3. Faktor Hambatan Menghafal Al-Qur’an
Dalam menghafal al- Qur’an tentunya memiliki kendala atau hambatan
dalam proses menghafal tersebut, diantaranya yaitu: a.
Ayat-ayat yang sudah dihafal lupa lagi Masalah  ini  biasanya  ayat  yang  sudah  dihafal  sebelumnya  hilang  ketika
ditingal mengerjakann persoalan lainnya. Hal ini bukan saja dialami oleh individu  saja  tapi  juga  hampir  seluruh  para  penghafal  al-
Qur’an lainnya ikut mengalaminya.
b. Banyaknya ayat-ayat yang serupa tapi tidak sama
Al- Qur’an  memang  miliki  banyak  ayat-ayat  yang  serupa.  Maksudnya,
pada  awalnya  sama  dan  mengenai  peristiwa  yang  sama  pula.  Namun, pada pertengahan atau akhir ayatnya berbeda atau sebaliknya.
c. Gangguan-gangguan kejiwaan
Gangguan  ini    termasuk  kedalam  keadaan  yang  tidak  normal,  baik berhubungan  dengan  fisik  maupun  mental  keabnormalan  yang
disebabkan karena sakit. d.
Gangguan lingkungan Keberhasilan  seseorang  dalam  menghafal  al-
Qur’an  tergantung  dari keadaan lingkungan terutama pada pemilihan tempat untuk menghafal.
27
4. Faktor Pendukung Menghafal Al-Qur’an
Terdapat  beberapa  hal  yang  dianggap  penting  sebagai  pendukung tercapainya tujuan menghafal al-
Qur’an, diantaranya yaitu: a.
Usia yang ideal
27
Muhaimin Zen, Problematika Menghafal Al- Qur’an, Jakarta: Pustaka Alhusna, 1985, h.
39-234.
Dalam  menghafal  al- Qur’an sebenarnya tidak ada batasan usia tertentu,
tapi  tingkat  usia  seseorang  memang  berpengaruh  terhadap  keberhasilan dalam menghafal al-
Qur’an. Usia dini yang masih relatif muda akan lebih potensial  serap  materi-materi  yang  dibaca  atau  dihafal  ataupun
didengarkan dibanding dengan mereka yang sudah berusia lanjut. Namun demikian, hal ini bukan berarti bahwa usia lanjut tidak bisa menghafal al-
Qur’an, asalkan dengan kemauan yang kuat. b.
Manajemen waktu Para  penghafal  harus  bisa  mengantisipasi  dan  memilih  waktu  yang
dianggap  sesuai  dan  tepat  untuknya  menghafal.  Karena  manajemen waktu  yang  baik  akan  berpegaruh  terhadap  pelekatan  materi,  terutama
bagi  mereka  yang  mempunyai  kesibukan  lain  diluar  menghafal  al- Qur’an.
c. Tempat menghafal
Situasi  tempat  ikut  mendukung  proses  menghafal  al- Qur’an.  Karena
suasana  dengan  penuh  kebisingan,  penerangan  tidak  sempurna  dan gangguan  lainnya  bisa  mengurangi  konsentrasi.  Menghafal  bisa  dimana
saja, para penghafal ada yang cenderung memilih tempat di alam terbuka atau tempa-tempat sunyi lainnya.
28
F. Pengertian Santri
Santri  adalah  istilah  lain  dari  murid  atau  siswa  yang  mencari  ilmu  pada lembaga  pendidikan  formal,  bedanya  santri  ini  mencari  ilmu  pada  pondok
pesantren. Hampir seluruh masyarakat pun mengetahui tak asing lagi mendengar
28
Ahsin W Al-Hafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al- Qur’an,  h. 56-61.