28
3.2.4 Wadah Penelitian
Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak penampungan air berukuran 100 x 95 x 110 cm sebanyak 2 buah, akuarium penampungan ikan stok
berukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm sebanyak 2 buah, dan akuarium yang digunakan untuk uji pendahuluan, uji toksisitas akut, dan uji sub kronik yang
berukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm sebanyak 18 buah.
3.3 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan atas tiga tahap, yaitu: uji nilai kisaran, uji akut, dan uji sub-kronik. Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila GIFT ukuran 13 – 15
gramekor, diperoleh dari Perusahaan Nurul Maulida Berkah yaitu perusahaan penyedia ikan konsumsi dan bibit ikan tawar. Logam berat nikel yang digunakan
sebagai sumber toksisitas dalam penelitian adalah nikel klorida NiCl
2
3.3.1 Uji Nilai Kisaran
yang diperoleh dari Toko Setia Guna, Bogor. Wadah yang digunakan dalam penelitian
berupa akuarium berukuran 50 cm x 30 cm x 30 cm, yang diisi air tawar sebanyak 30 liter.
Uji nilai kisaran bertujuan untuk mencari nilai konsentrasi batas bawah dan nilai konsentrasi batas atas nikel, yang digunakan terhadap ikan nila GIFT. Batas
atas merupakan konsentrasi yang menyebabkan dampak kematian ikan nila 100 dalam waktu 24 jam, sedangkan batas bawah adalah konsentrasi nikel pada saat
100 ikan nila yang dicobakan masih dapat hidup setelah 48 jam pemaparan. Tahap uji ini menggunakan 150 ekor ikan uji, kepadatan 1 ekor3 L yang dibagi
menjadi 4 taraf yaitu 0,6; 6; 60 ; dan 600 ppm dan 1 perlakuan kontrol negatif dengan masing-masing 3 ulangan. Penentuan konsentrasi nikel pada perlakuan
dilakukan dengan membuat larutan stok stock solution 1000 ppm dan selanjutnya dikonversi menggunakan rumus pengenceran, sebagai berikut:
N
1
V
1
= N
2
V
2
Keterangan: N ……………….. 1
1
V = Konsentrasi larutan Ni standar ppm
1
N = Volume air media yang digunakan liter
2
V = Konsentrasi Ni yang diinginkan ppm
2
= Volume larutan standar yang digunakan liter
29
Tingkat kematian ikan nila GIFT dihitung pada jam ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 18, 20, 22, dan jam ke-24. Perhitungan berikutnya dilakukan setiap 6 jam
sampai jam ke-48. Berdasarkan uji nilai kisaran diperoleh nilai ambang bawah yaitu 6 ppm dan nilai ambang atas yaitu 60 ppm.
3.3.2 Uji Toksisitas Akut
Pada uji ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh toksik nikel terhadap tingkat mortalitas, akumulasi nikel dalam darah dan daging, frekuensi bukaan
operculum, dan nilai Lc-
50
Penghitungan konsentrasi yang digunakan dalam uji akut dengan menggunakan rumus Wardoyo 1981, sebagai berikut:
24, 48, 72, dan 96 jam.
Log Nn = k log a log n ……………….. 2 Dengan ketentuan :
an = ba = cb = dc = … = Nd ………… 3 Keterangan: N = nilai konsentrasi ambang atas ppm
n = nilai konsentrasi ambang bawah ppm k = jumlah interval konsentrasi yang di uji k=4
a = konsentrasi terkecil deret konsentrasi yang ditentukan ppm Dengan menggunakan persamaan 2 ditentukan konsentrasi terkecil dan
dengan persamaan 3 ditentukan nilai konsentrasi untuk uji akut sebanyak 4 perlakuan, sehingga didapatkan konsentrasi 10,67 ppm untuk perlakuan B,
konsentrasi 18,98 ppm untuk perlakuan C, konsentrasi 33,76 ppm untuk perlakuan D, dan konsentrasi 60,05 ppm untuk perlakuan E. Setiap perlakuan dilakukan
dengan 3 ulangan dan 1 perlakuan kontrol negatif perlakuan A. Kepadatan ikan uji 10 ekor per unit percobaan 1 ekorliter. Selama uji
akut, pada akuarium diberi aerasi. Feses dan sisa pakan di dasar akuarium disipon setiap hari dan dilakukan pergantian air dengan konsentrasi Ni sesuai perlakuan.
Pengamatan terhadap perubahan tingkah laku dan mortalitas ikan nila GIFT dilakukan pada jam ke-0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16 18, 20, 22, dan jam ke-24.
Perhitungan berikutnya dilakukan tiap 6 jam sekali sampai jam ke-96. Indikator yang diamati adalah frekuensi bukaan operkulum per menit, pola gerak renang
dan refleksi normal, diam di dasar, ke permukaan, tidak seimbang, gerakan seperti gerak terkejut, atau kehilangan gerak refleks dan perubahan warna sisik.
30
Penghitungan gerak operculum dimulai 30 menit setelah pemberian bahan uji, penghitungan dilakukan selama 1 menit dan diulangi setiap 10 menit sampai
menit ke 30 dan selanjutnya dibandingkan dengan kontrol. Pengukuran kualitas air media pada setiap unit percobaan, dilakukan pada
jam ke-0, 24, 48, 72 dan ke-96.
a. Tingkat Mortalitas