Etika Penelitian METODE PENELITIAN

2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi dan hasi uji didapat adanya hubungan variabel dependen dan independen tersebut bermakna atau tidak bermakna Notoatmodjo, 2010. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen, yaitu hubungan pengetahuan dan motivasi dengan perilaku petugas kesehatan dalam penatalaksanaan MTBS diare di puskesmas kota Cilegon. Teknik analisis dilakukan dengan uji chi-square dengan menggunakan derajat kepercayaan 95 dengan α= 5, sehingga jika P p-value 0.05 menunjukkan hasil perhitungan statistik bermakna signifikan atau menunjukkan ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dan apabila nilai p value 0.05 berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada hubungan. Sedangkan cara menginterpretasikan sejauh mana hubungan kedua variabel independen dan dependen digunakan bantuan program aplikasi statistik.

4.10. Penyajian Data

Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk tulisan. 63

BAB V HASIL PENELITIAN

Pada bab ini disajikan secara format laporan penelitian berdasarkan desain penelitian yang sudah dibuat dan dijelaskan tiap tabel atau gambaran hasil penelitian.

5.1. Puskesmas di kota Cilegon

Kota Cilegon adalah kota di provinsi Banten, Indonesia yang berada di ujung barat laut pulau Jawa, di tepi selat Sunda. Kota Cilegon dikenal sebagai kota Industri atau kota Baja. Berdasarkan administrasi pemerintahan, kota Cilegon terbagi atas 8 delapan kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah Perda No. 15 tahun 2002, yaitu: 1. Kecamatan Cilegon 2. Kecamatan Ciwandan 3. Kecamatan Pulomerak 4. Kecamatan Cibeber 5. Kecamatan Grogol 6. Kecamatan Purwakarta 7. Kecamatan Citangkil 8. Kecamatan Jombang Pada setiap kecamatan memiliki 1 puskesmas, puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas UPTD kesehatan kabupatenkota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja Depkes RI, 2004.

Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN DALAM PELAYANAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER

1 6 79

PENGARUH PENGETAHUAN SIKAP DAN MOTIVASI TERHADAP PENATALAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PADA PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI

0 4 84

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

4 35 113

HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DIARE DENGAN KESEMBUHAN DIARE AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS I KARTASURA.

0 0 5

Hubungan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Oleh Petugas Kesehatan Dengan Kepuasan Ibu Balita Sakit Di Puskesmas Parit Rantang Kota Payakumbuh Tahun 2009.

0 0 12

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 19

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

1 1 9

PENGARUH KONSELING DALAM MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MERAWAT BALITA SAKIT DENGAN DIARE DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN DAN PENATALAKSANAAN MTBS (MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT) DENGAN TINGKAT KEPUASAN ATAU KESEMBUHAN BALITA DI PUSKESMAS TEUNOM KECAMATAN TEUNOM ACEH JAYA

0 0 62