Pengertian Santri Tunanetra Pengertian Santri

dan sepi dari keramaian membuat kenyamanan tersendiri bagi santri Raudlatul Makfufin. Namun, tempatnya yang tidak strategis itulah yang membuat santri mukim di yayasan Raudlatul Makfufin lebih sedikit sekitar 6 orang dibanding sebelumnya ketika yayasan Raudlatul Makfufin bertempat di Ciputat mencapai 10 sampai 15 orang. Karena Ciputat cukup stategis dekat dengan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, SLB yang berada di Lebak Bulus, UHAMKA serta UMJ. Kegiatan di yayasan Raudlatul Makfufin antara lain yakni menghafal al- Qur’an, muhadatsah, pendidikan terjemah al-Qur’an, kajian kitab-kitab seperi fiqih, hadits arba’in, dan ilmu agama lainnya. Keterampilan seni musik islami seperti marawis, kemudian pelatihan mengetik 10 jari, pelatihan komputer dengan screen reader, dan pendidikan kejar paket A, B, dan C. Ada satu lagi kegiatan di yayasan Raudlatul Makfufin yang sangat bermanfaat, inspiratif sekaligus serta memotivasi. Kegiatan itu adalah penyusunan dan pencetakan al- Qur’an menggunakan huruf braille. Untuk penyusunannya, sebenarnya sudah berlangsung sejak 1996 lalu, sementara pencetakannya baru dimulai pada tahun 2000, dan masih dilakukan hingga kini. 1

B. Sejarah Berdirinya Yayasan Raudlatul Makfufin

Yayasan Raudlatul Makfufin didirikan pada tanggal 26 November 1983 di Jakarta Timur oleh R.M. Halim Alm bersama beberapa rekan tunanetra dan non tunanetra, karena pada saat itu belum ada satupun lembaga di Jakarta yang secara khusus menangani pembinaan agama bagi tunanetra. Saat itu yayasan belum memiliki kantor sekretariat sendiri, jadi masih berpindah. Pada tahun 1991, Bapak 1 Wawancara Pribadi dengan Ade Ismail Ketua Dewan Pengurus. Tangerang, 28 Juli 2015 di yayasan Raudlatul Makfufin. Munawir Sjadzali, yang waktu itu menjabat Menteri Agama, memiliki perhatian khusus, dengan memberikan pinjaman sebidang tanah milik Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di kawasan Kertamukti, Ciputat, atau seberang gedung kampus Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berada. Tak hanya itu, Bapak Munawir juga ikut andil dalam mensukseskan pembangunan gedung untuk pusat kegiatan yayasan Raudlatul Makfufin. Pada 1992, pak Munawir juga yang meresmikan kantor sekretariat yayasan Raudlatul Makfufin. Sejak saat itu, seluruh kegiatan yayasan Raudlatul M akfufin dapat terpusat di satu lokasi,” tutur Ade Ismail, S. Pd, selaku ketua pengurus yayasan Raudlatul Makfufin. 2 Seiring waktu berjalan, pada 2009, muncul kebijakan dari Pemerintah yang mengharuskan yayasan Raudlatul Makfufin berpindah lokasi. Kebijakan ini memang mengharuskan seluruh aset-aset negara, termasuk lahan yang ditempati sebagai kantor sekretariat yayasan Raudlatul Makfufin, dikembalikan lagi kepada negara, dalam hal ini Departemen Agama untuk kepentingan pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kami sepenuhnya menyadari, tanah yang selama ini dimanfaatkan yayasan Raudlatul Makfufin hanya sebatas pinjaman dengan status hak guna pakai, sehingga ketika lahan tanah ini diminta kembali, sudah tentu kami kembalikan kepada yang memang berhak memilikinya,” urai Ade Ismail, S. Pd. 3 Kebijakan pengembalian lahan tanah pinjaman tadi memang mengharuskan yayasan Raudlatul Makfufin berpikir keras untuk mencari lokasi baru dan 2 Wawancara Pribadi dengan Ade Ismail Ketua Dewan Pengurus. Tangerang, 28 Juli 2015 di yayasan Raudlatul Makfufin. 3 Wawancara Pribadi dengan Ade Ismail Ketua Dewan Pengurus. Tangerang, 28 Juli 2015 di yayasan Raudlatul Makfufin. membangun kembali gedung sekretariat baru. Masalahnya, untuk membangun kembali gedung sekretariat baru, tentu butuh dana yang tidak sedikit. Melalui jalur perundingan dengan pimpinan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, akhirnya disepakati bahwa UIN Syarif Hidayatullah akan membantu pembangunan gedung sekretariat baru saja. Artinya, tanpa disertai upaya pengadaan lahan tanahnya. Alhamdulillah, kami mendapatkan tanah wakaf dari seorang hamba Allah, seluas 1.000 meter persegi, yang kami tempati sekarang ini. Itu berarti, lahan tanahnya sudah ada, tinggal membangun gedungnya. Bersyukur, pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta aktif mengumpulkan dana sosial dengan tujuan pembangunan gedung sekretariat yayasan Raudlatul Makfufin, salah satu caranya dengan melaksanakan fund raising ke banyak pihak. Sekaligus ini membuktikan tanggung jawab pihak kampus UIN Syarif Hidayatullah untuk mengganti bangunan gedung yayasan Raudlatul Makfufin sebelumnya. Pembangunan gedung baru sekretariat yayasan Raudlatul Makfufin akhirnya terlaksana secara baik. Hingga akhirnya, pada 2010, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Komaruddin Hidayat membubuhkan tanda tangannya dengan tinta emas di atas batu prasasti berwarna hitam, sebagai pertanda peresmian gedung. Meski diresmikan oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah, tapi yayasan kami ini tidak ada sangkut pautnya secara formal kelembagaan dengan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kehadiran Bapak Komaruddin waktu itu, hanya sekadar meresmikan gedung baru, sebagai tindak lanjut dari kebijakan perapihan aset milik Negara dan membuat gedung lama sekretariat yayasan Raudlatul Makfufin