Teknik Sampling ANALISIS PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. POS INDONESIA SURAKARTA TAHUN 2010 2011

commit to user dokumen, arsip, laporan, peraturan yang ada di PT. Pos Indonesia Surakarta khususnya di bagian sumber daya manusia. Dokumen tersebut antara lain berupa struktur organisasi, susunan tugas karyawan dan dokumen lain yang relevan.

E. Teknik Sampling

Menurut H.B Sutopo 2002:55 berpendapat bahwa “Teknik sampling atau teknik cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi”. Sedangkan Hadari Nawawi 1995:152 mengemukakan bahwa : Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sesungguhnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sample yang representative atau benar-benar mewakili populasi. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil tidak mutlak jumlahnya artinya sampel yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Lexy J. Moleong 2001:165 “Teknik purposive sampling mengandung maksud yaitu untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan bangunannya construction”. Dengan demikian tujuannya bukanlah memusatkan diri pada adanya perbedaan-perbedaan yang nantinya dikembangkan ke dalam generalisasi. Tujuannya adalah untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks yang unik. Oleh sebab itu, pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak, tetapi sampel bertujuan purposive sampling. Selain menggunakan teknik purposive sampling, peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling dengan maksud memperoleh data dan informasi yang lengkap. Menurut H.B. Sutopo 2002:57 yang mengutip pendapat Yin mengemukakan bahwa : commit to user Snowball sampling digunakan bilamana peneliti ingin mengumpulkan data yang berupa informasi dari informan dalam salah satu lokasi, tetapi peneliti tidak tahu siapa yang tepat untuk diteliti, karena tidak mengerti kondisi dan struktur masyarakat dalam lokasi tersebut, sehingga ia tidak bisa merencanakan pengumpulan data secara tepat. Dengan menggunakan teknik-teknik tersebut peneliti berusaha memperoleh data dari informan yang dianggap mengerti permasalahan yang diteliti, serta pemilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dalam pengumpulan data. Informan juga dipilih sevariatif mungkin dan kemudian dapat dipilih lagi untuk memperluas dan menambah informasi yang telah diperoleh sehingga dapat saling mengisi.

F. Validitas Data