Uji validitas konstruk moral disengagement

Berdasarkan gambar 3.13, terlihat Chi-Square = 0,00, df = 0, p-value = 1,00000, RMSEA = 0,000. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu minimizing agency. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.17 berikut: Tabel 3.17 Muatan faktor item minimizing agency No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 2 0,86 0,25 3,36 V + 6 0,34 0,12 2,81 V + 10 0,34 0,12 2,81 V + Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t 1,96 yang artinya koefisien muatan faktor item-item tersebut signifikan. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.3.3 Distortion of negative consequences

Peneliti menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur distortion of negative consequences. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.14 Path diagram faktor distortion of negative consequences Berdasarkan gambar 3.14, terlihat Chi-Square = 3,09, df = 2, p-value = 0,21297, RMSEA = 0,054. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu distortion of negative consequences. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.18 berikut. Tabel 3.18 Muatan faktor item distortion of negative consequences No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 3 0,27 0,12 2,23 V + 7 1,27 0,47 2,71 V + 11 -0,17 0,09 -1,91 X - 14 0,24 0,11 2,15 V + Keterangan: tanda V = signifikan t -1,96 atau t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat terdapat 3 item yang memiliki t 1,96, satu item yang memiliki t -1,96 dan koefisien muatan faktor negative yaitu item 11. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu item yang di drop yaitu item 11, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

3.4.3.4 Blamingdehumanizing the victim

Peneliti menguji apakah enam item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur blamingdehumanizing the victim. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 18,91, df = 9, p-value = 0,02597, RMSEA = 0,076. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.15 Path diagram faktor blamingdehumanizing the victim Berdasarkan gambar 3.15, terlihat Chi-Square = 12.24, df = 8, p-value = 0,14101, RMSEA = 0,053. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu blamingdehumanizing the victim. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.19 berikut. Tabel 3.19 Muatan faktor item blamingdehumanizing the victim No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 4 0,34 0,08 4,23 V + 8 0,59 0,08 7,73 V + 12 0,41 0,08 5,17 V + 15 0,32 0,08 3,93 V + 1 17 0,65 0,08 8,69 V + 1 18 0,83 0,07 11,12 V + Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t 1,96 yang artinya koefisien muatan faktor item-item tersebut signifikan. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini melalui beberapa tahapan dalam proses pengumpulan data, yaitu sebagai berikut: 1. Sebelum turun ke lapangan, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti kemudian menentukan variabel yang akan diteliti yaitu agresivitas, religiusitas, moral disengagement dan faktor demografi yaitu jenis kelamin. Setelah itu mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari sudut pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori-teori secara lengkap kemudian penulis menyiapkan, membuat dan menyusun alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala agresivitas, religiusitas dan moral disengagement. 2. Menentukan sampel penelitian, yaitu masyarakat desa Kampung Melayu Timur kecamatan Teluknaga, Tangerang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti berpeluang untuk menjadi sampel penelitian bila dipandang orang tersebut cocok sebagai sumber data. 3. Membuat surat izin penelitian kepada Fakultas Psikologi dengan melampirkan surat persetujuan pembimbing dan alat ukur penelitian untuk keperluan izin penelitian di tempat penelitian yaitu Desa Kampung Melayu Timur Kecamatan Teluknaga, Tangerang. 4. Peneliti mendiskusikan item-item penelitian dengan dosen pembimbing dan teman-teman mahasiswa psikologi serta melakukan percobaan kepada 30 orang masyarakat umum untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan mampu dimengerti atau tidak. 5. Selanjutnya, penulis melakukan pengambilan data dengan cara memberikan kuesioner pada masyarakat Desa Kampung Melayu Timur Kecamatan Teluknaga, Tangerang yang menjadi responden pada penelitian ini. Setelah mendapatkan data yang diinginkan, penulis melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah terkumpul untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan pengujian dari hasil skala yang sudah didapatkan untuk dianalisis datanya dengan menggunakan software Lisrel 8.70.

3.6 Metode Analisis Data

Dalam rangka menguji hipotesis penelitian mengenai pengaruh religiusitas dan moral disengagement yang mempengaruhi agresivitas secara empiris, maka peneliti mengolah data yang didapat dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda Multiple Regression Analysis. Teknik analisis regresi berganda ini digunakan untuk menentukan ketetapan prediksi dan ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas IV, yaitu religiusitas, moral disengagement, dan jenis kelamin dengan agresivitas DV. Regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk membentuk model hubungan antara variabel terikat dependent; respon; Y dengan lebih dari satu variabel bebas independent; prediktor; X. Persamaan regresi penelitian ini adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 + b 8 X 8 + b 9 X 9 + b 10 X 10 + b 11 X 11 + b 12 X 12 Jika dituliskan variabelnya maka: Y = variabel dependen yang dalam hal ini adalah agresivitas a = intercept konstan b = koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X X 1 = General religiositycoping X 2 = Social support X 3 = Forgiveness X 4 = God as judge X 5 = Thankfulness X 6 = Unvengefulness X 7 = Involve God X 8 = Cognitive restructuring X 9 = Minimizing agency X 10 = Distortion of negative consequences X 11 = Blaming dehumanizing the victim X 12 = Jenis Kelamin Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi berganda antara religiusitas, moral disengagement, dan jenis kelamin. Besarnya agresivitas yang disebabkan faktor-faktor yang telah disebutkan tadi ditunjukkan oleh oefisien determinasi berganda atau R 2 . R 2 menunjukkan variasi atau perubahan