Hasil Angket Siswa “Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Peningkatan

Tabel 4.13 Guru memotivasi pembelajaran siswa di setiap jam belajar Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 24 24 x 4 = 96 48 Sering 17 17 x 3 = 51 34 Kadang-kadang 9 9 x 2 = 18 18 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 165 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 48 responden yang menyatakan bahwa guru selalu memotivasi siswa di setiap waktu jam belajar. 34 menyatakan sering, 18 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas, dapat diketahui bahwa guru telah mampu berperan sebagai motivator di dalam proses KBM berlangsung. Pemberian motivasi dari seorang guru setiap jam belajar dianggap sebuah hal yang penting untuk meningkatkan semangat belajar dan juga hasil akademik yang baik bagi para peserta didik. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya termotivasi karena faktor internal, melainkan juga dari eksternal yang bisa didapat dari guru saat proses KBM berlangsung. Selain itu juga, pemberian motivasi terhadap siswa dianggap sebagai sebuah cara untuk meningkatkan semangat belajar. Tabel 4.14 Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 13 13 x 4 = 52 26 Sering 18 18 x 3 = 54 36 Kadang-kadang 19 19 x 2 = 38 38 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 144 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 26 responden yang menyatakan guru selalu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, 36 menyatakan sering, 38 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas dapat diketahui bahwa guru belum mampu untuk menciptakan suasana belajar dalam kelas yang menyenangkan. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dianggap sebagai sebuah cara dalam memotivasi siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses KBM, selain itu suasana hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi daya tangkap pembelajaran setiap siswa sehingga dapat menghasilkan output atau hasil evaluasi yang baik bagi para peserta didik. Tabel 4.15 Guru antusias dalam menyampaikan materi ajar Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 17 17 x 4 = 68 34 Sering 21 21 x 3 = 63 42 Kadang-kadang 12 12 x 2 = 24 24 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 155 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 34 responden yang menyatakan guru selalu antusias atau senang dalam menyampaikan materi pembelajaran, 42 menyatakan sering, 24 menyatakan kadang-kadang, dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas, dapat dijelaskan bahwa guru telah menyadari seberapa pentingnya sikap antusias dal mengajar di kelas. Hal ini sangat berdampak bagi para peserta didik, karena guru adalah penyemangat bagi para siswanya saat belajar di dalam kelas. Jika seorang guru terlihat tidak antusias atau bersemangat dalam mengajar, maka siswa pun akan terlihat malas dalam mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru. Rasa antusias seorang guru ketika mengajar dianggap penting dalam memotivasi siswa untuk semangat belajar. Tabel 4.16 Guru menciptakan belajar kelompok pada jam belajar Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 3 3 x 4 = 12 6 Sering 18 18 x 3 = 54 36 Kadang-kadang 28 28 x 2 = 56 56 Tidak Pernah 1 1 x 1 = 1 2 Jumlah 50 123 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 6 responden yang menyatakan guru selalu menciptakan belajar kelompokkerja sama dalam pembelajaran, 36 menyatakan sering, 56 menyatakan kadang-kadang, dan 2 menyatakan selalu. Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa masih terdapat guru yang kurang memahami pentingnya variasi belajar di dalam kelas untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Variasi belajar yang bisa dilakukan dalam kelas salah satunya adalah membagi siswa dalam kelompok-kelompok belajar, dengan hal ini siswa akan diajarkan dan mengerti arti kerja sama yang sebenarnya. Pengelompokan siswa dalam proses belajar dianggap sebagai sebuah variasi proses KBM yang menyenangkan, karena dengan hal ini siswa bisa lebih percaya diri, dan juga berani berpendapat bersama teman sekelompoknya. Pengelompokkan siswa dalam belajar bertujuan untuk menghapus kesan membosankan dalam belajar, selain itu juga untuk meningkatkan semangat belajar siswa. Tabel 4.17 Guru memberikan reward atau penghargaan terhadap hasil belajar siswa Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 6 6 x 4 = 24 12 Sering 11 11 x 3 = 33 22 Kadang-kadang 26 26 x 2 = 52 52 Tidak Pernah 7 7 x 1 = 7 14 Jumlah 50 116 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 12 responden yang menyatakan guru selalu memberikan reward atau penghargaan terhadap hasil belajar siswa, 22 menyatakan selalu, 52 menyatakan kadang-kadang, dan 14 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa masih terdapat guru yang kurang memahami pentingnya sebuah reward dalam memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar di dalam kelas. Pemberian reward dalam hal ini dianggap sebagai sebuah cara untuk memotivasi siswa untuk bersaing secara baik dengan temannya dalam menghasilkan sebuah evaluasi belajar yang memuaskan. Selain itu, pemberian reward terhadap siswa juga sebagai cara dalam meningkatkan semangat belajar siswa di dalam kelas. Dengan adanya hal ini, siswa akan terdorong untuk giat dalam belajar walaupun hanya untuk berlomba-lomba mendapatkan reward dari guru. Proses pembelajaran dalam kelas pun akan terasa menyenangkan dengan mengadakannya persaingan antar siswa. Tabel 4.18 Guru mendorong siswa untuk berhasil Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 38 38 x 4 = 152 76 Sering 10 10 x 3 = 30 20 Kadang-kadang 2 2 x 2 = 4 4 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 186 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 76 responden menyatakan guru selalu mendorong siswa untuk berhasil, 20 menyatakan sering, 4 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru telah mampu menjadi seorang motivator bagi para peserta didiknya. Guru mampu mendorong siswa untuk berhasil dalam mencapai apa yang diinginkan siswanya. Mendorong siswa untuk berhasil dalam belajar dianggap sebagai sebuah hal yang sangat penting, karena dengan didorongnya siswa oleh guru maka siswa akan merasa bersemangat dalam belajar dan juga mencapai hasil belajar yang baik. Tabel 4.19 Guru membiasakan tersenyum Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 18 18 x 4 = 72 36 Sering 17 17 x 3 = 51 34 Kadang-kadang 14 14 x 2 = 28 28 Tidak Pernah 1 1 x 1 = 1 2 Jumlah 50 152 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 36 responden menyatakan bahwa guru selalu membiasakan tersenyum, 34 menyatakan sering, 28 menyatakan kadang-kadang dan 2 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase menjelaskan guru telah mampu bersikap baik dengan para peserta didiknya. Dengan membiasakan tersenyum saat memasuki dalam kelas, murid akan merasa senang dan meras nyaman dalam kegiata belajar di kelas. Hal ini bertujuan agar guru dan siswa memiliki hubungan yang baik satu sama lain agar terciptanya suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Tabel 4.20 Guru memanggil siswa dengan namanya Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 29 29 x 4 = 116 58 Sering 11 11 x 3 = 33 22 Kadang-kadang 10 10 x 2 = 20 20 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 169 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 58 responden menyatakan guru selalu memanggil siswa dengan namanya, 22 menyatakan sering, 20 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas menjelaskan guru telah mampu menghargai para peserta didiknya dengan memanggil siswa tersebut dengan namanya. Memanggil siswa sesuai nama dianggap sebagai sebuah penghargaan bagi siswa itu sendiri, hal ini berarti guru mampu menghargai siswanya. Tabel 4.21 Guru mengembalikan hasil ulangan tepat waktu Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 4 4 x 4 = 16 8 Sering 23 23 x 3 = 69 46 Kadang-kadang 21 21 x 2 = 42 42 Tidak Pernah 2 2 x 1 = 2 4 Jumlah 50 129 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 8 siswa yang menjawab guru mengembalikan hasil ulangan tepat waktu, 46 menjawab sering, 42 menjawab kadang-kadang dan 4 menjawab tidak pernah. Hasil persentase di atas menjelaskan guru telah berupaya untuk meningkatkan semangat belajar siswa dengan cara mengembalikan hasil ulangan siswa tepat waktu. Dengan cara tersebut, siswa akan mengetahui letak kesalahannya, sehingga dapat dipelajari kembali untuk mendapatkan nilai yang lebih baik lagi. Selain itu, siswa dapat melihat dan mengukur sejauh mana siswa tersebut mampu memahami materi ajar yang telah disampaikan. Tabel 4.22 Guru menyelipkan humor pada setiap pembelajaran Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 11 11 x 4 = 44 22 Sering 26 26 x 3 = 78 52 Kadang-kadang 13 13 x 2 = 26 26 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 148 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 22 siswa yang menjawab guru selalu menyelipkan humor pada setiap pembelajaran, 52 menyatakan selalu, 26 menyatakan kadang-kadang, dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru telah berusaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara menyelipkan humor dalam setiap proses pembelajaran. Dalam hal ini dimaksudkan agar belajar di dalam kelas tidak hanya serius, dan membosankan melainkan dapat menyenangkan dengan menyelipkan humor-humor di setiap pembelajaran. Tabel 4.23 Guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 21 21 x 4 = 84 42 Sering 20 20 x 3 = 60 40 Kadang-kadang 8 8 x 2 = 16 16 Tidak Pernah 1 1 x 1 = 1 2 Jumlah 50 161 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 42 siswa yang menyatakan guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, 40 menyatakan sering, 16 menyatakan kadang-kadang dan 2 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru sudah berupaya menjadi motivator untuk siswanya. Hal ini bisa dilihat dari tabel diatas bahwa guru mampu berkomunikasi dengan baik kepada siswanya, menjalin persahabatan yang baik dengan siswa merupakan hal yang juga mampu mendorong semangat belajar dan memotivasi siswa untuk nyaman belajar di dalam kelas bersama guru tersebut. Tabel 4.24 Guru bersikap tegas kepada siswa yang melanggar aturan Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 39 39 x 4 = 156 78 Sering 10 10 x 3 = 30 20 Kadang-kadang 1 1 x 2 = 2 2 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 188 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 78 siswa yang menyatakan guru bersikap tegas kepada siswa yang melanggar aturan, 20 menyatakan sering, 2 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah berperan dalam penindakan siswa yang melanggar aturan. Guru yang baik akan bersikap objektif terhadap siswa. Apabila siswa salah, guru berhak melakukan tindakan. Hal ini juga salah satu tujuan untuk memotivasi belajar siswa. Tabel 4.25 Guru datang dan keluar tepat waktu sesuai bel berbunyi Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 8 8 x 4 = 32 16 Sering 18 18 x 3 = 54 36 Kadang-kadang 24 24 x 2 = 48 48 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 134 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 16 siswa yang menyatakan guru selalu dating dan keluar tepat waktu sesuai bel berbunyi, 36 menyatakan sering, 48 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas dapat disimpulkan bahwa guru belum berupaya sebaik mungkin untuk menjadi motivator bagi siswanya. Hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang guru dating dan keluar tepat waktu dalam pembelajaran. Dengan kedisiplinan yang diperlihatkan guru, maka siswa akan mencontoh pribadi guru tersebut, dengan kedisiplinan akan membuat siswa termotivasi belajar lebih baik lagi. Tabel 4.26 Guru bertanya tentang kabar siswa sebelum pelajaran dimulai Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 6 6 x 4 = 24 12 Sering 13 13 x 3 = 39 26 Kadang-kadang 27 27 x 2 = 54 54 Tidak Pernah 4 4 x 1 = 4 8 Jumlah 50 121 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 12 siswa yang menyatakan guru bertanya tentang kabar siswa sebelum pelajaran dimulai, 26 menyatakan sering, 54 menyatakan kadang-kadang, dan 8 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase diatas dapat disimpulkan guru masih belum memiliki peran dalam hal ini, terbukti pada presentasi siswa yang rendah pada jawaban selalu dan sering. Namun guru telah berusaha untuk meningkatkan ke hal yang lebih baik. Dengan menanyakan kabar, siswa merasa diperhatikan, dihargai dan bersemangat. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, diharapkan guru lebih meningkatkan pendekatan dengan menanyakan kabar di awal jam belajar. Tabel 4.27 Guru memberikan contoh realita kehidupan yang belajar dengan tekun akan meningkatkan prestasinya Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 22 22 x 4 = 88 44 Sering 23 23 x 3 = 69 46 Kadang-kadang 5 5 x 2 = 10 10 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 167 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 44 siswa menyatakan guru selalu memberikan contoh realita kehidupan yang belajar dengan tekun akan meningkatkan prestasinya, 46 menyatakan sering, 10 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas, terbukti bahwa guru tersebut dikatakan berhasil menjadi motivator bagi siswanya, yaitu dengan memberikan contoh- contoh bahwa seseorang yang belajar dengan tekun akan meningkatkan prestasinya. Pemberian contoh seperti ini dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan juga memberikan rangsangan semangat dalam meraih prestasi yang baik dalam hasil belajarnya. Tabel 4.28 Guru mampu mengendalikan kelas Alternative Jawaban Frekuensi ∑F Persentase Selalu 16 16 x 4 = 64 32 Sering 17 17 x 3 = 51 34 Kadang-kadang 17 17 x 2 = 34 34 Tidak Pernah 0 x 1 = 0 Jumlah 50 149 100 Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 32 siswa yang menyatakan guru selalu mampu mengendalikan kelas, 34 menyatakan sering, 34 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Sesuai dengan hasil persentase di atas, guru tersebut telah berusaha semaksimal mungkin berperan sebagai motivator bagi siswanya dengan mahir untuk mengendalikan kelas. Karena, dengan mampunya seorang guru dalam mengendalikan kelas maka proses pembelajaran dalam kelas pun akan terasa nyaman dan kondusif untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu, penguasaan kelas oleh seorang guru dianggap sebuah hal yang sangat utama yang harus dimiliki oleh seorang guru.

E. Analisis dan Inteprestasi Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sitematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga mudah dipahami, kemudian hasil temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dalam melakukan penelitian ini, penulis akan menganalisis hasil data dari wawancara terhadap narasumber yaitu guru IPS kelas IX di MTsN Bantargebang Kota Bekasi dan menganalisis angket yang diberikan secara acak kepada siswa-siswi kelas IX-6, XI-7, XI-8, XI-9 dan IX-10 MTsN Bantargebang Kota Bekasi. Dari hasil wawancara terhadap guru IPS mengenai peran guru sebagai motivator dalam peningkatan prestasi belajar siswa, yaitu dapat diperoleh hasil bahwa guru IPS telah berusaha dan berupaya untuk dapat berperan penting sebagai motivator dalam peningkatan hasil belajar siswanya. Hal ini dapat dilihat dari upaya-upaya yang telah dilakukannya, adalah: 1. Guru telah berupaya mengajar dengan berbagai media yang menarik dan mudah dimengerti siswa, agar hasil yang diperoleh siswa bisa dikatakan memuaskan dan baik. 2. Guru telah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memotivasi belajar siswa dengan caranya tersendiri. Baik dengan menggambarkan sebuah realita kehidupan masyarakat, atau bahkan dengan dorongan semangat belajar yang sering guru lakukan di depan kelas. 3. Guru mampu memberikan sanksi yang mendidik kepada siswa yang menyalahi aturan-aturan yang berlaku. Dengan adanya sanksi yang mendidik ini, diharapkan siswa akan mampu lebih bertanggung jawab kepada apa yang sedang dilakukannya. 4. Guru mampu memberikan materi sesuai dengan keadaan siswanya, dan juga mampu memahami perbedaan karakter siswa satu sama lain. Dalam menganalisis angket yang diberikan kepada siswa-siswi kelas IX MTsN Bantargebang untuk mengetahui peran guru sebagai motivator dalam peningkatan prestasi belajar siswa, penulis menggunakan rumus persentase yaitu: P = FN x 100 Dalam subbab deskripsi data yang ada di bagian sebelumnya, penulis telah menggunakan rumus rumus persentase pada masing-masing butir item pertanyaan yang disajikan dalam bentuk tabel dan disertai pula dengan keterangan dan analisis masing-masing pertanyaannya, kemudia pada bagian analisis data ini, penulis akan menganalisis rata-rata hasil jawaban angket dan akan menginterpretasikannya. Tabel 4.29 Perhitungan rata-rata angket NO PERNYATAAN SL SR KD TP 1 Guru menjelaskan tujuan belajar sebelum memulai pelajaran. 76 48 26 2 2 Guru menghargai setiap jawaban yang siswa berikan 104 57 10 3 Guru menggunakan model pembelajaran yang bervariasi 84 54 22 4 Guru memberikan evaluasi belajar 92 36 30 5 Guru memotivasi pembelajaran siswa di setiap jam belajar 96 51 18 6 Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan 52 54 38 7 Guru antusias dalam menyampaikan materi ajar 68 63 24 8 Guru menciptakan belajar kelompok pada jam belajar 12 54 56 1 9 Guru memberikan reward atau penghargaan terhadap hasil belajar siswa 24 33 52 7 10 Guru mendorong siswa untuk berhasil 152 30 4 11 Guru membiasakan tersenyum 72 51 28 1 12 Guru memanggil siswa dengan namanya 116 33 20 13 Guru mengembalikan hasil ulangan tepat waktu 16 69 42 2 14 Guru menyelipkan humor pada setiap pembelajaran 44 78 26 15 Guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa 84 60 16 1 16 Guru bersikap tegas kepada siswa yang 156 30 2 melanggar aturan 17 Guru datang dan keluar tepat waktu sesuai bel berbunyi 32 54 48 18 Guru bertanya tentang keadaankabar siswa sebelum pelajaran dimulai 24 39 54 4 19 Guru memberikan contoh realita kehidupan yang belajar dengan tekun akan meningkatkan perstasinya 88 69 10 20 Guru mampu mengendalikan kelas 64 51 34 JUMLAH 1456 1014 560 18 Keterangan : SL : Selalu SR : Sering KD : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah Selalu = ∑ FN x 100 20 = ∑ 1456200 x 100 20 = 36,4 Hasil persentase di atas menunjukkan bahwa dari 50 angket yang tersebar kepada responden, sebanyak 36,4 menyatakan bahwa guru selalu berperan sebagai motivator. Kriteria selalu dalam hal ini dimaksudkan bahwa guru setiap hari atau sudah menjadi rutinitas yang disiplin untuk berperan sebagai motivator baik dalam penyampaian materi ajar ataupun media dan cara penyampaiannya saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA TERIIADAP PERAN GT]RU SEBAGAI MOTIVATOR PADA MATA PELAJARAN IPS DI MTsN BANTARGEBAI\G BEKASI JA,WA BARAT

0 8 107

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESIONALISME GURU IPS DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 19 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 5 53

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 NATAR

1 16 116

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIS GURU DAN SIKAP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU MELALUI AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 4 LIWA LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2013/20

0 3 1

PEMBELAJARAN BERBASIS PAKEM PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV SD GUGUS GATOTKACA KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG

0 24 264

EFEKTIVITAS PEMBERIAN KUIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 15

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS

0 1 9

ANALISIS KARAKTERISTIK GAYA BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS

0 0 14

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

0 2 6

PERANAN ORANG TUA SEBAGAI MOTIVATOR BELAJAR SISWA DALAM PENCAPAIAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PAI DI KELAS XII-C SMA PGRI 1 MAJALENGKA (Pokok Bahasan Al-Qur’an tentang Etos Kerja) BAB I PENDAHULUAN - PERANAN ORANGTUA SEBAGAI MOTIVATOR BELAJAR SI

0 0 39