PELANGGARAN MEREK HAKI DALAM TEORI & PRAKTEK

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ barang yang terdaftar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan atau denda paling banyak Rp.800.000.000,00 delapan ratus juta rupiah 5. pasal 92 3 UUM Terhadap pencantuman asal sebenarnya pada barang yang merupakan hasil pelanggaran ataupun pencantuman kata yang menunjukkan bahwa barang tersebut merupakan tiruan dari barang yang terdaftar dan dilindungi berdasarkan indikasi geografis, diberlakukan ketentuan ayat 1,2 6. pasal 93 UUM Dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan tanda yang dilindungi berdasarkan indikasi asal pada barang atau jasa sehingga dapat memperdaya atau menyesatkan masyarakat mengenai asal barang atau asal jasa tersebut, dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 tahun dan atau denda paling banyak Rp.800.000.000,00 delapan ratus juta rupiah 7. pasal 94 Barang siapa yang memperdagangkan barang dan atau jasa yang diketahui atau patut diketahui bahwa barang dan atau jasa tersebut merupakan hasil pelanggaran, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp.200.000.000 dua ratus juta rupiah Tindak pidana yang dimaksud diatas merupakan delik aduan

O. PELANGGARAN MEREK

1. Praktek peniruan merek dagang Pengusaha yang beriktikad tidak baik tersebut dalam hal persaingan tidak jujur semacam ini berwujud penggunaan upaya-upaya atau ikhtiar-ikhtiar mempergunakan merek dengan meniru merek terkenal yang sudah ada sehingga menimbulkan kesan kepada khalayak ramai seakan-akan barang atau jasa yang diproduksinya itu sama dengan produksi barang ataujasa yang sudah terkenal itu. Misalnya sabun mandi ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ lux dikenal oleh masyarakat ada pengusaha yang memproduksi sabun mandi merek lax, tentunya 2. Praktek pemalsuan merek dagang Pengusaha yang tidak beriktikad baik dengan cara memproduksi barang-barang dengan mempergunakan merek yang sudah dikenal secara luas di dalam masyarakat yang bukan merupakan haknya. 3. Perbuatan-perbuatan yang dapat mengacaukan publik berkenaan dengan sifat dan asal usul merek.Apabila pengusaha mencantumkan keterangan tentang sifat dan asal-usul barang yang tidak sebenarnya, untuk mengelabui konsumen, seakan-akan barang tersebut memiliki kualitas yang baik karena berasal dari daerah penghasil barang yang bermutu misalnya mencantumkan keterangan made in England padahal tidak benar produk itu berasal dari Inggris ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ KASUS HUKUM MEREK PERTANYAAN: Saya ingin tanya, jika kita mengambil gambar yang sekiranya sudah menjadi milik trademark misal logo perusahaan intel dari internet, kemudian kita ambil sebagai gambar yang ditempel di kaos dan dijual. Apakah itu melanggar hukum? Terimakasih JAWABAN: Secara umum, Undang-undang No.15 Tahun 2001 tentang Merek UU Merek mengatur dalam Pasal 3 bahwa hak atas merek adalah hak ekslusif yang diberikan Negara kepada pemilik pemegang merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakannya sendiri atau memberikan izin kepada pihak lain.Artinya, bahwa merek yang sudah terdaftar hanya dapat digunakan dipakai, diperbanyak, dijual-belikan ataupun pemakaian lainnya oleh si pemilikpemegang merek ataupun pihak ketiga yang diberikan izin untuk menggunakan merek tersebut. Izin penggunaan merek berbentuk lisensi, yaitu izin penggunaan merek yang dikeluarkan oleh si pemegangpemilik merek kepada pihak lain. Izin tersebut biasanya disangkutkan dengan biaya royalti yang harus dibayarkan si penerima izin kepada pemberi izin. Pemberian lisensi dari satu pihak ke pihak lainnya harus didaftarkan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Indonesia “Dirjen HKI”.Penggunaan merek terdaftar tanpa hak yang sah menjadi pemilikpemegang merek atau pemegang lisensi merek menurut Pasal 90 UU Merek dapat dikenakan sanksi pidana penjara maksimum 5 tahun danatau denda satu milyar Rupiah.Perlu diketahui juga, yang dimaksud dengan “merek terdaftar” adalah merek yang terdaftar di Dirjen HKI. Pendaftaran merek ini hanya berlaku di wilayah Indonesia.Lalu apakah penggunaan logomerek yang diambil dari internet diperbolehkan untuk digunakan diperbanyak atau dijual? Untuk mengambil keputusan tersebut angkah-langkah berikut harus dilakukan. Pertama kita harus melakukan pengecekan ke Dirjen HKI, apakah merek tersebut merupakan merek terdaftar dan masih dilindungi haknya. Kedua, kita juga harus melakukan pengecekan ke Dirjen HKI apakah merek tersebut masuk dalam kategori “merek terkenal”. Biasanya, merek-merek yang mendunia telah didaftarkan oleh perusahaan pemiliknya ke Dirjen HKI atau masuk ke dalam kategori merek terkenal. Nah, anda boleh saja menggunakan logomerek yang: 1. tidak terdaftar di Indonesia; atau 2. merek terdaftar tersebut sudah tidak dilindungi lagidiperpanjang masa perlindungannya; atau 3. bukan termasuk kategori merek terkenal. Perlu diingat bahwa ada hasil pengecekan tersebut saat ini mungkin belum akurat karena hingga kini Dirjen HKI belum secara keseluruhan memindahkan Sumber: www.hukumonline.com ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ SOAL - SOAL LATIHAN 1. Apakah fungsi merek ? 2. Apakah fungsi pendaftaran merek ? 3. Berapa lama jangka waktu perlindungan hukum terhadap merek terdaftar ? 4. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan suatu merek tidak dapat didaftarkan ? 5. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan suatu permohonan merek harus ditolak oleh Ditjen HKI ? ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Hak Desain Industri PENDAHULUAN Materi pada Bab V ini menjelaskan tentang ruang lingkup hak desain industri yang dimulai dari definisi desain industri, jangka waktu perlindungan desain industri, subyek desain industri, permohonan pendaftaran desain industri, hak yang dimiliki pemegang hak desain industri, pembatalan pendaftaran desain industri, 4 jenis tindak pidana dibidang desain industri Pada akhir materi bab ini dipaparkan contoh kasus hak desain industri yang terjadi di masyarakat. Relevansi bab ini adalah sebagai landasan bagi mahasiswa untuk memahami ruang lingkup hak desain industri. Untuk itu mahasiswa perlu membaca dengan cermat dan mengerjakan soal latihan pada akhir bab ini untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa terhadap topik yang dibahas. Setelah mengikuti Bab V ini mahasiswa diharapkan dapat memahami ruang lingkup hak desain industri dan dapat menambah wawasan mahasiswa dengan membaca kasus mengenai hak desain industri yang terjadi di dalam masyarakat serta mengetahui implementasi undang-undang hak desain industri terhadap kasus hak desain industri.

A. PENGERTIAN DESAIN INDUSTRI