○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
nal akan diumumkan untuk paten biasa setelah 18 bulan sejak tanggal penerimaan fil- ing date dan bila diajukan dengan hak prioritas diumumkan 18 bulan sejak tanggal
prioritas. Untuk paten sederhana 3 bulan sejak tanggal penerimaan. Berdasarkan pasal 44 UU Paten Pengumuman ini berlangsung selama 6 bulan sejak tanggal pengumuman
untuk paten biasa dan selama 3 bulan sejak tanggal pengumuman untuk paten sederhana
3. Hak Mengajukan KeberatanOposisi
Dalam jangka waktu pengumuman tersebut, setiap pihak dapat mengajukan pandangan maupun keberatan terhadap paten yang diumumkan dengan alasan bahwa
permintaan paten tersebut tidak dapat diberikan paten not patentable. Keberatan ini harus didukung oleh bukti dan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Apabila terdapat
keberatan atas permintaan paten, Direktorat Jenderal harus segera memberikan salinan surat keberatan pada pemohon paten atau kuasanya. Pemohon diberikan hak untuk
mengajukan sanggahan tertulis pada Direktorat Jenderal. Pemeriksa paten akan menggunakan data-data ini sebagai bahan dalam pemeriksaan substantif permintaan
paten yang bersangkutan.
4. Tahap pemeriksaan substantif substantive examination
Menurut Pasal 54 UU Paten untuk memasuki tahap pemeriksaan substantif suatu permintaan tertulis harus diajukan paling lama 36 bulan sejak tanggal penerimaan fil-
ing date untuk paten biasa dan 24 bulan sejak tanggal penerimaan untuk paten sederhana pada Direktorat Jenderal. Tanpa permintaan tertulis dan tanpa pembayaran biaya
substantif dianggap permintaan ditarik kembali. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan substantif adalah menjawab dalam tempo yang ditentukan semua pertanyaan
dari pemeriksa paten dengan jelas disertai alasan dan bahan acuan sebagai bukti agar pemeriksaan substantif dapat dilaksanakan secara mudah tanpa keberatan-keberatan
yang berarti.
5. Tahap persetujuan atau penolakan permintaan paten
Dari hasil pemeriksaan substantif dapat diketahui apakah suatu permintaan paten memenuhi ketentuan kebaruan, langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri.
Apabila memenuhi persyaratan Direktorat Jenderal akan memberikan sertifikat paten pada pemohon atau kuasanya. Sebaliknya permintaan paten akan ditolak bila tidak dapat
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
memenuhi ketentuan tersebut diatas. Alasan-alasan penolakan suatu permintaan paten antara lain:
a. Tidak memenuhi persyaratan kebaruan, langkah inventif dan dapat diterapkan dalam
industri; b.
Tidak memenuhi syarat kejelasan atau memiliki kekurangan dalam uraian invensinya c.
Termasuk dalam invensi yang dilarang untuk diberikan paten Permohonan pemeriksaan substantif diajukan dengan cara mengisi formulir yang
telah disediakan untuk itu dalam bahasa Indonesia dengan melampirkan bukti pembayaran biaya permohonan sebesar Rp. 2.000.000,- dua juta rupiah. Untuk memasuki tahap
pemeriksaan substantif suatu permintaan tertulis harus diajukan paling lama 36 bulan sejak tanggal penerimaan filing date untuk paten biasa dan 24 bulan sejak tanggal
penerimaan untuk paten sederhana pada Direktorat Jenderal.
6. Permohonan Banding pada Komisi Banding Paten
Permohonan banding hanya dapat diajukan oleh pemohon paten atau kuasanya secara tertulis dengan tembusan pada Direktorat Jenderal apabila permintaan paten setelah
memasuki tahap pemeriksaan substantif ditolak oleh Direktorat Jenderal. Permohonan banding yang diajukan oleh pemohon banding harus ditujukan pada Komisi Banding
Paten yang dapat berisi tanggapan dalam bentuk uraian lengkap keberatan dan alasan serta bukti-bukti tanpa memperluas lingkup invensi bahwa putusan penolakan Direktorat
Jenderal adalah tidak tepat. Kriteria Mengajukan Permohonan Banding
: a.
Penguraian lengkap keberatan dan alasan yang berkaitan dengan hal-hal substantif persyaratan kebaruan, langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri bukti-
bukti; b.
penguraian lengkap hal-hal yang dianggap tidak jelas atau kekurangan yang dinilai penting oleh Komisi Banding Paten;
c. harus diajukan dalam jangka waktu 3 bulan terhitung sejak tanggal pengiriman surat
pemberitahuan penolakan permohonan paten;
Tugas Komisi Banding Paten
Komisi Banding Paten yang terdiri dari jumlah ganjil sekurang-kurangnya 3 orang
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
akan mulai memeriksa permohonan banding paling lama l bulan sejak tanggal penerimaan permohonan banding dan keputusan Komisi Banding Paten ditetapkan paling lama 9
bulan sejak jangka waktu 1 bulan tersebut diatas. Keputusan Komisi Banding Paten wajib dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal apabila Komisi Banding Paten menerima dan
menyetujui permohonan banding tersebut. Dalam hal Komisi Banding Paten tetap menolak permohonan banding dari pemohon banding dalam arti menguatkan keputusan penolakan
Direktorat Jenderal, pemohonan banding atau kuasanya dapat mengajukan gugatan atas keputusan tersebut pada Pengadilan Niaga yang harus diajukan paling lama 3 bulan
sejak tanggal penerimaan keputusan penolakan dari Komisi Banding Paten. Komisi Band- ing Paten yang terdiri dari jumlah ganjil sekurang-kurangnya 3 orang akan mulai
memeriksa permohonan banding paling lama l bulan sejak tanggal penerimaan permohonan banding dan keputusan Komisi Banding Paten ditetapkan paling lama 9
bulan sejak jangka waktu 1 bulan tersebut diatas.
K. PERJANJIAN-PERJANJIAN DALAM PATEN DAN AKIBAT HUKUMNYA