam dunia pendidikan. Guru dianggap sebagai sosok yang
sangat berperan penting dalam memajukan kepribadian anak bangsa, serta bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru dipandang
sebagai sebuah pekerjaan yang memiliki tanggung jawab besar untuk sebuah Negara. Guru yang berilmu, baik dan mampu mengkondisikan
kelas atau para siswanya, akan mampu memberikan materi dengan cukup baik untuk para peserta didiknya. Oleh karena itu, guru dianggap sebagai
orangtua kedua di sekolah, karena siswa meluangkan waktu yang cukup banyak di sekolah, sehingga guru dianggap sebagai orang tua di sekolah
dalam mencapai prestasi yang baik dalam dunia pendidikan. Pengertian guru dan dosen sebagai suatu profesi dipertegas
kembali dalam UU Guru dan Dosen ditegaskan secara jelas dalam Pasal 1 ayat 1, yang menyatakan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
7
Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat
adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu,
7
Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Tinjauan Yuridis Hak Serta Kewajiban Pendidik Menurut UU Guru dan Dosen, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2006, h. 23
tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di suraumusola, di rumah dan sebagainya.
8
2. Tanggung Jawab Guru
Guru adalah sosok yang juga bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik. Guru yang mengabdikan diri pada sebuah lembaga
pendidikan, bukan hanya guru yang mampu menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam otak anak didik. Sementara jiwa, dan wataknya
tidak dibina. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik adalah suatu perbuatan yang mudah, tetapi untuk membentuk jiwa dan watak
anak didik itulah yang sukar, sebab anak didik yang dihadapi adalah makhluk hidup yang memiliki otak dan potensi yang perlu dipengaruhi
dengan sejumlah norma hidup sesuai ideologi falsafah dan bahkan agama. Guru harus bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan
perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik. Dengan demikian, tanggung jawab guru adalah untuk membentuk anak didik agar
menjadi orang yang bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di masa yang akan datang.
9
Selain itu, guru pun bertanggung jawab untuk memberikan sejumlah norma-norma yang baik kepada anak didik agar tahu mana
perbuatan yang susila dan asusila, mana perbuatan yang bermoral dan amoral. Pendidikan dilakukan tidak semata-mata dengan perkataan, tetapi
dengan sikap, tingkah laku, dan perbuatan.
3. Tugas Guru
Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru
mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama,
nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusia susila
8
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, h. 31
9
Ibid, h.36