Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

7. Responden mengisi kuesioner, peneliti melakukan proses pengambilan data dilakukan pada tanggal 2-12 Juni 2014 dan disesuaikan dengan kondisi Puskesamas di kota Cilegon. 8. Peneliti mengelolah dan menganalisa kuesioner yang telah diisi oleh responden.

4.7. Etika Penelitian

Peneliti dalam melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah scientific attitude Dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip yang harus dipegang teguh pada etika penelitian, meskipun penilitian dilakukan tidak merugikan atau membahayakan bagi subjek penelitian Notoatmodjo, 2010. Dalam melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip yang harus dipegang teguh Milton, 1999 dalam Notoatmodjo, 2010, yakni: a. Menghormati harkat dan martabat manusia respect for human dignity Peneliti mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk mendapatkan informasi tentang tujuan penelitian melakukan penelitian tersebut. Peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi berpartisipasi. Sebagai ungkapan, peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subjek inform concent yang mencakup: 1. Penjelasan manfaat penelitian. 2. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. 3. Penjelasan manfaat yang didapatkan. 4. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subjek berkaitan dengan prosedur penelitian. 5. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek penelitian kapan saja. 6. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang diberikan oleh responden.

b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian respect for

privacy and confidentiality Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Oleh sebab itu, peneliti cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden.

c. Keadilan dan inklusivitasketerbukaan respect for justice and

inclusiveness Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian.

d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan balancing

harms and benefits Penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya. Peneliti juga hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek.

4.8. Pengolahan Data

Pengolahan data dibagi 2 yaitu pengolahan data secara manual dan komputer Notoatmodjo, 2010. Pengolahaan data secara manual pada saat ini memang jarang digunakan. Namun, dalam keterbatasan-keterbatasan sarana dan prasarana atau bila data tidak terlalu besar, pengolahan data secara manual masih diperlukan. Pengolahan data secara komputer yang sering digunakan. Adapun tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut:

1. Editing

Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan editing terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikkan isian kuesioner yang mencakup kelengkapan data, relevan, jelasterbaca, dan konsisten. Apabila ada jawaban yang belum lengkap, jika memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang atau jika tidak memungkinkan maka data tersebut dimasukkan dalam pengelolaan data missing.

2. Coding

Setelah semua kuesioner diedit, maka selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau pemberian data ini sangat berguna dalam memasukkan data data entry.

3. Data Entry atau Processing

Data yakni jawabahn-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode angka atau huruf dimasukkan ke dalam program atau software komputer. Software komputer ini bermacam-macam, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket program yang paling sering digunakan untuk memasukkan data penelitian adalah paket program SPSS for Window. Dalam proses ini dituntut ketelitian, apabila tidak maka akan terjadi bias, meskipun hanya memasukkan data. 4. Pembersihan Data Cleaning Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

4.9. Analisis Data

Setelah dilakukan proses pengelolaan data langkah selanjutnya adalah melakukan proses analisis data. Analisa data dilakukan untuk mengolah data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan serta untuk menguji secara statistik kebenaran hipotesis yang telah ditetapkan Sumantri, 2011. Adapun analisis yang akan digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu: 1. Analisis Univariat Deskriptif Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya Notoatmodjo, 2010. Analisis univariat ini bertujuan untuk mengetahui jumlah, mean atau rata-rata, persentase variabel penelitian Sumantri, 2011. Pada analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi dan proporsi responden berdasarkan: 1 Karakteristik petugas kesehatan yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama kerja; 2 Gambaran pengetahuan petugas kesehatan dalam penatalaksanaan MTBS diare; 3 Gambaran motivasi petugas kesehatan dalam penatalaksanaan MTBS diare, dan 4 Gambaran perilaku petugas kesehatan dalam penatalaksanaan MTBS diare.

Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN DALAM PELAYANAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER

1 6 79

PENGARUH PENGETAHUAN SIKAP DAN MOTIVASI TERHADAP PENATALAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PADA PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI

0 4 84

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

4 35 113

HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DIARE DENGAN KESEMBUHAN DIARE AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS I KARTASURA.

0 0 5

Hubungan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Oleh Petugas Kesehatan Dengan Kepuasan Ibu Balita Sakit Di Puskesmas Parit Rantang Kota Payakumbuh Tahun 2009.

0 0 12

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 19

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

1 1 9

PENGARUH KONSELING DALAM MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MERAWAT BALITA SAKIT DENGAN DIARE DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN DAN PENATALAKSANAAN MTBS (MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT) DENGAN TINGKAT KEPUASAN ATAU KESEMBUHAN BALITA DI PUSKESMAS TEUNOM KECAMATAN TEUNOM ACEH JAYA

0 0 62