Manfaat Membaca Nyaring Metode Reading aloud Membaca Nyaring

Penelitian yang dilakukan oleh A. Hasan pada tahun 2012 yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Baca Tulis Al Qur’an Pada Mata Pelajaran BTA Melalui Metode Reading Aloud di Kelas III MI Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 20112012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al Qur’an pada pra siklus nilai rata-rata 68,94, ketercapaian klasikal 48,48, selanjutnya setelah dilakukan tindakan hasil belajar pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 71,45, ketuntasan belajar secara klasikal 63,64. Pada siklus II nilai rata-rata 75,30 dan ketuntasan mencapai 87,88. Kinerja guru pada siklus I dengan skor 31 baik dan pada siklus II dengan skor 39 baik. Dari hasil tindakan dapat disimpulkan bahwa metode reading aloud dapat menjadi solusi dalam mengatasi kesulitan membaca Al Qur’an, dan metode reading aloud dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Baca Tulis Al Qur’an siswa kelas III MI Kebondalem 01 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Dari hasil penelitian disarankan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya seorang guru tidak terfokus pada satu atau dua metode saja, tetapi harus kreatif dengan menyajikan metode yang variatif sehingga pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan supaya siswa termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Guru dapat mengembangkan metode reading aloud untuk materi yang lain sebagaivariasi penggunaan model pengajaran dalam mengajarkan mata pelajaran Baca Tulis Al Qur’an. Persamaan dari penelitian A. Hasan dengan penelitian yang penulis susun terletak pada penggunaan Metode Reading Aloud sebagai metode dalam pembelajaran. Hanya saja terdapat perbedaan penelitian antara yang dilakukan oleh A. Hasan yaitu meneliti kemampuan baca tulis Al- Qur’an pada mata pelajaran BTA yang dilakukan pada siswa kelas III MI Kebondalem dengan menggunakan penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian yang penulis susun yaitu pemahaman bacaan siswa kelas II MI Nurul Huda Curug Wetan Tangerang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan penelitian quasi eksperimen.

C. Kerangka Berpikir

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbahasa. Seperti halnya pada pembelajaran di sekolah dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, membaca merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki setiap siswa disamping tiga keterampilan yang lain yaitu menulis, keterampilan menyimak, dan keterampilan berbicara. Pemahaman bacaan yaitu pemahaman pembaca terhadap suatu bacaan dan dalam kegiatan membaca pembaca tidak hanya sekedar membaca saja akan tetapi harus dapat memahami isi yang terkandung dalam bacaan tersebut. Dalam kegiatan pelajaran membaca agar siswa tidak merasa jenuh dengan kegiatan pembelajaran yang monoton, maka seorang guru perlu memiliki metode yang tepat untuk membuat pembelajaran membaca menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan. Seiring dengan berjalannya waktu, metode-metode yang digunakan dalam pembelajaranpun terus berkembang. Salah satunya adalah metode reading aloud membaca nyaring, yaitu sebuah metode atau strategi belajar active learning pembelajaran akif, dengan cara guru atau siswa membaca dengan suara yang nyaring atau lantang.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teoretis yang ada peneliti berhipotesis bahwa : H : Tidak terdapat pengaruh metode reading aloud membaca nyaring terhadap pemahaman bacaan siswa. H 1 : Terdapat pengaruh metode reading aloud membaca nyaring terhadap pemahaman bacaan siswa.