4.4. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diidentifikasi berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan
eksternal perusahaan. Setelah faktor-faktor tersebut diidentifikasi akan menghasilkan berbagai alternatif strategi yang kemudian dipilih strategi yang
terbaik.
4.4.1. Kekuatan
Kekuatan yang dimiliki PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor antara lain :
1. Sistem organisasi berjalan sesuai dengan prosedur Sistem organisasi yang berjalan sesuai dengan prosedur
akan mendukung pencapaian kinerja perusahaan yang baik. Pada tahun 2006, kinerja PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor masuk
dalam klasifikasi baik dengan tiga aspek penilaian yaitu keuangan, operasional dan administrasi. Selain itu, struktur satuan
pengendalian intern PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor baik pengendalian organisasi dan kepegawaian, keuangan maupun
pengawasan sudah terbentuk, sehingga segala kegiatan dan pelaksanaan tugas berpedoman pada ketentuan yang ada. Dengan
adanya pengendalian tersebut maka sistem organisasi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor dapat berjalan sesuai dengan prosedur.
2. Marjin laba yang cukup baik Tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah untuk
memperoleh laba. PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sebagai perusahaan daerah pun memiliki tujuan tersebut tetapi
memperoleh keuntungan yang wajar. Keuntungan yang wajar adalah batas kewajaran tingkat keuntungan yang dapat ditorelansi
dalam penyelenggaraan penyediaan air minum dan sanitasi dalam jangka waktu tertentu. Marjin laba PDAM Tirta Pakuan Kota
Bogor pada tahun 2006 mencapai 16,24 persen. Persentase tersebut cukup baik karena masuk dalam kisaran tingkat marjin
laba yang wajar, yaitu antara 16 persen sampai kurang dari sama
dengan 20 persen. Marjin laba yang terus meningkat dapat menambah pendapatan PDAM untuk membiayai kegiatan
operasional dan melunasi kewajiban perusahaan. 3. Penyedia tunggal air minum di Kota Bogor
PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan sebuah perusahaan daerah yang memiliki wewenang dalam penyediaan
kebutuhan konsumsi air minum bagi masyarakat di Kota Bogor. Dengan wewenang tersebut menjadikan PDAM sebagai penyedia
tunggal air minum di Kota Bogor, karena tidak ada perusahaan lain yang mendapatkan wewenang tersebut.
4. Sumber air baku yang melimpah Berdasarkan data tahun 2005 dan 2006, kapasitas produksi
dari IPA Cipaku dan IPA Dekeng mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa sungai Cisadane sebagai sumbernya
memiliki air baku yang melimpah atau berlebih. Dengan sumber air baku yang melimpah, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor masih
dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat Kota Bogor walaupun setiap tahun pelanggan PDAM terus bertambah.
5. Kualitas air baku yang baik Air permukaan yang dijadikan sebagai sumber air adalah
sungai Cisadane. Air baku diambil pada hulu sungai Cisadane yang memiliki kualitas air baku yang baik. Kualitas air baku
diukur dengan menggunakan parameter berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907 Menkes SK
VII 2002. Dengan adanya parameter tersebut maka air baku PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor merupakan air yang berkualitas
dan sesuai dengan standar kesehatan. 6. Berorientasi pada pelaksanaan KASM dan ZAMP
PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor ditunjuk sebagai pilot project
untuk mengembangkan proyek Kran Air Siap Minum KASM. Zone Air Minum Prima ZAMP merupakan salah satu
pengembangan proyek KASM. Tidak semua PDAM dapat
menjalankan pengembangan proyek tersebut, saat ini hanya tiga PDAM yang ditunjuk yaitu PDAM Malang, PDAM Medan dan
PDAM Kota Bogor. Berorientasi pada pelaksanaan KASM dan ZAMP menjadikan kekuatan bagi PDAM Tirta Pakuan Kota
Bogor.
4.4.2. Kelemahan