Kerangka Berpikir ANALISIS PEMBAGIAN KERJA DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. POS INDONESIA SURAKARTA TAHUN 2010 2011

commit to user a. Pembagian kerja meningkatkan kerajinan. Pada setiap pekerjaan khusus, yang pada gilirannya justru membuat kondisi hidup pekerja dan masyarakat menjadi lebih baik. Pembagian kerja merupakan sebab kemakmuran pribadi dan bersama, karena hanya melalui pembagian kerja produktivitas dapat meningkat. b. Pembagian kerja menyebabkan penghematan waktu. c. Pembagian kerja mendorong dan menimbulkan penemuan sejumlah besar mesin baru yang mempermudah dan menghemat tenaga kerja, dan memungkinkan seseorang melakukan pekerjaan banyak orang. 3. Hasil penelitian Sukarman yang berjudul “Pengaruh Pembagian Kerja dan KompesasiInsentif Terhadapa Kepuasan Kerja Karyawan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Raden Mattaher Propinsi Jambi” menyimpulkan bahwa Pembagian kerja harus dilakukan secara jelas dan adil, karena akan memberi pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Dalam pembagian kerja harus diperhatikan beban kerja setiap karyawan, beban kerja dan kelebihan waktu kerja seseorang yang berbeda-beda tentu akan menimbulkan rasa ketidakadilan jika tidak dimanajemen dengan baik. Kelebihan kerja karena kebutuhan atas tenaga seseorang harus dibuat seadil mungkin sehingga tidak ada beban kerja lebih menumpuk pada seseorang. http:pusatpanduan.comkepuasan-kerja-pengaruh-pembagian-kerja-dan- kompe-sasi-insentif

C. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran merupakan arah penalaran untuk sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan tentang pengaliran jalan pikiran menurut kerangka yang logis. Hal ini berarti menempatkan masalah dalam kerangka teoritis yang relevan yang mampu menangkap, menerangkan dan menunjukkan masalah. Upaya ini ditujukan untuk menjawab atau menerangkan masalah yang diidentifikasikan. commit to user Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, faktor manusia yang dalam hal ini adalah karyawan merupakan unsur terpenting. Bila sumber daya manusia tersebutdimaksimalkan potensinya, maka akan tercapai efektivitas kerja yang menekankan pada tercapainya tujuan yang dikehendaki oleh suatu organisasi. Dalam suatu organisai, peran pimpinan sangat penting dalam usaha pencapaian tujuan. Pimpinan harus bisa mengerahkan dan menggerakkan bawahan atau karyawan di dalam melaksanakan aktivitas kerjanya, sehingga setiap karyawan yang diserahi tugas atau pekerjaan tertentu dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Penentuan tugas pekerjaan bagi masing-masing karyawan tersebut dapat dilakukan melalui pembagian kerja. Pembagian kerja adalah suatu kegiatan merinci atau mengelompokkan aktivitas-aktivitas atau tugas-tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu atau karyawan tertentu yang dirinci dalam suatu daftar perincian aktivitas atau daftar perincian tugas untuk mencapai tujuan. Dengan adanya pembagian kerja dalam organisasi, maka sedikit banyak akan menuntun karyawan dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Selain itu, pembagian kerja bertujuan untuk memperjelas tugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan, mencegah kekacauan dan tumpang tindih pekerjaan, mencegah adanya pengkotaan pekerjaan dan lain sebagainya. Dengan demikian, adanya pembagian kerja akan mempengaruhi pelaksanaan kerja. Karyawan akan melaksanakan setiap pekerjaannya dengan lancar karena sudah ada kejelasan tugas yang dibebankan, sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan efektif. Untuk memperjelas kerangka berpikir dapat dilihat dalam bagan di bawah ini : commit to user Gambar 1. Kerangka Berpikir Organisasi Pimpinan Pembagian Kerja Karyawan Efektivitas Kerja Tujuan Organisasi commit to user BAB III METODOLOGI Dalam penelitian, untuk mendapatkan kebenaran diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian ini dilakukan, perlu ditentukan terlebih dahulu aspek metodologi penelitian yang digunakan. Ketepatan dalam menentukan aspek metodologi disesuaikan dengan jenis data yang akan mengantar penelitian ke arah tujuan yang diinginkan. Menurut Noeng Muhadjir 2003:3 “Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yang digunakan”. Sedangkan menurut Aslam Sumhudi 1996:37 “Metodologi adalah pengetahuan tentang tata cara atau prosedur untuk menjalankan seluruh kegiatan tertentu”. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang mengarahkan cara-cara ilmiah yang digunakan dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan untuk mencapai tujuan tertentu.

A. Tempat dan Waktu Penelitian