Hipotesis KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS
b. Pernyataan pada variabel bebas yaitu motivasi dengan 10 pernyataan soal yang disusun oleh peneliti didasarkan pengembangan kuesioner Purwanti 2010
dengan judul analisis pengaruh karakteristik individu, fasilitas, supervisi, dan motivasi terhadap kinerja petugas pelaksana pelayanan program MTBS di
kabupaten Banyumas tahun 2010 berdasarkan teori motivasi Maslow. Kuesioner Purwanti 2010 pada variabel motivasi didasarkan pada lima
hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan fisiologis pada item nomor 3 dan 4, kebutuhan rasa aman pada item nomor 1 dan 2, kebutuhan kasih sayang pada
item nomor 4 dan 5 , kebutuhan penghargaan diri pada item nomor 6, dan kebutuhan aktualisasi pada item nomor 7, 8, 9, dan 10. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan skala Likert. Pada variabel motivasi jawaban sangat setuju diberi skor 4, setuju skor 3, tidak setuju skor 2, dan sangat tidak setuju
skor 1.
c. Pernyataan pada variabel terikat yaitu perilaku dengan 10 pernyataan soal yang disusun oleh peneliti berdasarkan buku pedoman MTBS WHO 2005 dan
Depkes 1999 dalam Hidayat, 2008. Penilaian dengan menggunakan skala Likert. Untuk variabel perilaku jawaban selalu diberi skor 4, sering skor 3,
kadang-kadang skor 2, dan tidak pernah skor 1.
Peneliti membagi skor tersebut menjadi 2 kategori yaitu baik dan cukup. Analisis selanjutnya data variabel pengetahuan petugas kesehatan terhadap
penanganan MTBS diare dikategorikan menjadi:
a. Baik= jika skor total jawaban ≥ median.
b. Cukup= jika skor total jawaban ˂ median Dahlan, 2013.
Untuk analisis selanjutnya data variabel motivasi petugas kesehatan terhadap penanganan MTBS diare dikategorikan menjadi:
a. Baik= jika skor total jawaban ≥ median.
b. Cukup= jika skor total jawaban ˂ median Setiadi, 2007.
Dan analisis data variabel perilaku petugas kesehatan terhadap penanganan MTBS diare dikategorikan menjadi:
a. Baik= jika skor total jawaban ≥ mean.
b. Cukup= jika skor total jawaban ˂ mean Hidayat, 2008.