46
tinggi dapat merusak fungsi ginjal, meyebabkan kehilangan keseimbangan,
menyebabkan kegagalan respirasi serta merusak hati dan insang. 4.1.3 Uji Sub-Kronik
a. Tingkat konsumsi oksigen
Kebutuhan oksigen biologi didefinisikan sebagai banyaknya oksigen yang diperlukan oleh organisme pada saat pemecahan bahan organik, pada kondisi
aerobik. Pemecahan bahan organik diartikan bahwa bahan organik ini digunakan oleh organisme sebagai bahan makanan dan energinya diperoleh dari proses
oksidasi. Banyaknya oksigen yang dikonsumsi oleh biota akuatik dalam waktu tertentu berhubungan linear dengan banyaknya oksigen terlarut di perairan
tersebut. Tabel 3. Rata – rata tingkat konsumsi oksigen ikan nila selama 30 hari pemaparan
nikel
Perlakuan TKO mg O2gr tubuh ikanjam
Ikan Uji pada Hari Ke 1 – 32 1
8 16
24 32
A 0.00 ppm 0.49
0.49 0.45
0.44 0.43
B 1,39 ppm 0.46
0.3 0.26
0.23 0.21
C 4,18 ppm 0.47
0.23 0.22
0.2 0.14
angka dengan kolom sama yang diikuti huruf sama menunjukkan tidak beda nyata P0,05
Pengamatan tingkat konsumsi oksigen pada pengukuran hari pertama setelah beberapa jam ikan terekspose oleh nikel menunjukkan perbedaan yang
signifikan antar perlakuan pada analisis statistik dengan uji Anova. Pada pengukuran hari ke 8, 16, 24, dan 32 uji Anova dan uji Tukey menunjukkan
adanya perbedaan signifikan antara ketiga perlakuan gambar 14. Secara keseluruhan pada perlakuan dengan nikel, tingkat konsumsi oksigen ikan nila
mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu pemaparan. Pada perlakuan dengan konsentrasi 4,18 ppm mengalami penurunan dari 0,47 pada pengamatan
H-1 menjadi 0,14 pada pengamatan H-32, perlakuan dengan konsentrasi 1,39 ppm mengalami penurunan dari 0,46 pada pengamatan H-1 menjadi 0,21 pada
pengamatan H-32, dan pada kontrol 0,00 ppm, mengalami penurunan yang
47
relatif stabil yaitu 0,49 pada pengamatan H-0 menjadi 0,45 pada pengamatan H-32 Tabel 4 dan gambar 14.
data pada waktu pemaparan sama yang diikuti huruf sama menunjukkan tidak beda nyata P0,05
Gambar 8. Konsumsi oksigen ikan nila selama 30 hari pemaparan nikel Hasil penelitian memberikan indikasi adanya kecenderungan terhadap
turunnya tingkat konsumsi oksigen seiring dengan meningkatnya konsentrasi nikel dan bertambahnya lama waktu pemaparan. Perbedaan tingkat konsumsi
oksigen diakibatkan oleh kerusakan insang dan kemampuan darah untuk mengikat oksigen semakin kecil dengan semakin tingginya toksisitas nikel. Akibat
meningkatnya konsentrasi nikel, dimana akibat keracunan nikel ikan uji mengalami gangguan pada proses pernafasan dan metabolisme tubuhnya. Hal ini
terjadi karena bereaksinya logam berat nikel dengan lendir insang, sehingga insang diseliputi oleh lendir yang mengandung nikel yang mengakibatkan proses
pernafasan dan metabolisme tubuh menjadi terganggu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Heath 1987, bahwa logam berat dapat menyebabkan kerusakan
insang seperti nekrosis dan lepasnya lapisan epitelium. Sejalan pula dengan laporan Wardoyo 1987 bahwa salah satu jaringan tubuh organisme yang cepat
terakumulasi logam berat adalah jaringan insang, menyebabkan terganggunya
proses pertukaran ion-ion dan gas-gas melalui insang.
a a
a a
a a
b b
b b
a
c b
b c
0,1 0,2
0,3 0,4
0,5 0,6
8 16
24 32
T KO
m g
O 2
gr tub
uh ika
n ja
m
Waktu Pemaparan hari 0 ppm
1.39 ppm 4.18 ppm
48
b. Kondisi hematologi