Freddy Simanjuntak : Penangguhan Eksekusi Stay Benda Agunan Dalam Kepailitan, 2008 USU e-Repository © 2008
terhadap objek agunan dengan penetapan hakim. Di satu pihak ketentuan Pasal 56 angka 1 Undang-undang Kepailitan dapat dikategorikan hak separatis dari kreditur
preferen, tetapi di pihak lain ketentuan tersebut justru mengingkari hak separatis tersebut karena menentukan bahwa barang yang dibebani dengan hak agunan
merupakan harta pailit. Penangguhan eksekusi stay adalah penangguhan pembayaran yang diberikan
kepada pihak terhadap utang atas janjinya sendiri dengan perantaraan badan-badan yang telah ditunjuk dan pelaksanaannya dilakukan berdasarkan putusan pengadilan.
G. Metode Penelitian
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian tentang Kepailitan berdasarkan Undang-undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Membayar Utang ini merupakan suatu
metode penelitian yuridis normatif. Sebagai suatu penelitian yuridis normatif, maka penelitian ini berbasis analisis terhadap norma hukum.
Jenis penelitian dalam tesis ini adalah deskriptif analitis. Penelitian deskriptif analitis ini merupakan suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan
dan menganalisis suatu peraturan hukum.
F
89
Logika keilmuan dalam penelitian hukum normatif dibangun berdasarkan disiplin ilmiah dan cara-cara kerja ilmu hukum normatif, yaitu ilmu hukum yang
89
Sorjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1986, hal 63.
Freddy Simanjuntak : Penangguhan Eksekusi Stay Benda Agunan Dalam Kepailitan, 2008 USU e-Repository © 2008
objeknya hukum itu sendiri.
F
90
F
Dengan demikian objek yang dianalisis dengan pendekatan yang bersifat kualitatif adalah metode penelitian yang mengacu pada
norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
F
91
2. Sumber Data
Karena penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif maka upaya untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan
penelitian kepustakaan library research, yaitu mengumpulkan data sekunder bertujuan untuk mendapatkan konsep-konsep, teori-teori dan informasi-informasi
serta pemikiran konseptual dari peneliti pendahulu baik berupa peraturan perundang- undangan dan karya ilmiah lainnya. Data Sekunder Penelitian yang digunakan terdiri
dari:
F
92
a. Bahan hukum primer yakni bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang
terdapat pada berbagai perangkat hukum atau perutaran perundangan- undangan antara lain: Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
Dan Penundaan Kewajiban Membayar Utang, Putusan Pengadilan, Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
90
Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Surabaya: Bayumedia, 2006, hal 57.
91
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hal 14.
92
Jhonny Ibrahim, Op. Cit, hal 192.
Freddy Simanjuntak : Penangguhan Eksekusi Stay Benda Agunan Dalam Kepailitan, 2008 USU e-Repository © 2008
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks,
jurnal-jurnal, pendapat sarjana dan hasil-hasil penelitian, makalah-makalah, media internet.
c. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus Bahasa Indonesia dan Inggris, kamus hukum, ensiklopedia dan lain-
lain.
3. Teknik Pengumpulan Data