Hasil Angket Siswa “Peran Guru Sebagai Motivator Dalam Peningkatan
Tabel 4.13 Guru memotivasi pembelajaran siswa di setiap jam belajar
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 24
24 x 4 = 96 48
Sering 17
17 x 3 = 51 34
Kadang-kadang 9
9 x 2 = 18 18
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah 50
165 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 48 responden yang menyatakan bahwa guru selalu memotivasi siswa di setiap waktu jam belajar.
34 menyatakan sering, 18 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas, dapat diketahui bahwa guru telah mampu berperan sebagai motivator di dalam proses KBM berlangsung. Pemberian
motivasi dari seorang guru setiap jam belajar dianggap sebuah hal yang penting untuk meningkatkan semangat belajar dan juga hasil akademik yang
baik bagi para peserta didik. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya termotivasi karena faktor internal, melainkan juga dari eksternal yang bisa
didapat dari guru saat proses KBM berlangsung. Selain itu juga, pemberian motivasi terhadap siswa dianggap sebagai sebuah cara untuk meningkatkan
semangat belajar.
Tabel 4.14 Guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 13
13 x 4 = 52 26
Sering 18
18 x 3 = 54 36
Kadang-kadang 19
19 x 2 = 38 38
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah 50
144 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 26 responden yang menyatakan guru selalu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
36 menyatakan sering, 38 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas dapat diketahui bahwa guru belum mampu untuk menciptakan suasana belajar dalam kelas yang menyenangkan.
Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dianggap sebagai sebuah cara dalam memotivasi siswa untuk ikut berpartisipasi dalam proses KBM,
selain itu suasana hal ini juga akan memberikan dampak positif bagi daya tangkap pembelajaran setiap siswa sehingga dapat menghasilkan output atau
hasil evaluasi yang baik bagi para peserta didik.
Tabel 4.15 Guru antusias dalam menyampaikan materi ajar
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 17
17 x 4 = 68 34
Sering 21
21 x 3 = 63 42
Kadang-kadang 12
12 x 2 = 24 24
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah
50 155
100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 34 responden yang menyatakan guru selalu antusias atau senang dalam menyampaikan materi
pembelajaran, 42 menyatakan sering, 24 menyatakan kadang-kadang, dan 0 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas, dapat dijelaskan bahwa guru telah menyadari seberapa pentingnya sikap antusias dal mengajar di kelas. Hal ini
sangat berdampak bagi para peserta didik, karena guru adalah penyemangat bagi para siswanya saat belajar di dalam kelas. Jika seorang guru terlihat tidak
antusias atau bersemangat dalam mengajar, maka siswa pun akan terlihat malas dalam mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru. Rasa antusias
seorang guru ketika mengajar dianggap penting dalam memotivasi siswa untuk semangat belajar.
Tabel 4.16 Guru menciptakan belajar kelompok pada jam belajar
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 3
3 x 4 = 12 6
Sering 18
18 x 3 = 54 36
Kadang-kadang 28
28 x 2 = 56 56
Tidak Pernah 1
1 x 1 = 1 2
Jumlah 50
123 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 6 responden yang menyatakan guru selalu menciptakan belajar kelompokkerja sama dalam
pembelajaran, 36 menyatakan sering, 56 menyatakan kadang-kadang, dan 2 menyatakan selalu.
Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa masih terdapat guru yang kurang memahami pentingnya variasi belajar di dalam kelas untuk
meningkatkan semangat belajar siswa. Variasi belajar yang bisa dilakukan dalam kelas salah satunya adalah membagi siswa dalam kelompok-kelompok
belajar, dengan hal ini siswa akan diajarkan dan mengerti arti kerja sama yang sebenarnya. Pengelompokan siswa dalam proses belajar dianggap sebagai
sebuah variasi proses KBM yang menyenangkan, karena dengan hal ini siswa bisa lebih percaya diri, dan juga berani berpendapat bersama teman
sekelompoknya. Pengelompokkan siswa dalam belajar bertujuan untuk menghapus kesan membosankan dalam belajar, selain itu juga untuk
meningkatkan semangat belajar siswa.
Tabel 4.17 Guru memberikan reward atau penghargaan terhadap hasil belajar siswa
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 6
6 x 4 = 24 12
Sering 11
11 x 3 = 33 22
Kadang-kadang 26
26 x 2 = 52 52
Tidak Pernah 7
7 x 1 = 7 14
Jumlah 50
116 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 12 responden yang menyatakan guru selalu memberikan reward atau penghargaan terhadap hasil
belajar siswa, 22 menyatakan selalu, 52 menyatakan kadang-kadang, dan 14 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa masih terdapat guru yang kurang memahami pentingnya sebuah reward dalam memotivasi siswa
untuk meningkatkan hasil belajar di dalam kelas. Pemberian reward dalam hal ini dianggap sebagai sebuah cara untuk memotivasi siswa untuk bersaing
secara baik dengan temannya dalam menghasilkan sebuah evaluasi belajar yang memuaskan. Selain itu, pemberian reward terhadap siswa juga sebagai
cara dalam meningkatkan semangat belajar siswa di dalam kelas. Dengan adanya hal ini, siswa akan terdorong untuk giat dalam belajar walaupun
hanya untuk berlomba-lomba mendapatkan reward dari guru. Proses pembelajaran dalam kelas pun akan terasa menyenangkan dengan
mengadakannya persaingan antar siswa.
Tabel 4.18 Guru mendorong siswa untuk berhasil
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 38
38 x 4 = 152 76
Sering 10
10 x 3 = 30 20
Kadang-kadang 2
2 x 2 = 4 4
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah 50
186 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 76 responden menyatakan guru selalu mendorong siswa untuk berhasil, 20 menyatakan sering, 4
menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru telah mampu
menjadi seorang motivator bagi para peserta didiknya. Guru mampu mendorong siswa untuk berhasil dalam mencapai apa yang diinginkan
siswanya. Mendorong siswa untuk berhasil dalam belajar dianggap sebagai sebuah hal yang sangat penting, karena dengan didorongnya siswa oleh guru
maka siswa akan merasa bersemangat dalam belajar dan juga mencapai hasil belajar yang baik.
Tabel 4.19 Guru membiasakan tersenyum
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 18
18 x 4 = 72 36
Sering 17
17 x 3 = 51 34
Kadang-kadang 14
14 x 2 = 28 28
Tidak Pernah 1
1 x 1 = 1 2
Jumlah 50
152 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 36 responden menyatakan bahwa guru selalu membiasakan tersenyum, 34 menyatakan sering, 28
menyatakan kadang-kadang dan 2 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase menjelaskan guru telah mampu bersikap baik
dengan para peserta didiknya. Dengan membiasakan tersenyum saat memasuki dalam kelas, murid akan merasa senang dan meras nyaman dalam
kegiata belajar di kelas. Hal ini bertujuan agar guru dan siswa memiliki hubungan yang baik satu sama lain agar terciptanya suasana belajar yang
nyaman dan menyenangkan.
Tabel 4.20 Guru memanggil siswa dengan namanya
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 29
29 x 4 = 116 58
Sering 11
11 x 3 = 33 22
Kadang-kadang 10
10 x 2 = 20 20
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah
50 169
100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 58 responden menyatakan guru selalu memanggil siswa dengan namanya, 22 menyatakan
sering, 20 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Hasil persentase di atas menjelaskan guru telah mampu menghargai
para peserta didiknya dengan memanggil siswa tersebut dengan namanya. Memanggil siswa sesuai nama dianggap sebagai sebuah penghargaan bagi
siswa itu sendiri, hal ini berarti guru mampu menghargai siswanya.
Tabel 4.21 Guru mengembalikan hasil ulangan tepat waktu
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 4
4 x 4 = 16 8
Sering 23
23 x 3 = 69 46
Kadang-kadang 21
21 x 2 = 42 42
Tidak Pernah 2
2 x 1 = 2 4
Jumlah 50
129 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 8 siswa yang menjawab guru mengembalikan hasil ulangan tepat waktu, 46 menjawab sering, 42
menjawab kadang-kadang dan 4 menjawab tidak pernah. Hasil persentase di atas menjelaskan guru telah berupaya untuk
meningkatkan semangat belajar siswa dengan cara mengembalikan hasil ulangan siswa tepat waktu. Dengan cara tersebut, siswa akan mengetahui
letak kesalahannya, sehingga dapat dipelajari kembali untuk mendapatkan nilai yang lebih baik lagi. Selain itu, siswa dapat melihat dan mengukur
sejauh mana siswa tersebut mampu memahami materi ajar yang telah disampaikan.
Tabel 4.22 Guru menyelipkan humor pada setiap pembelajaran
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 11
11 x 4 = 44 22
Sering 26
26 x 3 = 78 52
Kadang-kadang 13
13 x 2 = 26 26
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah 50
148 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 22 siswa yang menjawab guru selalu menyelipkan humor pada setiap pembelajaran, 52
menyatakan selalu, 26 menyatakan kadang-kadang, dan 0 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru telah berusaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara menyelipkan humor
dalam setiap proses pembelajaran. Dalam hal ini dimaksudkan agar belajar di dalam kelas tidak hanya serius, dan membosankan melainkan dapat
menyenangkan dengan menyelipkan humor-humor di setiap pembelajaran.
Tabel 4.23 Guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 21
21 x 4 = 84 42
Sering 20
20 x 3 = 60 40
Kadang-kadang 8
8 x 2 = 16 16
Tidak Pernah 1
1 x 1 = 1 2
Jumlah
50 161
100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 42 siswa yang menyatakan guru menjalin komunikasi yang baik dengan siswa, 40
menyatakan sering, 16 menyatakan kadang-kadang dan 2 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas dapat dijelaskan bahwa guru sudah berupaya menjadi motivator untuk siswanya. Hal ini bisa dilihat dari tabel diatas bahwa
guru mampu berkomunikasi dengan baik kepada siswanya, menjalin persahabatan yang baik dengan siswa merupakan hal yang juga mampu
mendorong semangat belajar dan memotivasi siswa untuk nyaman belajar di dalam kelas bersama guru tersebut.
Tabel 4.24 Guru bersikap tegas kepada siswa yang melanggar aturan
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 39
39 x 4 = 156 78
Sering 10
10 x 3 = 30 20
Kadang-kadang 1
1 x 2 = 2 2
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah 50
188 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 78 siswa yang menyatakan guru bersikap tegas kepada siswa yang melanggar aturan, 20
menyatakan sering, 2 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas dapat disimpulkan bahwa guru telah berperan dalam penindakan siswa yang melanggar aturan. Guru yang baik
akan bersikap objektif terhadap siswa. Apabila siswa salah, guru berhak melakukan tindakan. Hal ini juga salah satu tujuan untuk memotivasi belajar
siswa.
Tabel 4.25 Guru datang dan keluar tepat waktu sesuai bel berbunyi
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 8
8 x 4 = 32 16
Sering 18
18 x 3 = 54 36
Kadang-kadang 24
24 x 2 = 48 48
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah 50
134 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 16 siswa yang menyatakan guru selalu dating dan keluar tepat waktu sesuai bel berbunyi,
36 menyatakan sering, 48 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas dapat disimpulkan bahwa guru belum berupaya sebaik mungkin untuk menjadi motivator bagi siswanya. Hal ini
terbukti dengan banyaknya siswa yang menjawab kadang-kadang guru dating dan keluar tepat waktu dalam pembelajaran. Dengan kedisiplinan yang
diperlihatkan guru, maka siswa akan mencontoh pribadi guru tersebut, dengan kedisiplinan akan membuat siswa termotivasi belajar lebih baik lagi.
Tabel 4.26 Guru bertanya tentang kabar siswa sebelum pelajaran dimulai
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 6
6 x 4 = 24 12
Sering 13
13 x 3 = 39 26
Kadang-kadang 27
27 x 2 = 54 54
Tidak Pernah 4
4 x 1 = 4 8
Jumlah 50
121 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 12 siswa yang menyatakan guru bertanya tentang kabar siswa sebelum pelajaran dimulai,
26 menyatakan sering, 54 menyatakan kadang-kadang, dan 8 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase diatas dapat disimpulkan guru masih belum memiliki peran dalam hal ini, terbukti pada presentasi siswa yang rendah
pada jawaban selalu dan sering. Namun guru telah berusaha untuk meningkatkan ke hal yang lebih baik. Dengan menanyakan kabar, siswa
merasa diperhatikan, dihargai dan bersemangat. Hal ini dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, diharapkan guru lebih meningkatkan pendekatan dengan menanyakan kabar di awal jam belajar.
Tabel 4.27 Guru memberikan contoh realita kehidupan yang belajar dengan tekun akan
meningkatkan prestasinya Alternative
Jawaban Frekuensi
∑F Persentase
Selalu 22
22 x 4 = 88 44
Sering 23
23 x 3 = 69 46
Kadang-kadang 5
5 x 2 = 10 10
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah 50
167 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 44 siswa menyatakan guru selalu memberikan contoh realita kehidupan yang belajar dengan tekun
akan meningkatkan prestasinya, 46 menyatakan sering, 10 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah.
Hasil persentase di atas, terbukti bahwa guru tersebut dikatakan berhasil menjadi motivator bagi siswanya, yaitu dengan memberikan contoh-
contoh bahwa seseorang yang belajar dengan tekun akan meningkatkan prestasinya. Pemberian contoh seperti ini dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar dan juga memberikan rangsangan semangat dalam meraih prestasi yang baik dalam hasil belajarnya.
Tabel 4.28 Guru mampu mengendalikan kelas
Alternative Jawaban
Frekuensi ∑F
Persentase
Selalu 16
16 x 4 = 64 32
Sering 17
17 x 3 = 51 34
Kadang-kadang 17
17 x 2 = 34 34
Tidak Pernah 0 x 1 = 0
Jumlah 50
149 100
Tabel di atas menjelaskan bahwa terdapat 32 siswa yang menyatakan guru selalu mampu mengendalikan kelas, 34 menyatakan
sering, 34 menyatakan kadang-kadang dan 0 menyatakan tidak pernah. Sesuai dengan hasil persentase di atas, guru tersebut telah berusaha
semaksimal mungkin berperan sebagai motivator bagi siswanya dengan mahir untuk mengendalikan kelas. Karena, dengan mampunya seorang guru dalam
mengendalikan kelas maka proses pembelajaran dalam kelas pun akan terasa nyaman dan kondusif untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar.
Selain itu, penguasaan kelas oleh seorang guru dianggap sebuah hal yang sangat utama yang harus dimiliki oleh seorang guru.