Uji validitas konstruk religiusitas .1

42, 43 dan 45. Hal ini menunjukkan bahwa ada enam belas item yang di drop yaitu 1, 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 42, 43 dan 45, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

3.4.2.2 Social religiosity

Peneliti menguji apakah tujuh item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur social religiosity. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 122,16, df = 14, p-value = 0,00000, RMSEA = 0,202. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.6 Path diagram faktor social religiosity Berdasarkan gambar 3.6, terlihat Chi-Square = 15,73, df = 11, p-value = 0,15152, RMSEA = 0,048. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu social religiosity. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.10 berikut. Tabel 3.10 Muatan faktor item social religiosity No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 18 0,65 0,07 8,81 V + 19 0,49 0,08 6,18 V + 2 20 0,65 0,07 8,78 V + 1 21 0,77 0,07 10,80 V + 22 0,51 0,08 6,73 V + 1 46 0,27 0,08 3,34 V + 1 47 0,57 0,08 7,52 V + 1 Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t 1,96. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.2.3 Forgiveness

Peneliti menguji apakah tujuh item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur forgiveness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 109,95, df = 14, p-value = 0,00000, RMSEA = 0,190. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.7 Path diagram faktor forgiveness Berdasarkan gambar 3.7, terlihat Chi-Square = 13,41, df = 9, p-value = 0,14486, RMSEA = 0,051. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu forgiveness. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.11 berikut. Tabel 3.11 Muatan faktor item forgiveness No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 27 0,44 0,07 6,06 V + 2 28 0,44 0,07 6,01 V + 3 28 0,66 0,07 9,54 V + 2 30 0,95 0,06 14,77 V + 31 0,73 0,07 10,77 V + 50 0,33 0,07 4,48 V + 1 56 0,06 0,08 0,84 X + 2 Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat terdapat item yang memiliki t 1,96 yaitu item 56. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu item yang di drop yaitu item 56, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

3.4.2.4 God as judge

Peneliti menguji apakah enam item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur god as judge. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 106,97, df = 9, p-value = 0,00000, RMSEA = 0,240. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.8 Path diagram faktor god as judge Berdasarkan gambar 3.8, terlihat Chi-Square = 2,73, df = 3, p-value = 0,49870, RMSEA = 0,000. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu god as judge. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.12 berikut. Tabel 3.12 Muatan faktor item god as judge No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 32 0,75 0,07 11,38 V + 2 33 0,83 0,06 13,21 V + 1 34 0,84 0,06 13,25 V + 2 35 0,79 0,07 11,50 V + 3 36 0,80 0,06 12,55 V + 2 51 -0,11 0,08 -1,31 X - 2 Keterangan: tanda V = signifikan t -1,96 atau t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat terdapat 5 item yang memiliki t 1,96 dan satu item yang memiliki t -1,96 yaitu item 51. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu item yang di drop yaitu item 51, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

3.4.2.5 Thankfulness

Peneliti menguji apakah empat item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur thankfulness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 7,60, df = 2, p-value = 0,02233, RMSEA = 0,122. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.9 Path diagram faktor thankfulness Berdasarkan gambar 3.9, terlihat Chi-Square = 1,09, df = 1, p-value = 0,29567, RMSEA = 0,022. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu thankfulness. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.13 berikut. Tabel 3.13 Muatan faktor item thankfulness No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 39 0,66 0,07 9,50 V + 40 0,89 0,07 13,42 V + 41 0,73 0,07 10,46 V + 1 55 0,51 0,08 6,72 V + 1 Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t 1,96. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.2.6 Unvengefulness

Peneliti menguji apakah sepuluh item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur unvengefulness. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 301,39, df = 35, p- value = 0,00000, RMSEA = 0,201. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.10 Path diagram faktor unvengefulness Berdasarkan gambar 3.10, terlihat Chi-Square = 25,71, df = 16, p-value = 0,05824, RMSEA = 0,057. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu unvengefulness. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.14 berikut. Tabel 3.14 Muatan faktor item unvengefulness No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 37 0,48 0,07 6,55 V + 4 38 0,46 0,07 6,15 V + 5 52 0,70 0,07 9,74 V + 4 53 0,53 0,08 6,98 V + 4 54 0,72 0,07 10,69 V + 1 57 0,26 0,08 3,46 V + 4 58 0,81 0,06 12,69 V + 1 59 0,33 0,08 4,22 V + 4 60 0,60 0,07 8,01 V + 4 61 0,24 0,08 3,05 V + 7 Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t 1,96. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui terdapat item yang memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5 yaitu item 61. Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu item yang di drop yaitu item 61, artinya item tersebut tidak ikut serta dianalisis.

3.4.2.7 Involve god

Peneliti menguji apakah enam item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur involve god. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 86,84, df = 9, p-value = 0,00000, RMSEA = 0,214. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.11 Path diagram faktor involve god Berdasarkan gambar 3.11, terlihat Chi-Square = 4,13, df = 6, p-value = 0,65942, RMSEA = 0,000. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu involve god. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.15 berikut. Tabel 3.15 Muatan faktor item involve god No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 23 0,88 0,06 15,00 V + 1 24 0,91 0,06 15,92 V + 25 0,75 0,06 11,86 V + 1 26 0,82 0,06 13,41 V + 1 48 0,61 0,07 8,95 V + 1 49 0,68 0,07 10,12 V + 2 Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t 1,96 yang artinya koefisien muatan faktor item-item tersebut signifikan. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.3 Uji validitas konstruk moral disengagement

3.4.3.1 Cognitive restructuring

Peneliti menguji apakah lima item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur cognitive restructuring. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit dengan Chi-Square = 53.22, df = 5, p- value = 0,00000, RMSEA = 0,226. Oleh karena itu, penulis melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.12 Path diagram faktor cognitive restructuring Berdasarkan gambar 3.12, terlihat Chi-Square = 3,49, df = 3, p-value = 0,32254, RMSEA = 0,029. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu cognitive restructuring. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.16 berikut. Tabel 3.16 Muatan faktor item cognitive restructuring No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 1 0,42 0,08 5,27 V + 5 0,20 0,06 3,05 V + 1 9 0,94 0,11 8,28 V + 1 13 1,06 0,11 9,29 V + 1 16 0,60 0,09 6,94 V + 1 Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t 1,96. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.3.2 Minimizing agency

Peneliti menguji apakah tiga item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur minimizing agency. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, diperoleh model fit seperti pada gambar berikut ini: Gambar 3.13 Path diagram faktor minimizing agency Berdasarkan gambar 3.13, terlihat Chi-Square = 0,00, df = 0, p-value = 1,00000, RMSEA = 0,000. Dari hasil tersebut menunjukkan p-value 0,05 tidak signifikan, artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu minimizing agency. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.17 berikut: Tabel 3.17 Muatan faktor item minimizing agency No. item Koefisien Standard Error Nilai t Signifikan Muatan Korelasi kesalahan Keterangan 2 0,86 0,25 3,36 V + 6 0,34 0,12 2,81 V + 10 0,34 0,12 2,81 V + Keterangan: tanda V = signifikan t 1,96, X = tidak signifikan, di drop Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat seluruh item memiliki t 1,96 yang artinya koefisien muatan faktor item-item tersebut signifikan. Pada kolom koefisien tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Berdasarkan hasil korelasi kesalahan, diketahui seluruh item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran 5. Secara keseluruhan tidak ada item yang di drop, artinya semua item akan di analisis dalam perhitungan skor faktor.