PENDAHULUAN Pengaruh religiusitas dan moral disengagement terhadap agresivitas masyarakat Desa Kampung Melayu Timur Kecamatan Teluknaga, Tangerang

menyakiti orang lain mungkin tidak disebut agresif karena tindakan itu ternyata tidak membahayakan. Jadi, perlu membedakan perilaku menyakiti dengan niat menyakiti. Agresivitas adalah setiap perilaku yang diarahkan pada individu lain secara langsung yang dilakukan dengan maksud menyakiti. Selain itu, pelaku harus yakin bahwa perilaku tersebut akan merugikan dan target termotivasi untuk menghindari perilaku tersebut Anderson Bushman, 2002. Berdasarkan berbagai rumusan agresivitas yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa agresivitas yaitu perilaku yang ditujukan untuk menyakiti, mengancam atau membahayakan pihak lain yang dapat dilakukan baik secara fisik maupun verbal.

2.1.2 Bentuk-bentuk agresivitas

Terdapat berbagai bentuk perilaku agresi yang berbeda beda yang diungkapkan oleh para ahli. Seperti misalnya pendapat Taylor, et.al., 2009 yang membagi agresi dalam empat jenis, yaitu antisocial aggression, prosocial aggression, sanctioned aggression dan anger. 1 Antisocial aggression. Agresi anti-sosial adalah tindakan agresif yang melanggar norma sosial yang diterima umum, seperti tindakan kriminal yang menyakiti orang lain yang melanggar hukum. 2 Prosocial aggression. Agresi prososial adalah tindakan agresif yang mendukung norma sosial yang diterima umum dan dianggap baik, seperti tindakan menegakkan hukum, disiplin yang tepat, dan mematuhi komandan ketika berperang dianggap sebagai suatu keharusan. 3 Sanctioned aggression. Merupakan agresi yang tidak diharuskan oleh norma sosial tetapi ada di dalam batas-batasnya dan tindakan ini tidak melanggar standar moral yang diterima secara umum. Misalnya pelatih menghukum pemain timnya dengan menyuruh push-up biasanya dianggap bertindak sesuai dengan haknya dan masih dalam batas yang diterima. 4 Anger. Kemarahan berbeda dengan perilaku agresif dan lebih cenderung pada perasaan agresif. Perilaku nyata seseorang tidak selalu merefleksikan sikapnya. Seseorang mungkin dalam hatinya sangat marah namun tidak berusaha untuk melampiaskan kemarahannya dalam bentuk perilaku menyakiti orang lain. Buss dan Perry 1992 berpendapat bahwa ada empat bentuk agresi yang biasa dilakukan oleh individu, yaitu agresi fisik, verbal, kemarahan dan permusuhan atau kebencian. 1 Agresivitas fisik Merupakan komponen dari perilaku motorik seperti melukai dan menyakiti orang lain secara fisik misalnya dengan menyerang dan memukul. 2 Agresivitas verbal Komponen perilaku motorik seperti menyakiti dan melukai orang lain melalui verbalisasi, misalnya memaki, mengejek, membentak, berdebat, menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaksetujuan pada orang lain.