Freddy Simanjuntak : Penangguhan Eksekusi Stay Benda Agunan Dalam Kepailitan, 2008 USU e-Repository © 2008
a. Pernyataan pailit debitur pailit;
b. Pengangkatan seorang Hakim Pengawas yang ditunjuk oleh pengadilan; dan
c. Pengangkatan kurator
Lebih lanjut mengenai akibat kepailitan, dalam Undang-undang Kepailitan diatur dalam Bab II bagian kedua, mulai dari Pasal 21 sampai dengan Pasal 64.
a. Akibat Kepailitan Pada Umumnya
Secara umum suatu pernyataan pailit akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
F
76
1. Harta debitur pailit yang termasuk harta pailit merupakan sitaan umum. Harta
pailit meliputi seluruh kekayaan debitur pada waktu putusan pailit diucapkan serta segala apa yang diperoleh debitur pailit selama kepailitan;
2. Kepailitan semata-mata hanya mengenai harta pailit dan tidak mengenai diri
pribadi debitur pailit; 3.
Debitur pailit demi hukum kehilangan hak untuk mengurus dan menguasai kekayaannya, sejak tanggal putusan pailit diucapkan;
4. Segala perikatan debitur yang timbul setelah putusan pailit, tidak dapat
dibayar dari harta pailit kecuali jika menguntungkan harta pailit; 5.
Harta pailit diurus dan dikuasai oleh kurator, juga diangkat Hakim Pengawas untuk memimpin dan mengawasi pelaksanaan kepailitan;
75
Rahayu Kartini, Op.Cit, hal 103
76
Kartini Mulyadi, Pengertian dan Prinsip-prinsip Umum Hukum Kepailitan 2000 sebagaimana dikutip oleh Sutan Remy Sjahdeni, Op. Cit, hal 255
Freddy Simanjuntak : Penangguhan Eksekusi Stay Benda Agunan Dalam Kepailitan, 2008 USU e-Repository © 2008
6. Tuntutan dan gugatan mengenai hak dan kewajiban terhadap harta pailit
harus diajukan oleh atau terhadap kurator, dengan cara melaporkannya untuk dicocokkan verifikasi
b. Akibat Kepailitan terhadap debitur pailit dan Hartanya
Putusan pernyataan pailit oleh pengadilan tidak mengakibatkan debitur kehilangan kecakapannya untuk melakukan perbuatan hukum volkomen
handelingsbevoegd pada umumnya, tetapi hanya kehilangan kekuasaan atau kewenangan untuk mengurus dan mengalihkan harta kekayaaannya saja. Dengan
demikian, debitur tetap dapat melakukan perbuatan hukum seperti menikah, bertindak menjadi kuasa atau mewakili pihak lain, dan lain sebagainya.
F
77
Dengan kata lain, akibat kepailitan hanyalah terhadap harta kekayaan debitur saja, kepailitan tidak menyebabkan debitur menjadi berada di bawah pengampuan
karena debitur tidak kehilangan kemampuannya untuk melakukan perbuatan hukum yang menyangkut dirinya, kecuali apabila perbuatan hukum itu menyangkut
pengurusan dan pengalihan atas harta bendanya. Apabila perbuatan hukum yang akan dilakukan oleh debitur pailit
menyangkut mengenai harta benda yang akan diperolehnya, maka debitur tetap dapat melakukan perbuatan hukum menerima harta benda tersebut, akan tetapi harta benda
yang akan diperolehnya itu akan menjadi bagian dari harta pailit.
77
Sutan Remy Sjahdeni, Op.cit, hal 257
Freddy Simanjuntak : Penangguhan Eksekusi Stay Benda Agunan Dalam Kepailitan, 2008 USU e-Repository © 2008
Menurut Pasal 21 Undang-undang Kepailitan, kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitur pada saat pernyataan pailit diputuskan beserta semua kekayaan
yang diperolehnya selama kepailitan. Namun ketentuan ini tidak berlaku terhadap:
F
78
1. Benda, termasuk hewan yang benar-benar dibutuhkan oleh debitur
sehubungan dengan pekerjaan, perlengkapannya, alat-alat medis yang dipergunakan untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapan yang akan
digunakan oleh debitur dan keluarganya, makanan untuk tiga puluh hari bagi debitur dan keluarga, yang terdapat ditempat itu;
2. Segala sesuatu yang diperoleh debitur dari pekerjaannya sendiri sebagai
penggajian dari suatu jabatan atau jasa, sebagai upah, uang pensiun, uang tunggu atau uang tunjangan, sejauh yang ditentukan oleh hakim pengawas;
atau 3.
Uang yang diberikan kepada debitur untuk memenuhi sebuah kewajiban memberi nafkah.
Kemudian yang dimaksud dengan seluruh kekayaan yang diperoleh selama kepailitan, adalah apabila setelah pernyataan pailit diputuskan, debitur pailit
menerima suatu warisan, maka menurut ketentuan Pasal 40 Undang-undang Kepailitan warisan yang diterima itu menjadi hak dari debitur pailit, oleh kurator
tidak boleh diterima kecuali jika menguntungkan harta pailit dan jika kurator bermaksud untuk menolak suatu warisan, maka diperlukan izin terlebih dahulu dari
hakim pengawas.
78
Undang-undang No. 37 Tahun 2004, Op.Cit, Pasal 22
Freddy Simanjuntak : Penangguhan Eksekusi Stay Benda Agunan Dalam Kepailitan, 2008 USU e-Repository © 2008
c. Akibat Kepailitan terhadap Eksekusi atas Harta Kekayaan Debitur Pailit