LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP

a. Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada keyakinan, sikap, dan perilakunya. b. Disonansi diciptakan oleh inkonsistensi psikologis. c. Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong orang untuk melakukan tindakan dengan dampak yang dapat diukur. d. Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi. 3 Tingkat disonansi dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, tingkat kepentingan, atau seberapa signifikan suatu masalah berpengaruh terhadap tingkat disonansi yang dirasakan. Signifikan atau tidaknya masalah tersebut dapat diindikasi dengan jumlah aktivitas yang dilakukan oleh seorang diluar masalahnya. Semakin banyak jumlah aktivitas diluar masalah tersebut maka disonansi akan lebih sedikit dan sebaliknya. Kedua, rasio disonansi yaitu jumlah kognisi disonan berbanding dengan jumlah kognisi konsonan. Kognisi konsonan merujuk pada perilaku yang relevan sementara kognisi disonan merujuk pada perilaku yang merujuk pada ketidakseimbangan. Jika rasio kognisi disonan lebih banyak dibandingkan konsonan maka rasionya negatif. Sehingga akan terjadi inkonsistensi yang akan berdampak pada disonansi. Ketiga, rasionalitas yang digunakan individu untuk menjustifikasi inkonsistensi. Rasionalitas merujuk pada alasan yang dikemukakan untuk menjelaskan mengapa sebuah ikonsistensi 3 Richard West dan Lynn H Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, h. 139. muncul. Makin banyak alasan yang dimiliki seseorang untuk mengatasi masalah yang ada, maka semakin sedikit disonansi yang dirasakan. 4

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifatnya communis yang bermakna umum atau bersama-sama. Dengan demikian komunikasi menurut Lexicographer ahli kamus bahasa, menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. 5 Dalam bahasa komunikasi pernyataan dinamakan pesan, orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator sedangkan orang yang menerima pernyataan disebut komunikan. Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan, yang kedua lambang. Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah bahasa. 6 “Definisi secara istilah banyak sekali yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya yaitu Harold Lasswell menjelaskan bahwa komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” 4 Richard West dan Lynn H Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, h. 140. 5 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h.31-32. 6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h. 28.