TRADE MARK TREATYTLT WIPO COPYRIGHT TREATY

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ peraturan perundang-undangan HaKI antara lain: a. UU Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman b. UU Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang c. UU Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri d. UU Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu e. UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten f. UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek g. UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta Secara lengkapnya, pemerintah indonesia telah meratifikasi beberapa perjanjian internasional di bidang HaKI yang dilakukan pada tanggal 7 Mei 1997 melalui: a. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1997 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 1979 tentang Pengesahan Paris Convention for the Protection of Industrial Property and Convention Establishing the World Intellectual Property Organization. b. Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1997 tentang Pengesahan Patent Coopera- tion Treaty PCT c.. Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 1997 tentang Pengesahan Trademark Law Treaty TLT d. Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pengesahan Berne Convention for The Protection of Literary and Artistic Works e. Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights Treaty

9. TRADE MARK TREATYTLT

Beberapa tujuan dibentuknya TLT yaitu: a. Sistem pendaftaran merek nasional dan regional lebih mudah, dengan prosedur yang sederhana, atau harmoni dengan negara-negara anggota. b. Adanya 3 fase yang jelas untuk permohonan, perubahan, pendaftaran, dan perpan- jangan c. Diperbolehkan permohonan merek secara jamak atau lebih dari 1 kelas barang dengan satu surat kuasa d. Jangka waktu perlindungan merek selama 10 tahun Insan Budi Maulana,2005;5 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

10. WIPO COPYRIGHT TREATY

Pada Desember 1996 atas prakarsa WIPO telah diadakan WIPO Copyright Treaty WCT dan WIPO Performance and Phonograms Treaty WPPT. Kedua perjanjian ini juga dinamakan WIPO internet treaties merupakan tonggak sejarah bagi modernisasi sistem hak cipta internasional dan hak terkait, dan secara bersamaan mengantar sistem ini ke dalam abad digital dengan dunia mayanya. Sampai akhir 1999 WCT telah diratifikasi oleh 12 negara dan WPPT oleh 11 negara. WIPO website www. wipo.int dapat memberikan jumlah negara yang meratifikasi Eddy Damian, 2003;91 a. Computer Program dinyatakan dilindungi sebagai literary works dan data bases juga dilindungi b. Rights of Distribution, diberlakukan untuk semua jenis ciptaan literary dan artistic works. Dalam Berne Convention dan TRIPs, hanya diberikan untuk cinematographic works. Mengingat tidak ada kesepakatan apakah akan diterapkan international ex- haustion atau prinsip national exhaustion setelah first sale dan dengan demikian diakui adanya right of importation, maka diputuskan bahwa pengaturan mengenai hal itu diserahkan pada ketentuan UU nasional. c. Right of Rental sama seperti TRIPs, right of rental ini diberlakukan untuk karya computer program dan cinematographic work. Namun dalam treaty ditambahkan dengan works embodied in phonograms yang ditetapkan dalam UU nasional. Pengecualian exception dimungkinkan baik untuk computer program sepanjang program itu sendiri bukan merupakan bagian yang pokok dari penyewaan dan karya cinematographic sejauh apabila rental tersebut tidak mengakibatkan timbulnya pembajakan secara luas d. Right of Communication to the Public e. Untuk ketentuan mengenai Limitation and Exceptions, diberlakukan prinsip Three- Step Test untuk semua jenis ciptaan. Test untuk pembatasan dan pengecualian tersebut meliputi: 1. Only in certain special cases 2. Does not conflict with normal exploitation of the works 3. Does not unreasonably prejudice the legitimate interest of the authors f. Ketentuan untuk menyamakan jangka waktu perlindungan hak cipta bagi karya fotografi menjadi selama hidup pencipta dan berlangsung terus hingga 50 tahun sesudah pencipta meninggal dunia atau life time + 50 years ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ g. Terdapat dua ketentuan yang berkaitan dengan kewajiban obligation yang diatur dalam treaty ini. Pertama, kewajiban untuk menyediakan perlindungan hukum yang memadai dan menerapkan sanksi yang efektif untuk tindakan penggunaan peralatan teknologi yang dapat mengganggu pemanfaatan hak cipta yang diatur dalam treaty. Kedua, kewajiban untuk menyediakan perlindungan hukum yang memadai dan sanksi yang efektif atas penghapusan atau peniadaan informasi-informasi yang berkaitan dengan ciptaan, termasuk distribusi, importasi, penyiaran dan penyampaiannya kepada masyarakat karya-karya tersebut secara tanpa hak the removal and al- teration of electronic rights management information without authority h. Ketentuan untuk mengatur langkah-langkah yang dianggap perlu dan prosedur penegakan hukum bagi penanggulangan pelanggaran ketentuan treaty ini. Henry Soelistyo Budi, 1997;6-8

C. PENGATURAN HAKI DI INDONESIA