menjelaskan bahwa laki-laki daripada perempuan, secara signifikan lebih cenderung untuk melakukan perilaku agresif terhadap orang lain ketika orang lain tersebut tidak
memprovokasi  mereka  dalam  cara  apapun.  Secara  umum,  pria  lebih  agresif ketimbang  wanita  dalam  agresi  fisik  dan  verbal,  terutama  dalam  hal  agresi  fisik.
Perbedaan  jenis  kelamin  ini  lebih  besar  dalam  setting  alamiah  misalnya,  memukul dan menendang dalam permainan ketimbang dalam setting laboratorium misalnya,
memukul boneka di ruang riset Eagly  Stefen, 1986; Hyde, 1986; Knight, Fabes Higgins,  1996;  dalam  Taylor,  et.al.,  2009.  Dibandingkan  anak  lelaki,  anak
perempuan  kurang  menyetujiu  tindakan  agresif  dan  menganggap  diri  mereka bersalah  jika  melakukannya  Bettencourt    Miller,  dalam  Taylor,  et.al.,  2009.
Menurut Eagly dan Steffen dalam Taylor, et.al.,  2009, wanita sering lebih merasa bersalah,  cemas,  dan  takut  terhadap  tindakan  agresif  dan  karenanya  menahan
dorongan agresif mereka. Penelitian  ini  bertujuan  untuk  melihat  pengaruh  religiusitas,  moral
disengagement  dan  demografi  terhadap  agresivitas.  Untuk  memperoleh  gambaran yang  lebih  jelas,  maka  dalam  penelitian  ini  dibuat  kerangka  pemikiran  guna
mengetahui variabel-variabel  yang berpengaruh serta hubungan dari masing-masing variabel  terhadap  perilaku  agresivitas.  Disamping  itu  dapat  digunakan  untuk
mengetahui  arah  dari  penelitian  ini.  Secara  singkat  kerangka  berpikir  penelitian  ini dapat diilustrasikan pada gambar 2.1 berikut ini:
Religiusitas
Moral Disengagement
Gambar 2.1 Skema  pengaruh  religiusitas,
moral  disengagement  dan  demografi  terhadap Agresivitas
Forgiveness Sosial Religiosity
God as judge Thankfulness
Unvengefulness Involve God
AGRESIVITAS
Cognitive Restucturing
BlamingDehumanizing The Victim
Distortion of Negative Consequences
Minimazing Agency
Jenis Kelamin
General religiositycoping religious
2.5 Hipotesis Penelitian
Dalam  penelitian  ini  peneliti  ingin  melihat  pengaruh  independen  variabel  yang ditentukan  terhadap  dependen  variabel.  Independen  variabel  dalam  penelitian  ini
adalah  religiusitas  general  religiositycoping  religious;  sosial  religiosity; forgiveness;  Tuhan  sebagai  penetap  takdirGod  as  judge;  Rasa  berterima
kasihthankfulness;  Perasaan  tidak  dendamunvengefulness;  keterlibatan  Tuhan dalam  aktifitas  keseharianinvolve  God,  moral  disengagement  cognitive
restructuring,  minimazing  agency,  distortion  of  negative  consequences,  dan blamingdehumanizing  the  victim  dan  demografi  jenis  kelamin.  Sedangkan
dependen variabelnya adalah agresivitas.
Hipotesis mayor Ha:  Ada  pengaruh  yang  signifikan  variabel  religiusitas  general  religiosity,
sosial religiosity, forgiveness, god as judge, thankfulness, unvengefulnes dan involve god, variabel moral disengagement cognitive restructuring,
minimizing  agency,  distortion  of  negative  consequences  dan blamingdehumanizing  the  victim  dan  variabel  demografi  jenis
kelamin terhadap agresivitas masyarakat desa Kampung Melayu Timur kecamatan Teluknaga, Tangerang.
Hipotesis minor Ha
1
: Ada  pengaruh  yang  signifikan  General  religiosity  coping  religious
terhadap  agresivitas  masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur kecamatan Teluknaga, Tangerang.
Ha
2
: Ada  pengaruh  yang  signifikan  sosial  religiosity  terhadap  agresivitas
masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur  kecamatan  Teluknaga, Tangerang.
Ha
3
:   Ada  pengaruh  yang  signifikan  Forgiveness  terhadap  agresivitas masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur  kecamatan  Teluknaga,
Tangerang. Ha
4
:   Ada  pengaruh  yang  signifikan  Tuhan  sebgai  penetap  takdir  God  as judge terhadap agresivitas masyarakat desa Kampung Melayu Timur
kecamatan Teluknaga, Tangerang. Ha
5
:   Ada  pengaruh  yang  signifikan  rasa  berterima  kasih  Thankfulness terhadap  agresivitas  masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur
kecamatan Teluknaga, Tangerang. Ha
6
:   Ada pengaruh
yang signifikan
rerasaan tidak
dendam Unvengefulness  terhadap  agresivitas  masyarakat  desa  Kampung
Melayu Timur kecamatan Teluknaga, Tangerang.
Ha
7
:   Ada  pengaruh  yang  signifikan  keterlibatan  Tuhan  dalam  aktifitas keseharian  Involve  God  terhadap  agresivitas  masyarakat  desa
Kampung Melayu Timur kecamatan Teluknaga, Tangerang. Ha
8
:   Ada  pengaruh  yang  signifikan  cognitive  restucturing  terhadap agresivitas  masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur  kecamatan
Teluknaga, Tangerang. Ha
9
:   Ada  pengaruh  yang  signifikan  minimazing  agency  terhadap agresivitas  masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur  kecamatan
Teluknaga, Tangerang. Ha
10
:  Ada  pengaruh  yang  signifikan  distortion  of  negative  terhadap agresivitas  masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur  kecamatan
Teluknaga, Tangerang. Ha
11
:  Ada  pengaruh  yang  signifikan  blamingdehumanizing  the  victim terhadap  agresivitas  masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur
kecamatan Teluknaga, Tangerang. Ha
12
:  Ada  pengaruh  yang  signifikan  jenis  kelamin  terhadap  agresivitas masyarakat  desa  Kampung  Melayu  Timur  kecamatan  Teluknaga,
Tangerang.
Tetapi pada penelitian ini hipotesis yang diuji adalah hipotesis nihil H , yaitu:
“Tidak  ada  pengaruh  yang  signifikan  religiusitas,  moral  disengagement  dan demografi terhadap agresivitas masyarakat desa Kampung Melayu Timur Kecamatan
Teluknaga, Tangerang ”