a. Perhatian Biasanya kita tidak menangkap rangsangan yang ada di sekitar kita
sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu atau dua objek saja. Perbedaan fokus antara satu orang dengan orang
lainnya, menyebabkan perbedaan persepsi antara mereka.
b. Set Set adalah harapan seseorang akan rangsangan yang akan timbul.
Perbedaan set dapat menyebabkan perbedaan persepsi. c. Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan yang sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Dengan
demikian, kebutuhan-kebutuhan yang berbeda akan menyebabakan pula perbedaan persepsi.
d. Sistem Nilai Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh
pula terhadap persepsi. e. Tipe Kepribadian
Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi. f. Gangguan Kejiwaan
Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi.
6
Dapat di simpulkan bahwa persepsi yang di hasilkan oleh setiap orang akan berbeda-beda satu sama lainnya karena setiap individu
memiliki bentuk fisik, kemampuan, kepribadian, pengetahuan, pengalaman dan latar belakang yang berbeda-beda pula sehingga akan berpengaruh
pada persepsi yang di hasilkan.
3. Manfaat Persepsi Siswa
Di lingkungan pendidikan, siswa kerap kali memberikan isyarat yang harus dikerjakan guru untuk mendapatkan gambaran darinya.
Kegiatan tersebut merupakan proses aktif seorang guru, bagaimana supaya mendapatkan gambaran dari para siswa untuk mendapatkan kesan pertama
darinya. Kesan pertama sering di berikan nilai tertentu oleh para siswa karena kesan pertama yang akan membentuk gambaran pada pertemuan
selanjutnya.
6
Sarlito Wiirawan Sarwono, Pengantar Psikologi Umum, ............ h. 103-106
Dari kesan pertama akan timbullah pandangan-pandangan baru dari para siswa untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan
pengajaran di kelas yang dilakukan bukan hanya sekali, tapi berulang kali. Oleh karena itu, ada baiknya jika seorang guru dapat mengambil sisi
positif dari tingkah laku siswa untuk dijadikan bahan pelajaran terutama bagi guru praktikan dan juga mengambil manfaat dari pengalaman-
pengalaman tersebut. Ada banyak sekali manfaat yang dapat diambil melalui Persepsi
Siswa diantaranya sebagai berikut: a. Dengan melakukan persepsi siswa praktikan dapat mengetahui
sejauh mana penguasaannya dalam mendidik para siswa yang baru dikenal.
b. Persepsi juga digunakan untuk melihat sejauh mana kompetensi yang dimiliki mahasiswa praktikan, apakah sudah memenuhi
kriteria seorang guru atau belum. c. Siswa dapat melihat keberanian guru dalam menghadapi berbagai
persoalan yang ada di kelas melalui persepsi. d. Persepsi dapat melihat apakah seorang praktikan sudah layak
dijadikan sebagai guru yang sebenarnya oleh para peserta didik. e. Peserta didik dapat memberikan masukan terhadap mahasiswa
praktikan dengan melakukan persepsi. f. Persepsi berguna untuk praktikan pada generasi berikutnya, agar
dapat melakukan improvisasi atau perubahan yang menjadikan praktikan lebih baik lagi dari sebelumnya.
g. Dengan adanya persepsi, seorang praktikan dapat melakukan perbaikan terhadap dirinya mengenai apa saja yang harus di
pertahankan dan apa saja yang harus di perbaiki. Jika seorang guru praktikan memberikan contoh yang baik terhadap
siswa, maka hasilnya siswa juga akan memberikan timbal balik yang positif atau baik terhadap gurunya. Sebaliknya jika seorang guru tidak
dapat memberikan contoh dan kemampuan terbaik bagi para siswa, maka
mereka akan cenderung tidak menyukai guru tersebut dan juga mereka akan berpandangan buruk terhadap seorang guru praktikan. Oleh
karenanya guru harus selalu melakukan yang terbaik di hadapan siswa atau peserta didik agar mereka pun mempunyai persepsi yang baik pula
terhadap guru praktikan.
B. Guru
1. Pengertian Guru
Guru dapat diartikan sebagai seorang profesional yang mengemban pekerjaan dalam dunia pendidikan. Guru dianggap sebagai sosok yang
sangat berperan penting dalam memajukan kepribadian anak bangsa, serta bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak bangsa. Guru dipandang
sebagai sebuah pekerjaan yang memiliki tanggung jawab besar untuk sebuah Negara. Guru yang berilmu, baik dan mampu mengkondisikan
kelas atau para siswanya, akan mampu memberikan materi dengan cukup baik untuk para peserta didiknya. Oleh karena itu, guru dianggap sebagai
orangtua kedua di sekolah, karena siswa meluangkan waktu yang cukup banyak di sekolah, sehingga guru dianggap sebagai orang tua di sekolah
dalam mencapai prestasi yang baik dalam dunia pendidikan. Pengertian guru dan dosen sebagai suatu profesi dipertegas
kembali dalam UU Guru dan Dosen ditegaskan secara jelas dalam Pasal 1 ayat 1, yang menyatakan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
7
Dalam pengertian sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat
adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu,
7
Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Tinjauan Yuridis Hak Serta Kewajiban Pendidik Menurut UU Guru dan Dosen, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2006, h. 23