Dari beberapa penjelasan tentang pengertian motivasi di atas, jelas dimaksudkan bahwa siswapeserta didik belajar karena didorong oleh
kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, ataupun cita-cita. Selain itu, motivasi dapat diartikan sebagai
sebuah dorongan keinginan untuk mencapai sebuah tujuan, baik dari dalam sendiri ataupun dari pihak luar. Peran guru di sini pun sangat
penting untuk menjadi motivator bagi para peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan kompetensi ajar yang ada.
2. Teori-Teori Motivasi
Bertitik tolak dari pandangan bahwa tidak ada satu model motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha mencari dan menemukan sistem motivasi yang terbaik, dalam arti menggabung
berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu model. Tampaknya terdapat kesepakatan dikalangan para pakar bahwa model tersebut ialah
apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu.
Teori tentang motivasi ini lahir dan awal perkembangannya ada di kalangan para psikolog. Menurut ahli ilmu jiwa, dijelaskan bahwa dalam
motivasi itu ada suatu hierarki, maksudnya motivasi itu ada tingkatan- tingkatannya, yakni dari bawah ke atas. Dalam hal ini ada beberapa teori
tentang motivasi yang selalu bergelayut dengan soal kebutuhan, yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat, dan sebagainya
b. Kebutuhan akan keamanan security, yakni rasa aman, bebas dari rasa takut dan kecemasan
c. Kebutuhan akan cinta dan kasih: kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan keluarga, sekolah, kelompok
d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan,
social, pembentukan pribadi.
16
16
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, h.80
Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk
memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya jika
harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah.
17
Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun
eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah: a. Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
b. Harga diri c. Harapan pribadi
d. Kebutuhan e. Keinginan
f. Kepuasan kerja g. Prestasi kerja yang dihasilkan
Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi motivasi seseorang antara lain ialah:
a. Jenis dan sifat pekerjaan b. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
c. Organisasi tempat kerja d. Situasi lingkungan pada umumnya
e. Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya
18
3. Ciri-Ciri Motivasi