Kondisi hematologi HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

48

b. Kondisi hematologi

Data hematologi yang meliputi kadar hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit, dan jumlah leukosit dengan konsentrasi nikel 0,00 ppm, 1,39 ppm, dan 4,18 ppm dapat dilihat pada Tabel 5; dan Gambar 8, 9 10, 11, dan Gambar 12, serta Lampiran 9, 10, 11, 12 dan 13. Tabel 4. Rata-rata hematokrit, hemoglobin, eritrosit, dan leukosit darah ikan nila setelah 30 hari pemaparan nikel Konsentrasi ppm Hematokrit Hemoglobin Eritrosit 10 6 selmm 3 Leukosit 10 4 selmm 3 A 0,00 26,55±0,87 6,93±0,46 a 1,26±0,03 a 7,21±0,36 a a B 1,39 20,19±0,19 3,80±0,20 b 1,18±0,08 b 8,98±0,58 b C 4,18 b 16,48±1,90 2,80±0,20 b 1,15±0,05 b 8,73±0,20 b c angka dengan kolom sama yang diikuti huruf berbeda menunjukkan beda nyata P0,05 Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pengaruh toksisitas nikel pada ikan nila berpengaruh nyata P0,05 terhadap kadar hematokrit, hemoglobin, jumlah eritrosit dan jumlah leukosit. • Hematokrit Hematokrit Hct atau volume packed cell merupakan persentase darah yang dibentuk oleh eritrosit. Pengukuran ini merupakan persentase eritrosit dalam darah lengkap setelah spesimen darah disentrifugasi. Data kadar hematokrit menunjukkan hubungan kadar hematokrit pada semua perlakuan pemaparan nikel sampai pengukuran hari ke-30, yaitu makin tinggi perlakuan konsentrasi nikel yang dipaparkan maka kadar hematokrit ikan uji akan lebih rendah. Berbeda dengan perlakuan kontrol, kadar hematokrit terukur menunjukkan nilai yang relatif stabil Gambar 9 dan Lampiran 12. 49 data pada waktu pemaparan sama yang diikuti huruf sama menunjukan tidak beda nyata P0,05 Gambar 9. Rata-rata Hematokrit darah ikan nila selama 30 hari pemaparan nikel. Pada pengamatan hari ke-30, kadar hematokrit paling rendah ditemukan pada perlakuan dengan konsentrasi 4,18 ppm dengan kadar hematokrit 16,48, kemudian disusul perlakuan dengan konsentrasi 1,39 ppm dengan kadar hematokrit 20,19, dan perlakuan dengan konsentrasi 0,00 ppm dengan kadar hematokrit 26,55. Selanjutnya nilai rata-rata kadar hematokrit pada pengamatan hari ke 0, 10, dan 20 untuk setiap perlakuan berturut-turut yaitu: perlakuan 4,18 ppm dengan kadar hematokrit 29,50, 28,45, dan 10,31; perlakuan 1,39 ppm dengan kadar hematokrit 30,62, 20,00, dan 19,39; dan perlakuan 0,00 ppm dengan kadar hematokrit 29,87, 19,92, dan 31,06. Hasil analisis statistik menunjukkan kadar hematokrit berbeda nyata antar perlakuan. Hasil uji lanjut dengan uji Tukey ditunjukkan dengan pemberian notasi yang berbeda untuk menandakan perbedaan yang signifikan antar perlakuan dan dengan notasi yang sama untuk perbedaan yang tidak signifikan Gambar 9. Kenyataan ini menunjukkan bahwa setelah 30 hari pemaparan, pengaruh lanjut toksisitas nikel mulai pada konsentrasi 1,39 ppm dapat menurunkan kadar hematokrit darah ikan nila. • Haemoglobin Haemoglobin Hb adalah pigmen merah pembawa oksigen dalam sel darah merah, yang merupakan suatu protein yang kaya akan zat besi. Fungsi utama haemoglobin adalah transpor O 2 dan CO 2 . Data hasil penelitian menunjukkan 5 10 15 20 25 30 35 H-0 H-10 H-20 H-30 K ad ar H em at ok ri t R at a- ra ta 0 ppm 1.39 ppm 4.18 ppm Linear 0 ppm Linear 1.39 ppm Linear 4.18 ppm a a a b b a c b a b b a 50 penurunan kadar haemoglobin pada semua perlakuan pemaparan nikel sampai pengukuran hari ke-30, yaitu makin tinggi perlakuan konsentrasi nikel yang dipaparkan maka kadar haemoglobin ikan uji akan lebih rendah. Berbeda dengan perlakuan kontrol, kadar haemoglobin terukur meskipun mengalami penurunan tetapi nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pemaparan nikel dan pengukuran pada hari ke-30 kadarnya lebih tinggi dibandingkan pada pengukuran hari ke-20 yaitu 6,33 Gambar 10 dan Lampiran 13. data pada waktu pemaparan sama yang diikuti huruf sama menunjukkan tidak beda nyata P0,05 Gambar 10. Rata-rata kadar hemoglobin darah ikan nila selama 30 hari pemaparan nikel. Pada pengamatan hari ke-30, kadar haemoglobin paling rendah ditemukan pada konsentrasi 4,18 ppm dengan kadar hemoglobin 2,80, diikuti perlakuan 1,39 ppm dengan kadar hemoglobin 3,80, dan kontrol dengan kadar hemoglobin 6,93 selanjutnya kadar hemoglobin setiap perlakuan pada setiap hari pengamatan hari ke-0, hari ke-10, dan hari ke-20 berturut-turut yaitu: perlakuan 4,18 ppm dengan kadar hemoglobin 7,97, 4,00, dan 6,00; perlakuan 1,39 ppm dengan kadar hemoglobin 7,47, 4,90, dan 6,50; dan kontrol dengan kadar hemoglobin 7,43, 7,67, dan 7,20. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan kadar hemoglobin yang signifikan antar perlakuan, Gambar 10. Kenyataan ini menunjukkan bahwa setelah 30 hari pemaparan, 1 2 3 4 5 6 7 8 9 H-0 H-10 H-20 H-30 K ad ar H em og lo bi n R at a- ra ta 0 ppm 1.39 ppm 4.18 ppm Linear 0 ppm Linear 1.39 ppm Linear 4.18 ppm a a a ab a a b b a b b a 51 pengaruh lanjut toksisitas nikel mulai pada konsentrasi 1,39 ppm dapat menurunkan kadar haemoglobin darah ikan nila. • Eritrosit Eritrosit atau sel darah merah SDM berbentuk cakram bikonkaf tidak berinti yang berdiameter ± 8 µm, tebal bagian tepi 2 µm dan ketebalan bagian tengah berkurang menjadi 1 µm. Komponen utama eritrosit adalah hemoglobin protein yang mengangkut sebagian besar oksigen O 2 dan sebagian kecil fraksi karbon dioksida CO 2 . Data hasil penelitian menunjukkan peningkatan kadar eritrosit pada kontrol 0,00 ppm pada pengamatan hari ke-30 yaitu sebesar 0,01 x 10 6 selmm 3 . Pada pemaparan nikel konsentrasi 1,39 ppm dan 4,18 ppm mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,08 x 10 6 selmm 3 dan 0,09 x 10 6 selmm 3 . Selanjutnya kadar eritrosit setiap perlakuan pada setiap hari pengamatan hari ke-0, hari ke-10, dan hari ke-20 berturut-turut yaitu: perlakuan dengan konsentrasi 4,18 ppm dengan kadar eritrosit 1,24 x 10 6 selmm 3 , 1,14 x 10 6 selmm 3 , dan 1,14 x 10 6 selmm 3 ; perlakuan dengan konsentrasi 1,39 ppm dengan kadar eritrosit 1,26 x 10 6 selmm 3 , 1,18 x 10 6 selmm 3 , dan 1,19 x 10 6 selmm 3 , dan kontrol 0,00 ppm dengan kadar eritrosit 1,25 x 10 6 selmm 3 , 1,28 x 10 6 selmm 3 , dan 1,28 x 10 6 selmm 3 Gambar 11 dan Lampiran 14. data pada waktu pemaparan sama yang diikuti huruf sama menunjukkan tidak beda nyata P0,05 Gambar 11. Rata-rata jumlah eritrosit darah ikan nila selama 30 hari pemaparan nikel. 1,05 1,1 1,15 1,2 1,25 1,3 H-0 H-10 H-20 H-30 K ad ar R at a- ra ta E ritr os it 1 6 se lm m 3 0 ppm 1.39 ppm 4.18 ppm Linear 0 ppm Linear 1.39 ppm Linear 4.18 ppm a a a c b a c b a c b a 52 Hasil analisis statistik menunjukkan jumlah eritrosit berbeda nyata antar perlakuan P 0,05. Hasil uji lanjut menunjukan perbedaan yang signifikan antara perlakuan pada seluruh hari pengamatan kecuali pada hari pertama pengamatan gambar 11. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pengaruh lanjut toksisitas nikel pada konsentrasi yang semakin tinggi mulai 1,39 ppm dapat menurunkan jumlah eritrosit darah ikan nila. • Leukosit Jumlah total leukosit bervariasi antar spesies ikan, dipengaruhi oleh umur ikan. Saat ikan lahir jumlahnya lebih tinggi, kemudian secara bertahap menurun sampai nilai dewasa yaitu pada umur 2–12 bulan. data pada waktu pemaparan sama yang diikuti huruf sama menunjukkan tidak beda nyata P0,05 Gambar 12. Rata-rata jumlah leukosit darah ikan nila selama 30 hari pemaparan nikel. Secara umum data hasil penelitian menunjukkan peningkatan kadar leukosit signifikan pada semua konsentrasi nikel, sedangkan kontrol menunjukan perubahan yang relatif stabil. Jumlah leukosit tertinggi terdapat pada konsentrasi 4,18 ppm pada pengamatan hari ke-10 dengan kadar leukosit 12,21 x 10 4 selmm 3 , diikuti perlakuan dengan konsentrasi 1,39 ppm dan 0,00 ppm kontrol dengan kadar leukosit masing-masing 8,98 x 10 4 selmm 3 dan 7,21 x 10 4 selmm 3 , masing- masing pada pengamatan hari ke-30. Selanjutnya kadar leukosit setiap perlakuan pada setiap hari pengamatan hari ke-0, hari ke-10, hari ke-20, dan hari ke-30 berturut-turut yaitu: perlakuan dengan konsentrasi 4,18 ppm yaitu 6,24 x 10 4 2 4 6 8 10 12 14 H-0 H-10 H-20 H-30 Jum la h R at a- rat a L eu ko si t 1 4 se lm m 3 0 ppm 1.39 ppm 4.18 ppm Linear 0 ppm Linear 1.39 ppm Linear 4.18 ppm a a a b b a b b a a b a 53 selmm 3 , 12,21 x 10 4 selmm 3 , 8,53 x 10 4 selmm 3 , dan 8,73 x 10 4 selmm 3 ; perlakuan dengan konsentrasi 1,39 ppm yaitu 6,27 x 10 4 selmm 3 , 7,56 x 10 4 selmm 3 , 6,57 x 10 4 selmm 3 , dan 8,98 x 10 4 selmm 3 ; dan kontrol 0,00 ppm yaitu 6,25 x 10 4 selmm 3 , 6,22 x 10 4 selmm 3 , 6,82 x 10 4 selmm 3 , dan 7,21 x 10 4 selmm 3 Hasil analisis statistik menunjukkan jumlah leukosit berbada nyata antar perlakuan P 0,05. Hasil uji lanjut dengan uji Tukey menunjukkan perbedaan yang signifikan antara perlakuan pada pengamatan hari ke-20 dan hari ke-30, sedangkan hari ke-0 dan hari ke-10 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan Gambar 12. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pengaruh lanjut toksisitas nikel mulai pada konsentrasi 1,39 ppm dapat meningkatkan jumlah leukosit darah ikan nila. Gambar 12 dan Lampiran 15.

c. Kondisi histopatologi insang dan hati Tabel 5. Kondisi jaringan pada organ hati dan insang