commit to user 97
c. Uji komparasi ganda antar sel
Dari hasil perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama Lampiran 30 diperoleh keputusan bahwa H
0AB
diterima, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan teorema pythagoras sehingga tidak perlu dilakukan uji komparasi
ganda antar sel pada baris yang sama atau kolom yang sama.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama adalah ”Peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada peserta didik yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
”
Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa untuk efek A model pembelajaran diperoleh F
a
F
atau 3,901 3,89 sehingga H
0A
ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari rataan marginal menunjukkan bahwa rataan hasil belajar pada model pembelajaran Jigsaw
lebih baik daripada rataan hasil belajar menggunakan Student Team Achievement Division STAD atau 74,60072,160.
Hal tersebut sesuai dengan teori dan hasil penelitian Mujapar 2006 dan bahwa prestasi belajar matematika peserta didik pokok bahasan peluang
commit to user 98
dipengaruhi oleh model pembelajaran Jigsaw serta motivasi yang tinggi menghasilkan prestasi yang baik.
Hasil tersebut sesuai dengan hipotesis penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar pada pokok bahasan
Teorema Pythagoras, siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2. Hipotesis kedua
Hipotesis kedua adalah “Peserta didik dengan minat belajar tinggi
mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada peserta didik dengan minat belajar sedang dan rendah, demikian juga dengan peserta
didik dengan minat sedang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dengan peserta didik dengan minat rendah
”. Berdasarakan hasil analisis variansi untuk efek B minat belajar
diperoleh F
b
F
atau 24,073 3,04 sehingga H
0B
ditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa dengan minat
belajar tinggi, sedang, dan rendah. Dari hasil uji komparasi ganda antar kolom diperoleh data adanya perbedaan rerata
tiap kategori. Dapat dilihat bahwa untuk
.1
vs
.2
diperoleh 16,3141 6,0849, serta dari rataan marginal
antara minat tinggi dan sedang menunjukkan 78,813 72,928, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan minat tinggi lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan minat sedang. Untuk
.2
vs
.3
commit to user 99
diperoleh 47,7911 6,0849, serta dari rataan marginal antara minat sedang
dan rendah menunjukkan 72,928 68,657, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar matematika siswa dengan minat sedang lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan minat rendah. Untuk
.1
vs
.3
diperoleh 8,7966 6,0849, serta dari rataan marginal antara minat tinggi dan rendah
menunjukkan 78,813 68,657, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
matematika siswa dengan minat tinggi lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan minat rendah.
Hasil perhitungan tersebut relevan hasil penelitian Wahyu Wijayanti 2009 yang menyatakan bahwa kompetensi belajar matematika siswa yang
memiliki minat belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat belajar sedang, kompetensi belajar matematika siswa yang
memiliki minat belajar sedang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah, kompetensi belajar matematika siswa yang
mempunyai minat belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki minat belajar rendah.
Berdasarkan teori dan temuan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa : 1 prestasi belajar matematika siswa dengan minat belajar tinggi
lebih baik daripada siswa dengan minat belajar sedang atau rendah, dan 2 prestasi belajar matematika siswa dengan minat belajar sedang lebih baik
daripada siswa dengan minat belajar rendah.
commit to user 100
3. Perbedaan penggunaan model pembelajaran dengan minat belajar