commit to user
tugas atau kewajiban, tanggung jawab dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan.”
Dan menurut Soekidjo Notoatmodjo 2003:151 bahwa “Pembagian kerja adalah merupakan daftar kegiatan atau tugas yang harus dilakukan oleh setiap
karyawan dalam organisasi, sesuai dengan jabatan atau pekerjaan karyawan yang bersangkutan.”
Dari pengertian pembagian kerja yang disampaikan oleh beberapa ahli di atas, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa pembagian kerja
adalah suatu pernyataan atau informasi yang sifatnya tertulis yang menguraikan mengenai fungsi, tugas, wewenang, kondisi pekerjaan, hubungan
pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan tertentu lainnya, yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi karyawan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan tanggungjawabnya, sehingga tujuan organisasi tercapai.
b. Macam-macam Pembagian Kerja
Menurut Sutarto 2000:127, bahwa pembagian berdasarkan rangkaian kerja dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1 Pembagian kerja berdasarkan rangkaian kerja berupa seri 2 Pembagian kerja berdasarkan rangkaian kerja berupa paralel
3 Pembagian kerja berdasarkan rangkaian kerja berupa gabungan seri
dan paralel
Dari macam pembagian kerja di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1 Yang dimaksud dengan pembagian kerja berdasarkan rangkaian
kerja seri adalah aktivitas dalam organisasi dirinci menjadi urutan tugas yang penyelesaiannya dilakukan secara berturutan dari pejabat
yang satu ke pejabat yang berikutnya sehingga pekerjaan selesai. 2 Yang dimaksud dengan pembagian kerja berdasarkan rangkaian
kerja paralel adalah aktivitas dalam organisasi dirinci menjadi beberapa kelompok urutan tugas yang semacam yang untuk
menyelesaikan tiap kelompok urutan tugas diserahkan kepada
commit to user
seorang pejabat atau beberapa orang pejabat sehingga beberapa kelompok urutan tugas akan berjalan bersama.
3 Yang dimaksud pembagian kerja berdasarkan rangkaian kerja berupa gabungan seri dan paralel adalah aktivitas dalam organisasi dirinci
menjadi beberapa urutan tugas yang penyelesaiannya dilakukan secara serentak, tugas yang satu tidak perlu menunggu selesainya
tugas yang lain. Sedangkan menurut George R. Terry Leslie W. Rue 2001:84-85
bahwa pembagian kerja dapat dibagi-bagi secara garis tegak maupun garis mendatar, yaitu :
1 Pembagian kerja secara vertikal atau tegak, didasarkan atas penetapan, garis-garis kekuasaan dan menentukan tingkat-tingkat
yang membentuk banguna organisasi itu secara tegak. 2 Pembagian kerja secara horisontal atau mendatar, didasarkan atas
spesialisasi kerja dengan asumsi dasar membuat setiap tugas pekerja menjadi terperinci, makin banyak pekerjaan yang dapat dihasilkan
dengan usaha yang sama melalui peningkatan efisiensi dan kualitas.
Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa pembagian kerja vertikal atau tegak selain dari menetapkan kekuasaan, juga dapat memudahkan arus
komunikasi dalam organisasi. Pembagian kerja secara horisontal atau datar terdapat dua dimensi kerja yaitu scope and depth lingkup dan kedalaman, job-
scope atau lingkup kerja mengacu kepada banyaknya jenis yang berbeda-beda dari operasi yang dilakukan. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan
lingkup yang sempit, maka pekerja akan melakukan lebih sedikit operasi- operasi dan mengulang-ulangi lingkaran itu berkali-kali. Sedangkan job-depth
atau kedalaman kerja mengacu kepada kebebasan pekerja-pekerja untuk merencanakan dan mengorganisir pekerjaan mereka sendiri, bergerak dan
berkomunikasi seperti yang diinginkan. Dari pendapat kedua ahli di atas mengenai macam pembagian kerja,
maka peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa pembagian kerja dapat dibedakan menjadi pembagian kerja horisontal mendatar, vertikal tegak,
commit to user
berdasarkan rangkaian kerja berupa seri, paralel, serta gabungan seri dan paralel, yang hal ini perlu dilakukan sesuai dengan pekerjaan-pekerjaan yang
ada dalam setiap organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam mencapai tujuan.
c. Pentingnya Pembagian Kerja