a. Mengembangkan kesadaran menguasai pengetahuan tentang keaneka ragaman, kesetaraan, kemartabatan, serta keterikatan
manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan
landassan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku
individu dan makhluk sosial yang beradab dalam mempraktikan pengetahuan akademik dan keahliannya dan mampu
memecahkan masalah sosial budaya secara arif.
39
Tujuan ini secara lebih luas dimaksudkan untuk membentuk kepribadian yang memiliki cakrawala berpikir yang analisis, dialektik,
inovatif, persuasif, dan terampil dalam mengimplementasikan kreasinya pada masyarakat secara relevan.
F. Peran Guru sebagai Motivator
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Interaksi efektif pergaulannya sekitar lima
jam perhari. Rata-rata pergaulan guru dengan siswa di SD misalnya, berkisar antara 10-20 menit per siswa. Intensitas pergaulan tersebut mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa. Dengan kata-kata yang arif seperti “suaramu membaca sangat merdu” saat siswa kelas satu SD, maka
pujian guru tersebut dapat menimbulkan kegemaran atau motivasi untuk membaca.
Guru adalah pendidik yang berkembang. Tugas profesionalnya mengharuskan dia belajar sepanjang hayat tersebut sejalan dengan masyarakat
dan lingkungan sekitar sekolah yang juga dibangun. Guru tidak sendirian dalam belajar sepanjang hayat. Lingkungan sosial guru, lingkungan budaya
guru, dan kehidupan guru perlu diperhatikan oleh guru. Sebagai pendidik, guru dapat memilah dan memilih yang biak. Partisipasi dan teladan memilih
perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan siswa.
39
Rusmin Tumanggor, Kholis Ridho dan Nurochim, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana, 2012, h.2-3
Peran guru dalam memotivasi siswapeserta didiknya dalam kegiatan pembelajaran ini sapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
misalnya memberi hadiah, pujian, mengadakan kompetisi, tak jarang juga dengan mengadakan hukuman kepada siswa yang kurang berminat dalam
belajar. Guru berperan aktif dalam memotivator siswapeserta didiknya, karena dalam hal ini guru mampu menghantarkan peserta didik terhadap
tujuan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ada. Selain itu, pemotivatoran oleh seorang guru mampu berdampak baik atau
positif bagi hasil belajar dan juga prestasi yang diraih oleh seorang siswapeserta didiknya.
Salah satu ciri guru yang bisa memotivasi adalah antusiasme, mereka peduli dan paham dengan apa yang
diajarkannya dan mengkomunikasikannya dengan murid bahwa apa yang sedang mereka pelajari itu penting. Ia memberikan
teladan yang dapat menjadi inspirasi bagi siswanya. Ciri-ciri guru yang berkualitas dan bisa memotivasi siswa adalah guru yang
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menjadi manajer yang baik yang mampu merencanakan, mengelola, mengorganisasikan serta
mengevaluasi kelasnya, murid-murid akan merasa aman dan nyaman bersamanya.
2. Fasilitator yang memperlakukan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk belajar dan
bertanggung jawab. 3. Memberikan pengaruh arus balik yang bersifat korektif.
4. Memberikan test-tes yang adil, penilaian yang bersifat informative.
5. Membantu murid-murid untuk menyadari bahwa mereka sedang tumbuh dalam persaingan dan
keunggulan.
40
G. Hasil Penelitian Relevan
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dikaji penulis dalam hal ini adalah sebagai berikut:
40
www.bimakab.go.idfilestuti-1.doc diakses 13 Desember 2014