○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
akan mulai memeriksa permohonan banding paling lama l bulan sejak tanggal penerimaan permohonan banding dan keputusan Komisi Banding Paten ditetapkan paling lama 9
bulan sejak jangka waktu 1 bulan tersebut diatas. Keputusan Komisi Banding Paten wajib dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal apabila Komisi Banding Paten menerima dan
menyetujui permohonan banding tersebut. Dalam hal Komisi Banding Paten tetap menolak permohonan banding dari pemohon banding dalam arti menguatkan keputusan penolakan
Direktorat Jenderal, pemohonan banding atau kuasanya dapat mengajukan gugatan atas keputusan tersebut pada Pengadilan Niaga yang harus diajukan paling lama 3 bulan
sejak tanggal penerimaan keputusan penolakan dari Komisi Banding Paten. Komisi Band- ing Paten yang terdiri dari jumlah ganjil sekurang-kurangnya 3 orang akan mulai
memeriksa permohonan banding paling lama l bulan sejak tanggal penerimaan permohonan banding dan keputusan Komisi Banding Paten ditetapkan paling lama 9
bulan sejak jangka waktu 1 bulan tersebut diatas.
K. PERJANJIAN-PERJANJIAN DALAM PATEN DAN AKIBAT HUKUMNYA
1. Perjanjian Pengalihan Hak Assignment of Right dari Penemu kepada Pemegang Hak
Apabila pemohon suatu paten bukan inventornya, diperlukan suatu bukti tertulis berupa Perjanjian Pengalihan Hak dari inventornya pada pemohon bahwa penemuan
tersebut dialihkan oleh inventornya pada pemohonnya. Sebagai akibat hukumnya adalah invensi tersebut beralih menjadi milik pemohon namun pengalihan hak ini tidak menghapus
hak inventor untuk tetap dicantumkan namanya dalam paten tersebut moral rights. Antara inventor dan pemohon biasanya diperjanjikan suatu imbalan jasa yang ditentukan
dan diperjanjikan oleh kedua belah pihak.
2. Perjanjian Pengalihan Hak dari PemilikPemegang Hak Paten Kepada Pihak Lainnya
Hak paten dapat beralih dan dapat dialihkan baik seluruh maupun sebagian karena: a. pewarisan;
b. hibah; c
wasiat; d. perjanjian tertulis;
e. sebab lain yang dibenarkan undang-undang misalnya lisensi hak paten. Sebagai akibat hukumnya pada huruf a,b,c terlihat jelas bahwa adanya perpindahan
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
hak dari pemegang pemilik paten pada pihak ketiga lainnya yang dapat dengan bebasnya menggunakan hak tersebut tanpa perlu mengembalikannya kembali. Tanpa batas waktu
dapat menggunakannya. Untuk huruf d dan e di sini tidak terjadi perpindahan hak dari pemilik pemegang
paten tetapi terdapat jangka waktu dimana pihak ketiga harus menyerahkan hak paten kepada pemilik pemegang paten.
3. Perjanjian Lisensi Paten
Perjanjian Lisensi Paten dibuat oleh pemilikpemegang hak paten untuk memberikan lisensiizin kepada pihak lain untuk melaksanakan patennya dalam hal:
a. paten produk berarti lisensi untuk membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, menyerahkan atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau
diserahkan produk yang diberi paten; b. paten proses berarti lisensi untuk menggunakan proses produksi yang diberi paten
untuk membuat barang atau tindakan lainnya yang disebutkan dalam a di atas. Isi perjanjian lisensi paten antara lain:
a. Harus tidak boleh memuat ketentuan yang merugikan perekonomian Indonesia;
b. Harus tidak boleh memuat ketentuan yang memberikan pembatasan dalam
menguasai dan mengembangkan teknologi pada umumnya dan invensi yang diberi paten pada khususnya
c. Harus memuat sifat lisensi eksklusif atau non-eksklusif, besarnya royalti dalam
bentuk uang atau imbalan lainnya, daerah pemasaran, sifat kerahasiaannya, jangka waktu dan dapat tidaknya diperpanjang dan lain sebagainya.
Perjanjian lisensi paten harus dicatatkan dan diumumkan oleh Direktorat Jenderal agar dapat diketahui umum dan mengikat pihak ketiga lainnya. Perjanjian lisensi yang
tidak dicatatkan dan diumumkan pada Direktorat Jenderal mengakibatkan perjanjian lisensi tersebut tidak mengikat pihak ketiga lainnya.
Perjanjian lisensi antara pemilikpemegang hak paten dengan pihak lain yang diberikan lisensiizin untuk melaksanakan hak paten hanya terbatas pada pemberian
hak untuk melaksanakan dan tidak terdapat perpindahan hak paten dari pemilikpemegang hak paten licensor pada pihak yang diberikan lisensi licensee.
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○ ○
○
4. Perjanjian Lisensi Wajib Paten