Brand Image Landasan Teori
27 akan menjelaskan dua pengukuran brand trust yang pertama Li dkk., 2008:4-
6: 1 Kompetensi Compentence
Kompetensi adalah bagaimana merek menghantarkan kemampuan, kecakapan dan kesanggupan secara keseluruhan suatu merek yang akan
menimbulkan brand trust. Keyakinan konsumen bahwa jasa melakukan pekerjaan yang baik, kepercayaan konsumen atas kinerja jasa sesuai
dengan janjinya, kepercayaan konsumen bahwa jasa akan selalu konsisten dengan kualitas jasa yang diberikan menjadi beberapa
indikator dalam dimensi ini 2 Kebajikan Benevolence
Kebajikan dalam brand trust ialah bagaimana merek berbuat baik terhadap konsumen sehingga menimbulkan brand trust. Konsumen
harus dibuat untuk yakin dan percaya bahwa penyedia jasa akan berbuat baik kepada konsumen. Yang termasuk dalam indikatornya ialah
konsumen yakin dan percaya bahwa merek mempunyai niat dan perlakuan yang baik, merek akan senantiasa merespon segala keluhan
dan kritik mengenai jasa yang diberikan, merek akan melakukan yang terbaik jika konsumen menemukan masalah pada jasa yang diberikan,
merek peduli dengan kebutuhan konsumen dan merek memberikan rasa aman kepada penggunanya.
28 Pengukuran brand trust selanjutnya ialah Ballester, 2003:11-12:
1 Kehandalan Reliability Kehandalan dalam brand trust megacu kepada persepsi konsumen
pada suatu merek bahwa merek tersebut dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan konsumen. Ini berhubungan dengan keyakinan
konsumen bahwa merek dapat memenuhi nilai janji mereka. Ini penting dalam brand trust karena merek dianggap sebagai janji atau jaminan
untuk layanan di masa depan atau selanjutnya. Kehandalan dalam memenuhi kebutuhan konsumen ini yang membuat brand trust
meningkat. Keyakinan konsumen atas kemampuan jasa, pengakuan konsumen atas kecakapan jasa dan keyakinan konsumen atas
kesanggupan pemenuhan janji penyedia jasa menjadi indikatornya. . 2 Intensionalitas Intentionality
Intensionalitas mengacu kepada aspek kepercayaan konsumen yang membuat konsumen merasa aman dan yakin karena merek akan
bertanggungjawab dan peduli meskipun ada perubahan dan kemungkinan masalah di masa depan dalam menggunakan merek
tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti akan memilih pengukuran brand trust
menurut Li dkk. dengan kompetensi dan kebajikan sebagai indakator pengukuran.
29