pemberi jawaban atas pertanyaan itu.
22
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sebanyak mungkin dan sejelas mungkin
kepada subjek penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara
mendalam. Dalam wawancara mendalam berlangsung suatu diskusi terarah diantara peneliti dan informan menyangkut masalah yang diteliti. Pertanyaan
yang akan dikemukakan kepada informan tidak dapat dirumuskan secara pasti sebelumnya, melainkan pertanyaan tersebut akan bergantung dari kemampuan
dan pengalaman peneliti untuk mengembangkan pertanyaan lanjutan sesuai dengan jawaban informan.
23
Wawancara mendalam dilakukan dengan Ade Ismail S.Pd selaku dewan ketua pengurus, Abdul Hayi selaku pengajar tahfidz al-Q
ur’an yang juga penyandang tunanetra, juga wawancara kepada tujuh santri tunanetra yaitu
A.Mutaq in, Ja’far Gumelar, Atoillah, Senna Rusli, Muhammad Hafidz, Diah
Rahmawati, dan Juanda Saputra. c.
Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-
catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan memperoleh data yang lengkap.
24
Penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi. Data tersebut terkait dengan penelitian ini, baik didapat dari
22
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h.127.
23
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, h.165.
24
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, h.158.
internet, dalam bentuk foto, surat-surat, dan catatan harian adalah sebagai bukti konkrit bahwa peneliti telah melakukan penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan sepanjang proses penelitian sejak peneliti memasuki lapangan untuk mengumpulkan data. Peneliti mendapatkan data-
data dari wawancara dengan pengurus maupun santri yang mukim di yayasan tersebut serta santri yang tidak mukim dan berbagai referensi yang sangat
membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini, baik diperoleh dari sumber buku maupun sumber internet. Dalam penelitian ini, penulis
menganalisis komunikasi antarpribadi pengajar dan santri tunanetra dalam memotivasi menghafal al-
Qur’an di yayasan Raudlatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan. Setelah data-data yang diperlukan telah terkumpul, lalu
dianalisis dengan teori yang digunakan. Peniliti menganalisis data dengan memaparkan proses komunikasi antarpribadi yang terjadi antara pengajar dan
santri tunanetra dalam memotivasi menghafal al- Qur’an dikaitkan dengan teori
disonansi kognitif Leon Festinger. 6.
Waktu dan Tempat Wawancara Wawancara dilakukan sejak bulan Mei atau saat dimulainya proposal
dilakukan hingga Agustus 2015. Terletak di JL. Raya Puspitek, Gg.Rais, No.
10 A RT. 00205, Kp. Jati, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten 15316.
7. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ialah yayasan Raudlatul Makfufin, objeknya ialah komunikasi antarpribadi pengajar dan santri tunanetra dalam memotivasi
menghafal al- Qur’an.
8. Teknik Penulisan
Adapun teknik penulisan yang akan dilakukan dalam penyusunan skripsi ini penulis berpedoman pada “Buku Pedoman Akademik yang diterbitkan
CeQDA UIN Syarif Hidayatullah J akarta tahun 2011”.
F. Tinjauan Pustaka
Penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka ke perpustakaan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta perpustakaan utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan berbagai sumber buku sebagai literatur penulis, antara lain:
1. “Komunikasi Interpersonal”, Penulis Suranto AW, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011. 2.
“Teori Komunikasi Antarpribadi”, Penulis Prof. Dr. Muhammad Budyatna, M.A dan Dr. Leila Mona Ganiem, M.Si, Jakarta: Prenada Media Group, 2011.
3. “Strategi Mengajar Siswa Tunanetra”, Penulis Lagita Manastas, Yogyakarta:
Imperium, 2014. 4.
“Metode Cepat Menghafal Al-Qur’an”, Penulis Zaki Zamani dan M.Syukron Maksum, Jakarta: Al-Barokah, 2014.
5. “Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an”, Penulis Drs. Ahsin W Al-Hafidz,
Jakarta: Bumi Aksara, 1994. Dalam penyusunan penelitian ini, telah dilakukan tinjauan pustaka terhadap
penelitian-penelitian terdahulu yang hampir sama dengan yang penulis teliti.
Komunikasi Antarpribadi Pengasuh Dan Santri Pondok Pesantren Al-Idrus Kalanganyar Lebak Banten, oleh Zaeni Rokhi, seorang mahasiswa Fakultas Ilmu
Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. Persamaan yakni terletak pada objeknya yang meneliti
tentang komunikasi antarpribadi pengasuh dan santri, serta pendekatan penelitian yang digunakan, yaitu pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian ini terletak pada
subjeknya. Penelitian ini membahas tentang bagaimana komunikasi antarpribadi antara pengasuh dengan santri untuk menciptakan lingkungan yang efektif dalam
kegiatan pondok serta masalah yang dialami santri di pondok pesantren al-Idrus. Komunikasi Antrapribadi Tutor dan Siswa pada Lembaga Bimbingan
Belajar Prestasi Cabang Kalimalang Jakarta Timur, oleh Anisa Turrohmah, seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Persamaan yakni terletak pada objeknya yang meneliti tentang komunikasi antarpribadi tutor dan siswa,
serta persamaan juga terletak pada pendekatan penelitian yang digunakan, yaitu pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian ini terletak pada subjeknya. Penelitian
ini membahas tentang pendekatan tutor terhadap siswa dengan tingkat analisis kultural, sosiologis dan psikologis lewa wawancara mendalam terhadap siswa.
Kemudian pendekatan juga menggunakan hadiah sebagai strategi untuk memotivasi siswa, ancaman serta nasihat.
Sedangkan judul penelitian yang penulis susun berjudul “Komunikasi Antarpribadi Pengajar dan Santri Tunanetra dalam Memotivasi Menghafal Al-
Qur’an di yayasan Raudlatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan”. Penulis melihat adanya perbedaan dengan penelitian, penelitian ini menjelaskan
bagaimana bentuk komunikasi antarpribadi pengajar kepada santri tunanetra dalam memotivasi menghafal al-
Qur’an, upaya yang dilakukan pengajar kepada santri tunanetra dalam memotivasi menghafal al-
Qur’an, serta faktor yang mendukung atau penghambat dalam memotivasi menghafal al-
Qur’an.
G. Sistematika Penulisan
Peneliti membagi kedalam lima bab agar mempermudah dalam pembahasannya, disetiap bab terdapat sub bab, sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I :
PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP
Meliputi teori disonansi kognitif Leon Festinger, pengertian komunikasi, karakteristik komunikasi, unsur-unsur komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi dan
faktor penghambat komunikasi, pengertian komunikasi antarpribadi, jenis-jenis komunikasi
antarpribadi, fungsi
komunikasi antarpribadi,
karakteristik komunikasi antarpribadi, pengertian motivasi, fungsi motivasi, jenis motivasi,
sifat motivasi, pengertian menghafal al- Qur’an, metode menghafal al-Qur’an,
faktor hambatan menghafal al- Qur’an, faktor pendukung menghafal al-Qur’an,
pengertian meningkatkan minat menghafal al- Qur’an, pengertian santri,
pengertian tunanetra, karakteristik tunanetra, klasifikasi tunanetra dan pengertian santri tunanetra.
BAB III :
GAMBARAN UMUM
YAYASAN RAUDLATUL
MAKFUFIN
Meliputi profil umum yayasan Raudlatul Makfufin, sejarah berdirinya yayasan Raudlatul Makfufin, visi dan misi, program kegiatan, prestasi, kegiatan sosial, dan
susunan pengurus yayasan Raudlatul Makfufin.
BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS
Dalam bab ini menguraikan teori disonansi kognitif sebagai proses pencapaian
proses komunikasi antarpribadi pengajar dan santri tunanetra dalam memotivasi
menghafal al- Qur’an. Upaya yang dilakukan pengajar kepada santri tunanetra
dalam memotivasi menghafal al- Qur’an. Serta faktor pendukung dan faktor
penghambat serta solusi dari komunikasi antarpribadi pengajar dan santri tunanetra dalam memotivasi menghafal al-Q
ur’an di yayasan Raudlatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini meliputi kesimpulan dan saran atas pembahasan dalam penelitian ini.