HASIL PENELITIAN KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

3 Sanctioned aggression. Merupakan agresi yang tidak diharuskan oleh norma sosial tetapi ada di dalam batas-batasnya dan tindakan ini tidak melanggar standar moral yang diterima secara umum. Misalnya pelatih menghukum pemain timnya dengan menyuruh push-up biasanya dianggap bertindak sesuai dengan haknya dan masih dalam batas yang diterima. 4 Anger. Kemarahan berbeda dengan perilaku agresif dan lebih cenderung pada perasaan agresif. Perilaku nyata seseorang tidak selalu merefleksikan sikapnya. Seseorang mungkin dalam hatinya sangat marah namun tidak berusaha untuk melampiaskan kemarahannya dalam bentuk perilaku menyakiti orang lain. Buss dan Perry 1992 berpendapat bahwa ada empat bentuk agresi yang biasa dilakukan oleh individu, yaitu agresi fisik, verbal, kemarahan dan permusuhan atau kebencian. 1 Agresivitas fisik Merupakan komponen dari perilaku motorik seperti melukai dan menyakiti orang lain secara fisik misalnya dengan menyerang dan memukul. 2 Agresivitas verbal Komponen perilaku motorik seperti menyakiti dan melukai orang lain melalui verbalisasi, misalnya memaki, mengejek, membentak, berdebat, menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaksetujuan pada orang lain. 3 Agresivitas marah anger aggression Emosi atau afektif seperti perasaan tidak senang sebagai reaksi fisik atau cedera fisik maupun psikis yang diderita individu, misalnya kesal, hilang kesabaran dan tidak mampu mengontrol rasa marah. 4 Agresivitas permusuhan hostility aggression Komponen dari perilaku kognitif seperti perasaan benci dan curiga pada orang lain, iri hati, serta merasa kehidupan yang dialami tidak adil. Berdasarkan dimensi-dimensi yang telah dipaparkan, dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan dimensi-dimensi agresivitas Buss dan Perry 1992 yakni fisik, verbal, anger dan hostility.

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi agresivitas

Banyak faktor yang mempengaruhi agresivitas seseorang, baik itu berasal dari luar individu eksternal maupun dari dalam individu internal. Sarwono 2002, membagi faktor-faktor pencetus perilaku agresi yang berupa berbagai rangsangan atau pengaruh terhadap agresivitas yang dapat datang dari luar diri sendiri yaitu kondisi lingkungan atau pengaruh kelompok atau dapat datang dari dalam diri sendiri yaitu pengaruh kondisi fisik dan kepribadian. 1 Kondisi lingkungan Pada manusia, bukan hanya sakit fisik yang dapat memicu agresi, melainkan juga faktor psikologis. Selain itu, udara yang sangat panas juga lebih cepat memicu kemarahan dan agresi. Demikian pula pada saat adanya serangan