Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

Uji ini akan dilakukan dengan teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi Product moment dengan rumus: √ Keterangan: r= koefisien korelasi N= jumlah respondem X= skor tiap item pertanyaan Y= skor total Metode pengujian validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan korelasi pearson product moment, yaitu distribusi t tabel untuk α= 0.05 dan derajat kebebasan dk= n-2 dengan ketentuan valid instrumen apabila nilai t hitung nilai t tabel atau apabila nilai r hitung nilai r tabel pada N= 32 dan α= 0.05 Riduwan, 2007. Menurut Sugiyono 2010 bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0.3 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruksi yang kuat. Tabel 4.5.1 Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan, Motivasi, dan Perilaku Variabel Nomor Item N-Valid Pengetahuan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7 Motivasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10 Perilaku 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 8 N-Valid 25 Keterangan: nomor item bertanda bintang item tidak valid Pada penelitian ini, uji instrumen dilakukan pada tanggal 21-22 Mei 2014. Uji instrumen dilakukan terhadap 32 petugas kesehatan di puskesmas Ciputat dan puskesmas Ciputat Timur. Hasil korelasi tiap item pernyataan pada variabel pengetahuan berkisar antara -0.37 sampai 3.49. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan t tabel pada signifikasi 5 dengan uji 2 sisi dan n=32, yaitu sebesar 1.70. Dari uji ini, item 1, 2, dan 7 dinyatakan tidak valid karena nilai korelasi kurang dari 1.70 sehingga item tersebut tidak digunakan. Kemudian, hasil korelasi tiap- tiap item pernyataan pada variabel motivasi didapat nilai berkisar 0.566 sampai 0.867. Hasil nilai menunjukkan nilai korelasi item lebih dari 0.3, maka 10 item pernyataan pada variabel motivasi dinyatakan valid. Adapun korelasi tiap-tiap item variabel perilaku didapat nilai berkisar - 0.039 sampai 0.703, dari hasil ini didapat item 3 dan 7 tidak valid karena nilai kurang dari 0.3. Jadi, kesimpulannya item 1, 2, dan 7 pada variabel pengetahuan, item 3 dan 7 pada variabel perilaku dianggap tidak valid sehingga total keseluruhan item pernyataan yang digunakan dalam penelitian adalah 25 soal terdiri dari 7 pernyataan variabel pengetahuan, 10 pernyataan variabel motivasi, dan 8 pernyataan variabel perilaku.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Notoatmodjo, 2010. Reliabilitas keandalan adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Nursalam, 2009. Kuesioner sebagai alat ukur untuk gejala-gejala sosial nonfisik harus memiliki reliabilitas yang tinggi. Untuk itu perlu diuji coba, setelah itu akan diuji dengan tes menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk skala Guttman, yaitu menganalisis kuesioner dari satu kali pengukuran Ridwan, 2007. Hasil uji dinyatakan reliabel apabila nilai Alpha Cronbach 0.6 Hidayat, 2008. Pada penelitian ini, reliabilitas pada dimensi pengetahuan menggunakan KR-20. KR-20 adalah pengujian reliabilitas pada skala guttman dan pernyataan berjumlah ganjil. Instrumen dikatakan reliabel pada KR-20 dengan menggunakan

Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PETUGAS KESEHATAN DALAM PELAYANAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER

1 6 79

PENGARUH PENGETAHUAN SIKAP DAN MOTIVASI TERHADAP PENATALAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PADA PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS KABUPATEN BOYOLALI

0 4 84

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

4 35 113

HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) DIARE DENGAN KESEMBUHAN DIARE AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS I KARTASURA.

0 0 5

Hubungan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Oleh Petugas Kesehatan Dengan Kepuasan Ibu Balita Sakit Di Puskesmas Parit Rantang Kota Payakumbuh Tahun 2009.

0 0 12

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 19

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Analisis Penatalaksanaan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Belawan Kota Medan Tahun 2016

1 1 9

PENGARUH KONSELING DALAM MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) TERHADAP PERILAKU IBU DALAM MERAWAT BALITA SAKIT DENGAN DIARE DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENAGA KESEHATAN DAN PENATALAKSANAAN MTBS (MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT) DENGAN TINGKAT KEPUASAN ATAU KESEMBUHAN BALITA DI PUSKESMAS TEUNOM KECAMATAN TEUNOM ACEH JAYA

0 0 62