15
1985. Dari hasil penelitian terhadap 21 jenis ikan laut, diketahui bahwa sejenis protein metallothionein pengikat logam berat pada hati dan ginjal ikan dijumpai
lebih tinggi daripada yang terdapat pada ototnya. Hal tersebut diduga sebagai penyebab tingginya akumulasi logam berat Hg dan Cd pada hati dan ginjal ikan
uji dibandingkan dengan yang terjadi pada ototnya Takeda dan Shimizu 1982, diacu dalam Sanusi 1985. Selanjutnya Darmono dan Arifin 1989 menyatakan,
bahwa logam berat banyak terakumulasi pada tulang daripada organ lain.
Sistem kekebalan pada ikan, umumnya hampir sama dengan hewan mamalia, yaitu terbagi menjadi sistem kekebalan non spesifik dan spesifik.
Kekebalan ini bisa diperoleh karena bawaan atau akibat respon tanggap kebal terhadap suatu agen Ingram 1979; Gudkovs 1998, diacu dalam Saptiani 1997.
2.6 Sistem Pernapasan Ikan
Pernapasan adalah proses pengikatan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida oleh darah melalui permukaan alat pernapasan. Proses pengikatan oksigen selain dipengaruhi struktur alat pernapasan juga dipengaruhi oleh
perbedaan tekanan parsial O
2
Insang merupakan komponen penting dalam proses pertukaran gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras dengan beberapa filamen
insang didalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri atas banyak lamela insang yang merupakan tempat pertukaran gas. Tugas ini ditunjang oleh struktur lamela
insang yang tersusun atas sel-sel epitel yang tipis pada bagian luar, membran dasar dan sel-sel tiang sebagai penyangga pada bagian dalam. Pinggiran lamela
insang yang tidak menempel pada lengkung insang ditutupi oleh epitelium dan mengandung jaringan pembuluh darah kapiler Harder 1975, diacu dalam Funjaya
2004. antara perairan dengan darah. Perbedaan tekanan
tersebut menyebabkan gas-gas berdifusi kedalam darah atau keluar melalui alat pernapasan Fujaya 2004.
Bila oksigen telah berdifusi dalam darah insang, oksigen ditranspor dalam gabungan dengan hemoglobin ke kapiler jaringan tempatnya dilepaskan untuk
digunakan oleh sel. Adanya hemoglobin didalam sel darah merah memungkinkan darah mengangkut oksigen 30-100 kali dari pada yang dapat diangkut hanya
16
dalam bentuk oksigen terlarut dalam darah. Pergerakan oksigen kedalam kapiler darah insang disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan dari tempat pertama
ketempat lainnya. Karena tekanan oksigen PO
2
didalam insang lebih besar dari pada PO
2
kapiler darah insang maka oksigen berdifusi dari insang ke kapiler darah insang kemudian darah insang ditranspor melalui sirkulasi ke jaringan perifer.
Pada jaringan perifer, PO
2
sel lebih rendah dari pada PO
2
darah arteri yang memasuki kapiler. Tekanan oksigen
yang jauh lebih tinggi di dalam kapiler menyebabkan oksigen berdifusi keluar dari kapiler melalui ruang intertistial ke
sel. Sebaliknya bila oksigen dimetabolisasi dengan bahan makanan dalam sel akan membentuk karbondioksida, sehingga CO
2
dalam sel akan meningkat. Keadaan ini menyebabkan CO
2
2.7 Pengaruh Toksisitas Nikel terhadap Tingkat Konsumsi Oksigen