Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
penyakit yang sering mengakibatkan sekitar 70 dari angka kematian anak yaitu pneumonia, diare, malaria, campak, dan kurang gizi Wilson et al. 2012. Dalam
buku Pedoman MTBS WHO tahun 2005, proses manajemen kasus pada MTBS meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Mengkaji anak dengan memeriksa tanda-tanda bahaya umum. 2. Mengklasifikasi penyakit anak dengan menggunakan sistem triasekode warna.
3. Setelah mengelompokkan semua kondisi, mengidentifikasikan pengobatan khusus untuk anak.
4. Menginformasikan petunjuk pemberian obat, tindak lanjut, dan tanda-tanda yang menunjukkan anak harus segera kembali berobat.
5. Menilai makan, termasuk pemberian ASI, dan nasihat untuk memecahkan masalah jika terdapat masalah makan.
6. Jika anak dibawa kembali ke fasilitas kesehatan, memberikan perawatan tindak lanjut jika diperlukan.
Salah satu srategi penatalaksanaan MTBS adanya penanganan diare. Di Indonesia diare merupakan penyakit endemis yang terdapat sepanjang tahun dan
puncak tertinggi terdapat pada peralihan musim penghujan dan kemarau Magdarina dkk. 2005.
1. Penatalaksanaan MTBS Diare Penilaian tanda dan gejala pada anak dengan diare yang dinilai adalah ada atau
tidaknya tanda bahaya umum. Keluhan dan tanda adanya diare, seperti letargis atau tidak sadar, mata cekung, tidak bisa minum atau malas makan, turgor jelek,
gelisah, rewel, haus atau banyak minum, adanya darah dalam tinja feses bercampur dengan darah.
2. Klasifikasi dan Tingkat Kegawatan Diare
Penentuan klasifikasi dan tingkat kegawatan diare dibagi menjadi tiga kelompok berikut:
a. Klasifikasi Dehidrasi 1 Dehidrasi berat
Apabila ada tanda dan gejala seperti letargis atau tidak sadar, mata cekung, serta turgor buruk sekali.
2 Dehidrasi ringan atau sedang Apabila ditandai dengan tanda gelisah, rewel, mata cekung, haus, dan
turgor buruk. 3 Diare tanpa dehidrasi
Apabila tidak cukup tanda adanya dehidrasi.