merupakan daya penggerak dari dalam untuk melakukan kegiatan mencapai tujuan.
18
Definisi motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
19
Motivasi adalah “perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan
”.
20
2. Fungsi Motivasi
Dalam proses menghafal, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam menghafal, tidak akan mungkin
melaksanakan aktivitas menghafal. Motivasi diperlukan dalam menentukan intensitas usaha mengahafal bagi para santri tunanetra. Menurut Hamalik
fungsi motivasi adalah: a.
Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan.Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke
pencapaian tujuan yang diinginkan. c.
Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesindalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat
lambatnya suatu pekerjaan.
21
18
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo, 2006, h. 73.
19
Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, h.173.
20
Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 73.
21
Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, h. 161.
3. Jenis Motivasi
Menurut Dimyati dan Mudjiono motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki 2 jenis tingkat kekuatan, yaitu:
a. Motivasi primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
Dimyati mengutip pendapat Mc. Dougal bahwa tingkah laku terdiri dari pemikiran tentang tujuan dan perasaan subjektif dan dorongan mencapai
kepuasan, contoh mencari makan, rasa ingin tahu dan sebagainya. b.
Motivasi sekunder Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari, motif ini
dikaitkan dengan motif sosial, seikap dan emosi dalam belajar terkait komponen penting seperti afektif, kognitif, dan kurasif, sehingga
motivasi sekunder dan primer sangat penting dikaitkan oleh siswa dalam usaha pencapaian prestasi belajar.
22
4. Sifat Motivasi
Dalam menumbuhkan motivasi menghafal tidak hanya timbul dari dalam diri santri tunanetra tetapi juga berasal dari luar, yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik, sebagai berikut: a.
Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam pribadi
individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu. b.
Motivasi ekstrinsik
22
Dimyati, Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Depdikbud, 2005, h.86.