Hasil Analisa Bivariat HASIL PENELITIAN
yang berorientasi terhadap tugas, orang, efektivitas dari manajer aktual, dan respons bawahan terhadap aktual Ivancevich, Robert, dan Michael, 2006.
Meskipun demikian, pelayanan kesehatan yang diberikan harus mampu menghadirkan pelayanan yang memuaskan bagi pasien Notoatmodjo,
2010. b. Usia
Usia merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang Notoatmodjo, 2010. Usia secara positif mempengaruhi kepuasan kerja,
pekerjaan yang lebih berarti, dan keterampilan yang lebih baik Ivancevich, Robert, dan Michael, 2006. Siagian 2002 mengatakan bahwa semakin
meningkatnya usia seseorang maka kedewasaan teknis dan psikologi semakin bijaksana, mampu berfikir secara rasional, mengendalikan emosi,
dan toleran terhadap pendapat orang lain. Dari hasil penelitian didapat rata-rata usia petugas kesehatan 35 tahun
dengan usia termuda 25 tahun dan tertua 52 tahun dengan standar deviasi 0.633. Dasar penghitungan usia angkatan kerja menurut Badan Pusat
Statistika 2011 mengatakan bahwa usia 15-64 tahun merupakan usia produktif bagi warga negara Indonesia. Perbedaan usia perlu diperhatikan,
karena pekerjaan yang dengan usia tua cenderung lebih stabil dan matang, mempunyai pandangan yang seimbang sehingga tidak mudah mengalami
tekanan mental atau ketidakberdayaan dalam pekerjaan Masloch, 1982 dalam Nasir, 2008. Sehingga diharapkan petugas kesehatan yang memiliki
usia yang lebih tua mampu memberikan contoh yang baik bagi yang lebih muda karena dianggap lebih berpengalaman.
c. Pendidikan Notoatmodjo
2010 menyatakan
bahwa tingkat
pendidikan mempengaruhi kesadaran akan pentingnya arti kesehatan baik pada diri
sendiri maupun lingkungannya yang dapat mendorong kebutuhan akan pelayanan kesehatan, termasuk penatalakanaan MTBS diare. Sebagian besar
petugas kesehatan berlatar belakang pendidikan D-III sebesar 68.6, S1 17.6, SPK 5.9, D-IV 3.9, dan S2 3.9. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan proporsi terkait latar belakang pendidikan petugas kesehatan yang menangani MTBS diare. Dari data didapat petugas
kesehatan yang berlatar pendidikan tinggi sudah cukup banyak, diharapkan dengan latar belakang pendidikan yang baik agar dapat menjadi agent of
change, social control, dan supervisor sehingga mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, semua petugas kesehatan baik berlatar pendidikan SPK sampai jenjang S2 mempunyai kesempatan yang sama dalam memperoleh
informasi terkait penatalaksanaan MTBS, khususnya diare baik melalui pendidikan formal maupun non formal sehingga mampu menghasilkan
perubahan atau meningkatkan pengetahuan Notoatmodjo, 2010. d. Lama Kerja
Robbins et. al 2008 menyatakan bahwa perilaku di masa lalu adalah dasar perkiraan paling baik dari perilaku di masa depan, hal ini terkait
dengan lama atau konsisten seseorang terhadap pekerjaannya. Dari hasil pengumpulan data didapat bahwa rata-rata petugas kesehatan sudah bekerja
lebih dari 5 tahun 54.9, 5 tahun 25.5, dan kurang dari 5 tahun
19.6. Dari hasil tersebut diharapkan petugas kesehatan sudah mampu memberikan yang positif terhadap peningkatan pengetahuan dan
pelaksanaan pelayanan kesehatan khususnya penatalaksanaan MTBS diare. Seniati 2006 menunjukkan adanya pengaruh lama kerja terhadap
komitmen, dimana semakin lama masa kerja maka akan memiliki komitmen yang lebih tinggi. Semakin lama seseorang bekerja dalam satu organisasi
maka semakin tinggi pula kepuasannya terhadap pekerjaan, hal ini diperoleh antara lain karena adanya kesesuaian antara apa yang diharapkan dengan
apa yang diterima Spector, 1997 dalam Seniati, 2006. Diharapkan petugas kesehatan mampu menjadi role model yang baik dan memiliki loyalitas
yang tinggi dalam bekerja.