○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
Rahasia Dagang
PENDAHULUAN
Materi pada Bab VI ini menjelaskan tentang ruang lingkup hak rahasia dagang yang dimulai dari pengertian hak rahasia dagang, lingkup rahasia dagang, perlindungan atas
rahasia dagang , hak pemilik rahasia dagang, pelanggaran terhadap rahasia dagang dapat dituntut secara perdata maupun pidana, 3 jenis tindak pidana dibidang rahasia
dagang, tidak dianggap pelanggaran rahasia dagang, Pada akhir materi bab ini dipaparkan contoh kasus hak rahasia dagang yang terjadi di masyarakat.
Relevansi bab ini adalah sebagai landasan bagi mahasiswa untuk memahami ruang lingkup hak rahasia
dagang. Untuk itu mahasiswa perlu membaca dengan cermat dan mengerjakan soal latihan pada akhir bab ini untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa terhadap topik yang
dibahas. Setelah mengikuti Bab VI ini mahasiswa diharapkan dapat memahami ruang lingkup hak rahasia dagang dan dapat menambah wawasan mahasiswa dengan membaca
kasus mengenai hak rahasia dagang yang terjadi di dalam masyarakat serta mengetahui implementasi undang-undang hak rahasia dagang terhadap kasus hak rahasia dagang.
A. PENGERTIAN RAHASIA DAGANG
Istilah Rahasia Dagang : 1.
TRIPS menggunakan istilah Undisclosed Information
2. Sistem Hukum Inggris menggunakan istilah
confidential information 3.
Hukum dan praktek pengadilan di Australia dan Amerika Serikat menggunakan istilah Trade secrets
Rahasia Dagang: Pasal 1 angka 1 UU Nomor 30 Tahun 2000 Informasi yang tidak diketahui oleh umum dibidang teknologi dan atau bisnis, mem-
punyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
B. LINGKUP RAHASIA DAGANG MELIPUTI: PASAL 2 UURD
Metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau informasi lain dibidang teknologi dan atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat
umum.
C. RAHASIA MENDAPAT PERLINDUNGAN APABILA PASAL 3 AYAT 1 UURD
1. Informasi tersebut bersifat rahasia, rahasia yaitu informasi tersebut hanya diketahui
oleh pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum oleh masyarakat Pasal 3 ayat 2 UURD. Rahasia dagang bersifat permanen tidak dapat dengan cara apapun
diakhiri, paten rahasianya bersifat temporer dan harus diungkap sepenuhnya kepada publik jika ingin dilindungi. Rahasia dagang yang dirahasiakan itu suatu system,
prosedur, tata cara, proses, formula dan bukan produk itu sendiri. 2.
Mempunyai nilai ekonomi Apabila sifat kerahasiaan informasi tersebut dapat digunakan untuk menjalankan
kegiatan atau usaha yang bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan secara ekonomi.
3. Dijaga kerahasiaannya melalui upaya sebagaimana mestinya
Apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah melakukan langkah- langkah yang layak dan patut. Misalnya, di dalam suatu perusahaan harus ada
prosedur baku berdasarkan praktik umum yang berlaku di tempat-tempat lain dan atau yang dituangkan ke dalam ketentuan internal perusahaan itu sendiri. Demikian
pula dalam ketentuan internal perusahaan dapat ditetapkan bagaimana Rahasia Dagang itu dijaga dan siapa yang bertanggungjawab atas kerahasiaan itu.
UU Rahasia dagang tidak menerapkan system pendaftaran untuk mendapatkan hak atas rahasia dagang, sehingga tidak diperlukan ketentuan tentang hal tersebut dan tidak
mencantumkan ketentuan-ketentuan tentang proses beracara melalui Pengadilan Niaga Insan Budi Maulana, 2001:xi
D. HAK PEMILIK RAHASIA DAGANG PASAL 4