Pengembangan Instrumen Penelitian Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

commit to user 64 c. Metode Tes Nana Sudjana dan Ibrahim 2001: 100 menjelaskan bahwa, ”Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan”. Metode tes yang akan digunakan bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik berupa prestasi belajar matematika. Sehingga tes yang akan dilaksanakan berupa tes prestasi belajar. Nana Sudjana dan Ibrahim 2001: 100 berpendapat bahwa, ”Tes prestasi belajar mengukur penguasaan atau abilitas tertentu sebagai hasil dari proses belajar”. Berdasarkan tujuan tes prestasi belajar, pada penelitian ini akan dilaksanakan tes prestasi belajar yang dapat mengukur penguasaan peserta didik terhadap materi Teorema Phytagoras. Tes yang digunakan berbentuk tes obyektif pilihan ganda di mana terdapat 4 alternatif jawaban.

2. Pengembangan Instrumen Penelitian

a. Instrumen dalam Penelitian Pada penelitian ini, metode tes akan digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes obyektif. Langkah-langkah dalam membuat tes terdiri dari: 1 Menyusun materi yang akan digunakan dalam membuat soal. 2 Membuat kisi-kisi soal tes. commit to user 65 Kisi-kisi soal tes prestasi belajar terdapat pada Lampiran 6. 3 Menyusun soal. Soal tes prestasi belajar terdapat pada Lampiran 9. 4 Prosedur pemberian skor untuk jawaban tes sebagai berikut: nilai 1 jika benar, 0 jika salah. 5 Mengadakan uji coba tes. Sedangkan untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa digunakan metode angket. Dalam penelitian ini digunakan angket langsung tertutup berbentuk obyektif yaitu suatu bentuk angket dimana siswa memilih jawaban yang disediakan. Langkah-langkah membuat angket : 1 Menyusun materi yang akan digunakan untuk membuat angket. 2 Membuat kisi-kisi angket. Kisi-kisi angket terdapat pada Lampiran 12. 3 Menyusun angket. Item soal minat belajar dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya. Angket terdapat pada Lampiran 14. 4 Menentukan cara pemberian skor. Dalam menentukan skor angket setiap alternatif jawaban mempunyai skor berbeda-beda. Prosedur pemberian skor berdasarkan tingkat minat belajar matematika siswa yaitu: - Jawaban a dengan skor 5 menunjukkan minat belajar yang sangat baik. - Jawaban b dengan skor 4 menunjukkan minat belajar baik. - Jawaban c dengan skor 3 menunjukkan minat belajar sedang. commit to user 66 - Jawaban d dengan skor 2 menunjukkan minat belajar tidak baik. - Jawaban e dengan skor 1 menunjukkan minat belajar sangat tidak baik. 5 Mengadakan uji coba angket. b. Uji Coba Instrumen Instrumen yang telah disusun, diuji cobakan terlebih dahulu untuk melihat apakah instrumen yang telah disusun memenuhi syarat- syarat instrumen yang baik. 1 Ujicoba Soal Tes a Uji Validitas Isi Menurut Budiyono 2003:58 suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Uji validitas isi dalam penelitian ini dengan melakukan uji validitas terhadap soal tes yang dibuat dengan substansi materi teorema Pythagoras serta kesesuaian dengan kisi- kisi yang dibuat untuk menguji apakah isi tes sudah sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Agar tes hasil belajar mempunyai validitas isi, perlu diperhatikan hal-hal berikut Budiyono, 2003:58 : 1 Bahan uji harus dapat mengukur seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai baik ditinjau dari materi maupun proses belajar. commit to user 67 2 Titik berat bahan yang diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang diajarkan. 3 Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak diajarkan untuk menjawab pertanyaan tes dengan benar. Untuk menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi yang tinggi, biasanya penilaian dilakukan oleh para pakar experts judgement. Dalam hal ini para pakar menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh pembuat tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi yang akan diukur. Langkah selanjutnya, para penilai menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan. b Uji Reliabilitas Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran tersebut dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali pada subyek yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas menggunakan teknik Kuder-Richardson atau biasa disebut dengan KR-20 dengan setiap jawaban benar diberi skor 1, dan setiap jawaban salah diberi skor 0, yaitu sebagai berikut:                   2 2 11 1 t i i t s q p s n n r dengan: 11 r = indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen i p = proporsi subyek yang menjawab benar pada butir ke-i commit to user 68 i q = i p  1 , i = 1, 2, ..., n 2 t s = variansi total Adapun suatu instrumen dikatakan reliabel jika 7 , 11  r . Budiyono, 2003: 69 c Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus: s J B P  dengan: P = indeks kesukaran B = banyak peserta tes yang menjawab soal benar tiap butir soal s J = banyaknya peserta tes yang memberi jawaban Dalam penelitian ini soal dianggap baik, jika 70 , 30 ,   P . Suharsimi Arikunto, 1998:208 d Daya Pembeda Untuk mengetahui daya pembeda dari tiap butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung besar kecilnya angka indeks diskriminanpembeda butir soal, yaitu dengan menggunakan rumus: B A P P D   di mana : D = Angka indeks diskriminasi item Discriminatory Power commit to user 69 A P = Proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab benar item yang dimaksud, dengan rumus : A A A B P J  ,dimana : A B = Banyaknya testee kelompok atas yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud A J = Jumlah testee kelompok atas B P = Proporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab benar item yang dimaksud, dengan rumus : B B B B P J  , di mana : B B = Banyaknya testee kelompok bawah yang menjawab benar pada butir soal yang dimaksud B J = Jumlah testee kelompok bawah Anas Sudijono 2007:389-390 Pada penelitian ini yang dimaksud kelompok atas adalah 27 dari jumlah testee dengan nilai tertinggi dan kelompok bawah adalah 27 dari jumlah testee dengan nilai terendah. Sedangkan klasifikasi dasar angka indeks diskriminasi item adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Interpretasi Daya Beda Soal D Besarnya D Klasifikasi Negatif 0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,69 0,70 – 1,00 Jelek Sekali JS Jelek J CukupC Baik B Baik Sekali BS commit to user 70 Dalam penelitian ini, butir soal yang akan digunakan adalah butir soal yang mempunyai daya beda cukup sampai dengan baik sekali, yaitu pada interval 0,20 – 1,00. 2 Uji coba Angket a Validitas Isi Validitas dari suatu instrumen biasanya dinilai oleh para pakar Budiyono, 2003:59. Sehingga validitas isi dari instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan oleh para pakar. b Reliabilitas angket Uji reliabilitas angket digunakan rumus Alpha. Adapun rumus Alpha adalah sebagai berikut:             2 2 11 1 1 t i s s n n r dengan: 11 r = indeks reliabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen 2 i s = variansi butir ke-i, i = 1, 2, ..., n 2 t s = variansi skor total yang diperoleh subyek uji coba Adapun suatu instrumen dikatakan reliabel jika 7 , 11  r . Budiyono, 2003:70 c Konsistensi Internal Untuk mengetahui korelasi butir soal angket digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut:            2 2 2 2            Y Y n X X n Y X XY n r xy dengan: commit to user 71 xy r = indeks konsistensi internal untuk butir angket ke-i n = banyak subyek yang dikenai angket X = skor butir ke-i Y = skor total dari subyek uji coba Butir soal angket dipakai jika 3 ,  xy r . Budiyono, 2003:65

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS AND DIVISION (STAD) Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tems and Division (STAD) dan Think Pair S

0 2 15

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tems and Division (STAD) dan Think Pair Share (TPS) terhada

0 2 17

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM ACHIEVEMENTS DIVISION) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

0 2 22

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN TIPE STAD PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMPMUHAMMADIYAH PEMATANGSIANTAR.

0 6 23

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN JIGSAW PADA POKOK BAHASAN BENTUK ALJABAR DITINJAU DARI PERHATIAN ORANG TUA

0 3 127

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VCD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VCD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Ku

0 2 15

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP

0 0 10