Tabel 3.3 Validitas Soal
2 Uji Reliabilitas Reliabilitas terkait dengan keandalan alat ukur, seberapa jauh
alat ukur dapat menghasilkan hasil yang kurang-lebih sama ketika diterapkan pada sampel yang sama.
10
10
Sufren dan Yonathan Natanael, Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak, Jakarta: PT Elek Media Komputindo, 2013, h. 53.
No Soal Nilai Validitasnya
Validitas
1 0.33
Valid 2
0.43 Valid
3 0.36
Valid 4
0.35 Valid
5 0.39
Valid 6
0.6 Valid
7 0.33
Valid 8
0.4 Valid
9 0.58
Valid 10
0.55 Valid
11 0.43
Valid 12
0.46 Valid
13 0.37
Valid 14
0.37 Valid
15 0.42
Valid 16
0.38 Valid
17 0.41
Valid 18
0.43 Valid
19 0.52
Valid 20
0.49 Valid
Adapun rumus yang digunakan utuk mengukur realibilitas dengan rumus Alpha Cronbach
11
∑
= reliabilitas instrumen N = banyak butir item yang dikeluarkan
k = banyak butir soal yang valid ∑
= jumlah varian skor tiap-tiap item = varian total
Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas
12
Keterangan 0,20
Reliabilitas sangat rendah 0,20
– 0,40 Reliabilitas rendah 0,40
– 0,70 Reliabilitas sedang 0,70
– 0,90 Reliabilitas tinggi 0,90
– 1,00 Reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen, diperoleh
sebesar 0.77. Dalam hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas dengan kategori yang tinggi,
maka dapat disimpulkan bahwa butir soal instrumen tersebut reliabel dapat dipercaya.
11
Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 109.
12
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012, h. 67.
Tabel 3.5 Reliabilitas Soal
Jumlah Varian Item
Jumlah Varian Total
r
11
3.97 14.7
0.77
3 Taraf kesukaran Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya sesuatu soal
disebut indeks kesukaran difficulty index. Untuk mengetahui tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
13
Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran
14
Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 10 butir soal dengan tingkat kesulitan
“sedang”, dan 10 butir soal dengan tingkat kesulitan “mudah”.
13
Opcit., h. 207-208
14
Ibid., h. 182.
Tingkat Kesukaran Nilai P
Sukar Sedang
Mudah 1,00
– 0,30 0,31
– 0,70 0,71
– 1,00 �
� ��
4 Daya pembeda Daya pembeda soal, adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Adapun rumus untuk
menentukan daya pembeda yaitu sebagai berikut:
15
Dimana : Daya pembeda
= Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
= Banyaknya peserta kelompok atas = Banyaknya peserta kelompok bawah
= = proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar
= = proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Dengan klasifikasi daya pembedanya sebagai berikut:
Tabel 3.7 Daya Pembeda
16
Klasifikasi Daya Beda Kriteria
0,00 – 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,70
0,70 – 1,00
Jelek Cukup
Baik Sangat Baik
15
Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 109.h.211-213.
16
Ibid., h. 218
Berdasarkan hasil perhitungan uji daya pembeda butir soal instrumen, diperoleh 2
butir soal dengan daya beda “jelek”, yaitu soal no. 7 dan 13, 13 butir soal dengan daya beda
“cukup” yaitu no. 1, 2, 3, 4, 5, 8 10, 11, 14, 15, 16, 17, 20, dan 5
butir soal dengan daya beda “baik” yaitu no. 6, 9, 12, 18 dan 19.
Tabel 3.7 Rekapitulasi Analisis Butir Soal No
Soal Validitas Taraf Kesukaran
Daya Pembeda
Keterangan
1 Valid
Sedang Cukup
Digunakan 2
Valid Mudah
Cukup Digunakan
3 Valid
Sedang Cukup
Digunakan 4
Valid Mudah
Cukup Digunakan
5 Valid
Mudah Cukup
Digunakan 6
Valid Sedang
Baik Digunakan
7 Valid
Sedang Jelek
Digunakan 8
Valid Mudah
Cukup Digunakan
9 Valid
Sedang Baik
Digunakan 10
Valid Sedang
Cukup Digunakan
11 Valid
Sedang Cukup
Digunakan 12
Valid Mudah
Baik Digunakan
13 Valid
Mudah Jelek
Digunakan 14
Valid Mudah
Cukup Digunakan
15 Valid
Mudah Cukup
Digunakan 16
Valid Mudah
Cukup Digunakan
17 Valid
Mudah Cukup
Digunakan 18
Valid Mudah
Baik Digunakan
19 Valid
Sedang Baik
Digunakan 20
Valid Sedang
Cukup Digunakan
Berdasarkan tabel diatas yaitu dari 20 soal yang diujikan semua soal valid, oleh karena itu peneliti menggunakan semua soalnya.
F. Teknik Analisis Data
Untuk mendapatkan
hipotesis penelitian
dari data
yang diperoleh,dilakukan perhitungan statistik dan membandingkan keterampilan
membaca siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perhitungan statistik meliputi uji persyaratan analisis dan uji hipotesis. Uji persyaratan analisis
terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji Prasyarat Analisiss
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan SPSS for
Windows version 16.0 dengan menggunakan teknik Shapiro-Wilk. Syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikasi atau
nilai probabilitas 0,05. 2.
Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Untuk mengetahui homogenitas suatu data, dalam
peneliltian ini peneliti menggunakan bantuan program komputer SPSS 16.0 pada Analiyze-Compare Means-One-way ANOVA.
3. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal
dan data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh metode reading aloud
membaca nyaring terhadap pemahaman bacaan siswa dibandingkan dengan yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan SPSS 16.0 for Windows yaitu dengan teknik analisis Paired Sample T-Test. Taraf signifikan uji
sampel bebas Paired-Samples T Test adalah 0,05 sedangkan convidence interval 95. Uji hipotesis dengan uji kesamaan dua rata-rata dilakukan
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan antara hasil posttest dua sampel penelitian. Jika signifikansi 2-tailed
dibawah 0,05 maka hasilnya signifikan atau hipotesis diterima, akan tetapi sebaliknya jika signifikansi 2-tailed lebih besar dari probabilitas diatas
0,05 maka hasinya tidak signifikan sehingga hipotesis ditolak.
G. Hipotesis Statistik
Dalam penelitian ini hipotesis statistik yang digunakan adalah: H
= μ
1 =
μ
2
H
1
= μ
1 ≠
μ
2
Keterangan : μ
1 =
Rata-rata pemahaman bacaan dengan menggunakan metode reading aloud membaca nyaring
μ
1 =
Rata-rata pemahaman bacaan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil MI Nurul Huda
1. Lokasi Madrasah
MI Nurul Huda Curug Wetan berdiri pada tahun 2004, yang memiliki luas tanah 840 M
2
dan luas bangunan 250 M
2
. MI Nurul Huda Curug Wetan beralamat di Jalan Madrasah Nurul Huda RT. 0402 Desa
Curug Wetan Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Provinsi Banten dan sudah terakreditasi B sejak tahun 2008.
2. Visi, Misi dan Tujuan MI Nurul Huda
Visi MI Nurul Huda
“Terwujudnya siswa yang berakhlaqul karimah, unggul dalam prestasi dan mandiri”
Misi MI Nurul Huda
Untuk mewujudkan visi diatas, ada beberapa misi yang menjadi komitmen Madrasah Ibtidaiyah MI Nurul Huda Curug Wetan, yaitu:
- Mengembangkan pemahaman, pengayatan dan pengalaman ajaran islam.
- Mendidik siswa agar memiliki akhlak mulia, iman yang mantap, iptek yang luas dengan pendekatan siswa aktif, Inovatif kreatif, efektif dan
menyenangkan PAIKEM. - Mewujudkan lulusan yang cerdas, kompetitif dan berakhlakul karimah.
- Mewujudkan sumber daya manusia SDM yang unggul dan berbudi pekerti luhur.
- Meningkatkan mutu pendidikan yang mengintegrasikan sistem nilai, agama dan budaya dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal dalam bidang akademis maupun non-akademis.
- Membina siswa berfikir kreatif, kritis, pemberani dan tangung jawab dalam proses pembelajaran.
Tujuan Madrasah
Tujuan umum pendidikan nasional yaitu untuk mengembanngkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Undang-undang No. 20 Tahun 2003. Adapun tujuan
pendidikan MI Nurul Huda Curug Wetan adalah:
a. Tujuan Umum Tujuan umum MI Nurul Huda Curug Wetan adalah
mempersiapkan siswa berprestasi dalam berbagai hal dan dapat menghayati dan mengamalkan keteladanan akhlak Rasulullah SAW.
b. Tujuan Khusus 1 Meraih prestasi di segala bidang.
2 Mencetak generasi muda yang Qur’ani.
3 Memiliki dasar-dasar pengetahuan umum dan agama. 4 Memiliki kemampuan dasar dalam mengembangkan kemandirian
masa depan. 5 Memiliki budaya disiplin yang tinggi.
6 Memiliki kemampuan dalam membaca Al- Qur’an.
7 Melanjutkan pendidikan ke sekolah-sekolah lanjutan yang berkualitas.
8 Mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dalam pembiasaan kehidupan sehari-hari.
9 Mengembangkan potensi bakat dan minat yang dimiliki. 10 Memiliki kemampuan mengapresiasi dalam bidang seni.
11 Memiliki sikap kemandirian.